Cara Banyuwangi Membangkitkan Sektor Pariwisata yang Sempat Terpuruk

membangkitkan sektor paiwisata
Menderes karet atau menyadap karet di perkebunan perkebunan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan experience tersendiri. Foto: Turisian.com/iStock

TURISIAN.com – Pemerintah daerah Banyuwangi, Jawa Timur berusaha keras untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata.

Maklum, hampir dua tahun sejak medio 2020, sektor turisme nyaris lumpuh akibat munculnya wabah pandemi Covid-19.

Namun kini, setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat, sektor pariwisata seperti mendapatkan angin segar.

Momentum ini inilah yang dimanfaatkan sebaik mungkin bagi pemerintah daerah dan pelaku pariwisata, termasuk di Banyuwangi untuk mendorong kembali tumbuh kembangnya kunjungan wisatawan ke daerah ini.

“Ada tiga hal yang menjadi fokus garap Pemkab Banyuwangi di sektor pariwisata. Aksesibilitas, amenitas dan atraksi,” ungkao Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, saat memaparkan peta jalan kebijakan pariwisata Banyuwangi dalam agenda Bincang Bareng Media (BBM) di Hotel Ketapang Indah, Sabtu (10/12) siang.

BACA JUGA: 1.000 Penari Siap Tampil di Festival Gandrung Sewu Banyuwangi

Acara tersebut difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Timur.

Dia menjelaskan, aksesibilitas tak hanya berhubungan dengan kondisi jalan, tapi juga sarana transportasi menuju ke Banyuwangi.

Guna mewujudkan hal itu, pemkab membangun bandara dengan membuka rute penerbangan ke Ibu Kota.

Amenitas, berkaitan dengan kenyamanan wisatawan selama berada di lokasi tujuan.

Sedangkan atraksi, merupakan gelaran event yang dapat menggaet wisatawan ke daerah.mn

“Tahun ini, kami ada 99 event. Sebagian besar merupakan event kebudayaan,” paparnya.

Konsisten Kembangkan Turisme

Menurut Bramuda, sejak satu dekade terakhir, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini memang konsisten mengembangkan sektor turisme.

BACA JUGA: Bersaing dengan 6 Negara, Ijen Banyuwangi Berharap Bisa Lolos Jadi Geopark

Didukung oleh kebijakan, serta pelibatan masyarakat. Dalam perkembangannya, pemkab juga mengawinkan antara modernitas, kerarifan lokal dan budaya.

Tak heran, jika hotel-hotel di daerah dengan sebutan Kota Gandrung ini, banyak dijumpai ornamen-ornamen yang berciri khas lokal.

Seperti motif Gajah Oling atau arsitektur yang terpinspirasi dari udeng khas Banyuwangi.

Bersama puluhan awak media, Jawa Pos Radar Jember berkesempatan mengunjungi Sanggar Genjah Arum di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

Di sanggar yang berada di kaki Gunung Ijen ini, konsep mengawinkan modernitas dan budaya lokal begitu terasa.

BACA JUGA: Mengurai Pesona Kawah Ijen, Destinasi Wisata Banyuwangi yang Mendunia

Beragam tari dan kesenian tradisional dihidupkan. Juga sektor hilir kopi yang mewakili modernitas.

Wisatawan yang berkunjung ke sanggar, bakal betah berlama-lama. Suguhan seni, budaya dan kearifan lokal, serta citarasa kopi dan edukasinya, membuat pengunjung merasa terikat.

Belum lagi, sajian kuliner lokal seperti rujak soto dan pecel pitik yang begitu menggoda selera. Terlebih, juga ada beragam atraksi budaya yang sarat makna.

Dari Tari Barong Hingga Gandrung

Ada tari barong, alunan musik lesung, tari gandrung, serta tari jaran goyang.

BACA JUGA: Candi Tikus Trowulan, Alternatif Tujuan Wisata di Mojokerto Jawa Timur

“Sekali ke Banyuwangi, wisatawan pasti ingin kembali”.

Optimisme mengawinkan modernitas dan budaya sebagai peluang menumbuhkan ekonomi sektor pariwisata, terkonfirmasi oleh data yang disajikan KPwBI Jatim di agenda BBM tersebut.

Meski secara umum perkembangan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim triwulan III 2022 sedikit melambat dibandingkan periode triwulan sebelumnya.

BACA JUGA: Tradisi Pencak Sumping, Seni Bela Diri Tradisional Asli Banyuwangi

Dan triwulan IV juga diprediksi melambat, namun sektor pariwisata terus menunjukkan tren positif pemulihannya.

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan devisa mulai menunjukkan tren perbaikan yang konsisten di tahun 2022, seiring dengan tren perbaikan mobilitas wisatawan nusantara (wisnus).

“Kinerja pariwisata pada 2022 diperkirakan terus membaik, pertumbuhan wisman pada triwulan II 2022 mencapai 167,03 persen (yoy) atau naik sebesar 104,9 pesen secara QtQ,” ungkap Siti Rochmawati, Analis Senior KPwBI Jatim.

***

Pos terkait