Warren Buffet Indonesia Ini Sebut Ekonomi Indonesia Tak akan Terguncang Resesi 2023

Resesi 2023
Investor saham kawakan sekaligus Warren Buffet-nya Indonesia, Lo Kheng Hing saat tampail dalam podcast WinMax Gallery. Foto: Tangkapan Layar Youtube

TURISIAN.com – Waren Buffet Indonesia sekaligus investor saham kawakan Lo Kheng Hong menyebut Indonesia tak akan terguncang resesi 2023.

Optimis itu didasari beberapa hal yang membuat fundamental Indonesia tetap kuat. Meski beberapa negara di dunia terancam resesi serius pada tahun depan.

“Katanya, IMF, World Bank bilang tahun 2023 akan resesi. Tapi sebetulnya hari esok itu misteri. Tidak ada satu pun orang yang tau, apa yang akan terjadi hari esok. Bisa resesi, bisa juga tidak. Saya termasuk yang optimis, melihat negara kita (Indonesia) tidak akan resesi,” kata  Lo Kheng Hong seperti dikutip Turisian.com dalam wawancara podcast yang ditayangkan kanal Youtube WinMax Gallery, Sabtu 10 Desember 2022.

Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan. Pak Lo, sapaan akrabnya, mengaku ada tiga hal yang membuatnya yakin Indonesia tak masuk ke dalam daftar negara yang mengalami resesi tahun depan.

BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan Mancanegara Lampui Target, Sebanyak 3,92 Juta

Pertama, dari ekspor komoditas Indonesia yang melimpah dalam beberapa waktu terakhir, antara lain batu bara minyak mentah atau crude palm oil (CPO).

“Saya lihat, Indonesia banyak ekspor komoditas, batu baranya akeh [banyak], ekspor CPO juga akeh, terima uang bermiliar-miliar,” ujarnya.

Bank-bank Masih Mengantongi Untung

Kedua, dia melihat bank-bank di dalam negeri saat ini mengantongi laba yang cukup besar. Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk.

Termausk, BCA juga membukukan laba Rp28 triliun selama tiga kuartal di 2022. Kemudian, Bank Mandiri dengan laba Rp30 triliun, dan BRI yang mencatat laba sebesar Rp39 triliun.

BACA JUGA: Tiga Daerah Ini Masih Menjadi Destinasi Wisata Favorit Tanah Air

Menurut dia, jika Indonesia mau resesi, bank-bank harusnya sakit. Namun faktanya, bank-bank justru baik-baik saja.

“Saya lihat bank-banknya cuan Soros [George Soros], kalau mau resesi bank-bank harusnya sakit. (Ini) banknya sehat-sehat, cuan soros,” ungkapnya.

Ketiga, seharusnya bursa orang-orang mulai turun. Dia menuturkan, jika resesi, bursa biasanya sudah terjun bebas duluan, baru kemudian diikuti oleh resesi.

Namun hingga saat ini, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) tidak menunjukkan penurunan, atau stabil di 7.000.

“Kita nggak turun-turun, seperti nggak ada tanda-tanda mau resesi,” kata dia.

BACA JUGA: Banyuwangi Art Week, Tumbuhkan Pemulihan Ekonomi Berbasis UMKM

Ketiga hal tersebut yang kemudian membuat dia cukup optimistis Indonesia tak mengalami resesi tahun depan.

Sebagaimana diketahui, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dalam laporannya baru-baru ini memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global dari 2,9 persen menjadi 2,7 persen untuk tahun depan.

Bahkan, IMF memprediksi sebanyak 31 negara  terancam masuk ke jurang resesi ekonomi pada 2023 mendatang.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan, potensi Indonesia untuk mengalami resesi hanya 3 persen.

Indonesia sendiri masuk ke dalam daftar 15 negara yang berisiko mengalami resesi, dan menempati urutan 14.

***

Pos terkait