Pelaku Wisata Labuan Bajo Ikuti Pelatihan Mengelola Desa Wisata, Dimana Saja?

Pelaku Wisata Labuan Bajo
Area persawahan bernama Lingko Meler atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan Spider Rice Field, memiliki bentuk unik, yaitu menyerupai lingkaran layaknya sarang laba-laba jika dilihat dari ketinggian. Lokasinya terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Lingko Meler, Nusa Tenggara Timur (NTT). Instagram/@wisatamanggarai

TURISIAN.com – Pelaku wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur mengikuti pelatihan dalam rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata (KSW). Pelatihan tersebut diberikan kepada tiga desa wisata setmpat.

Pada pelatihan yang berlangsung mulai Minggu 4 hingga Sabtu 10 September 2022 ini  menekankan pentingnya kontribusi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan pariwisata.

Dalam pelatihan tersebut, melibatkan 45 orang pelaku wisata dari Desa Wisata Golo Mori, Desa Wisata Pasir Panjang dan Desa Wisata Papagarang.

“Saya mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Baik yang sudah bergerak di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata). Untuk mengembangkan diri dan mempertajam skill, keahlian yang diperlukan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh dalam siaran pers pada Senin, 5 September 2022.

BACA JUGA: Pulau Padar Labuan Bajo, Situs Warisan Dunia Sekaligus Lokasi Trekking Terbaik

Lebih lanjut Frans menjelaskan bahwa pelatihan tersebut di antaranya akan memberi pengetahuan terkait cara melayani, dan dapat meyakinkan wisatawan, “agar kita punya citra yang baik.”

Menurut dia pelatihan merupakan momentum tepat untuk pengembangan diri. Terutama dalam meningkatkan keahlian, memperkuat inovasi produk wisata dan peningkatan kapasitas bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.

Frans berharap, dari pelatihan yang diselenggarakan akan lahir para pelaku pariwisata andal terutama di desa wisata.

Tawarkan Potensi Alam Menggarai Barat

Senada dengan Frans, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut mengatakan peran aktif masyarakat adalah kunci dalam pengembangan pariwisata yang akan berimbas positif pada perekonomian.

Oleh karena itu, Pius mengajak warga untuk memperkuat kapasitas dan pintar dalam menangkap peluang menambah pengetahuan, wawasan, dan teknologi.

BACA JUGA: Wisata Labuan Bajo Dapat Pujian Dari Delegasi Belanda, Ini Keunggulannya

Dengan demikian,  potensi alam Manggarai Barat yang indah dan kaya dapat termanfaatkan lebih baik lagi.

Setelah sektor pariwisata dibuka kembali, tuturnya, hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan masih berkisar separuh dari kunjungan wisatawan sebelum masa pandemi yang mencapai sekitar 240 ribu.

Bila sebelumnya, komposisi wisatawan yang datang lebih banyak dari mancanegara, kini 80 persen yang datang adalah kunjungan wisatawan domestik.

“Mari kita bangkit, mari kita bertanya kepada diri sendiri, apa yang bisa kita perbuat. Kekurangan (pengetahuan tentang pengelolaan pariwisata) kita akan ditambah hari ini, baik ilmunya, pengetahuan, serta teknologi Juga bagaimana melakukan pengembangan produk, mendesain dan seterusnya,” kata Pius.

BACA JUGA: Maskapai AirAsia Indonesia Kembali Layani Penerbangan ke Labuan Bajo

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, ingin konsep peningkatan SDM di era Society 5.0 dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

“Sehingga wisatawan dapat menikmati kunjungannya secara aman dan nyaman,” kata Sandiaga.

Program Kampanye Sadar Wisata

Pelatihan kepada pelaku wisata Labuan Bajo kali ini merupakan tahapan kedua rangkaian program Kampanye Sadar Wisata. Tahap pertama yakni Sosialisasi, telah usai pada Maret-Juli lalu.

BACA JUGA: Perjuangan Menuju Keindahan Gua Rangko, Hidden Gem di Labuan Bajo

Terdapat tiga paket pelatihan yang akan peserta ikuti yakni; Paket A yang terdiri dari Pengembangan Inovasi Produk Pariwisata. Terdiri dari materi terkait Sustainable Tourism, Exploring, Packaging dan Presentation.

Kemudian Paket B yang terdiri atas materi Paket Wisata, Homestay, Kuliner dan Cinderamata.

Dan Paket C mengenai kewirausahaan yang meliputi materi Perencanaan Bisnis, Keuangan Digital, Digital Marketing dan Pengelolaan SDM di Desa Wisata.

Kegiatan pelatihan peruntukannya kepada perwakilan masyarakat di 65 Desa pada tahun 2022. Dengan target lokasi di enam Destinasi Pariwisata Prioritas.

Yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Pos terkait