Menikmati Uniknya Pasar Karetan, Suasana Tempo Dulu di Tepi Hutan Karet

Pasar Karetan
Pedagang Pasar Karetan di Jalan Sasak 3 Dusun Segrumung, Desa Meteseh, Kecatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Foto: jatengprov.go.id

TURISIAN.com – Kamu bosan dengan wisata yang itu-itu saja? Coba wisata yang lain dari yang lain, wisata Pasar Karetan.

Wisata yang mengusung konsep pasar tempo dulu ini patut di jelajahi. Selain sebagai tempat wisata, Pasar Karetan memberi gambaran pasar tradisional tempo dulu.

Pasar yang berdiri atas inisiasi  Raja Pendapa dan GENPI (Generasi Pesona Indonesia) Jawa Tengah ini, berusaha mengedukasi masyarakat tentang budaya dan tradisi yang mulai luntur.

Seperti namanya, Pasar Karetan berada di tengah-tengah hutan karet. Lokasi  di Jalan Sasak 3 Dusun Segrumung, Desa Meteseh, Kecatan Boja, Kabupaten Kendal.

Melalui Pasar Karetan, masyarakat bisa mengenal budaya pasar melalui pariwisata. Yang menarik dari pasar ini adalah alat tukar untuk belanja. Rupiah bahkan dollar tak berlaku lho. Wah kok gitu?

BACA JUGA: Yuk ke Fotohokkie Bandung, Wisata Foto Selfie di Dalam Pasar Tradisional!

Yapt … pengunjung Pasar Karetan hanya bisa melakukan transaksi menggunakan  koin atau girik.

Girik ini tersedia dalam pecahan 2,5 yang senilai Rp2.500; pecahan 5 yang senilai Rp5.000; dan pecahan 10 yang senilai Rp10.000.

Banyak hal istimewa yang bakalan kalian temukan pada  Pasar Karetan ini. Salah satunya, pengunjung dapat menemukan beragam kuliner tradisional yang sudah mulai langka.

Beragam Menu Pasar Karetan

Menunya beragam. Ada  aneka jenang/bubur, nasi bakar, sate brankal, gendar pecel, jajanan pasar, sego jangung, kembang tahu. Termasuk, berbagai macam wedhangan, dan masih banyak lagi.

Semua menu tersebut tersaji dengan bahan-bahan alami. Seperti gelas dari bambu, mangkuk dari batok kelapa, poci dari tanah liat, piring menggunakan daun pisang atau jati dan alas rotan.

BACA JUGA: Pasar Seni Kumbasari, Tempat Belanja Cendera Mata Tradisional Tertua di Bali

Selain mengenalkan tradisi tempo dulu yang mulai hilang. Penggunaan bahan tersebut sebagai wujud kecintaan kepada alam, yakni dengan mengurangi sampah plastik dan  styrofoam.

Suasana Pasar Karetan desaignya sengaja hadir semirip mungkin dengan pasar tempo dulu. Lapak-lapak pedagang terbuat dari kayu dan bambu.

Para pedagang dan petugas pasar memakai baju tradisinal Jawa. Pada area pasar terdapat pendopo atau balai-balai yang dapat pengunjung gunakan untuk menikmati jajanan. Atau sekadar beristirahat menikmati sejuknya pemandangan pedesaann.

Pasar ini juga menyediakan berbagai dolanan tradisional seperti dakon, egran, sudamanda, dan ayunan.

Area pasar yang luasnya kurang lebih enam hektar ini terdapat spot-spot yang instagramable, cocok sekali untuk swafoto atau foto bersama keluarga.

BACA JUGA: Nikmatnya Kopi Butter Racikan Kedai Terang Bintang Pasar Kranggan Jogja

Pasar Karetan hanya bukapada  hari Minggu dari pukul 06.00-11.00 WIB.

Jadi, jika hendak menjajal wisata yang satu ini, pastikan kamu tidak salah waktu, ya.

Untuk masuk ke area pasar ini pengunjung tidak ada biaya apapun alias gratis. Pengunjung hanya cukup membayar parkir dan menukarkan uang untuk sarana bertransaksi ke dalam pasar.

Ada fasilitas odong-odong yang akan  mengantarkan pengunjung dari area parkir ke area pasar.

Selain menikmati kuliner tradisional, pengunjung dapat bersepeda di kawasan Raja Pendapa Camp, olahraga panahan, dan menikmati sajian dari bintang tamu yang berbeda setiap minggunya.

Gimana, Sobat Turisian? Tertarik untuk berkunjung ke pasar tempo dulu yang satu ini?

***

Pos terkait