TURISIAN.com – Sebanyak 12 startup unggulan akan diikutsertakan dalam ajang side event The Business 20 (B20) Bali, pada Senin, 8 Agustus 2022.
Keberangkatan ke-12 startup tersebut mendapat fasilitasisasi dari Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi setelah melewati kurasi untuk mengikuti startup showcase.
Rinciannya, Ke-12 startup itu terdiri dari 10 startup yang telah terkurasi melalui event Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) 2022.
Dan dua startup disabilitas sebagai bentuk keberpihakan terhadap kaum disabilitas.
“Ini merupakan peran aktif Kemenkop dalam memfasilitasi para startup agar dapat tumbuh, berkembang dan go global,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop Siti Azizah lewat keterangan resmi, Jakarta, Jumat 8 Agustus 2022.
BACA JUGA: Bank BRI Gandeng Startup Broom Buka Bisnis Showroom Mobil
Dalam acara startup showcase, para peserta terpilih bakal memaparkan produk yang mereka ciptakan di depan seluruh tamu undangan.
Nantinya, para startup terpilih akan melakukan pitching dengan 39 modal ventura (venture capital) dari dalam negeri maupun luar negeri.
EFF 2022 merupakan sebuah inisiasi penjaringan bagi wirausahawan berbasis inovasi teknologi. Sebagai bentuk upaya pemberdayaan serta pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
BACA JUGA: Gunakan 9 Aplikasi Traveling Ini, Mumpung Ada Libur Panjang Pekan Ini
Dengan menyasar langsung kepada startup di tujuh sektor strategis pertanian (agrikultur), perikanan, edukasi, kesehatan, pariwisata, maritim, dan logistik.
Menjaring 1.026 Pelamar
Pendaftaran EFF 2022 telah dibuka sejak 16 Juni–15 Juli 2022 dengan menjaring 1.026 pelamar.
Pada tahap kurasi tersaring 20 startup, lalu berlanjut hingga terpilih 10 besar yang mengikuti diagnosis dan pelatihan matriks.
Adapun 10 startup peserta EFF 2022 terpilih adalah Bengkel Mania, Automa Supply Chain yang berupa platform kolaborasi rantai pasok, INSPIGO untuk meningkatkan kehidupan para profesional muda melalui inspirasi dan pengetahuan.
BACA JUGA: Kementerian Pariwisata Bangun Kolaborasi Kuatkan DPSP Borobudur
Kemudian DotX yang membantu pekerja berpenghasilan rendah hingga menengah membangun keamanan finansial.
Termasuk, AturKuliner yang bergerak membantu bisnis kuliner dalam mengendalikan profit, Surplus Indonesia yang merupakan food rescue app.
Ada juga PT Solusi Kerah Byru untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian bagi pekerja informal, Nectico yang telah menyokong lebih dari 700 koperasi terdigitalisasi, Kukerja guna mempermudah rekrutmen, dan Bangbeli yang berfungsi sebagai enabler bagi UMKM.
“Untuk dua startup disabilitas binaan Kemenkop adalah Hear Me startup sosial yang menyediakan teknologi penerjemah dan interpretasi bahasa isyarat untuk menjembatani komunikasi antara teman tuli dan teman dengar, dan Accessive.id yang merupakan startup yang menyediakan platform aplikasi untuk mencari tempat aksesibel bagi penyandang disabilitas,” ujar Siti Azizah.
Melalui ajang tersebut, diharapkan pula dapat meningkatkan jumlah UKM bertransformasi secara digital.
“Mengingat digitalisasi merupakan pintu masuk bagi UKM untuk meningkatkan akses pasar lokal maupun pasar global,” ucapnya. ***
Sumber: Antaranews