Pengembangan 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata Butuh Investasi Rp 226 Triliun Lebih

Pengembangan 5 DSP
Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau Desa Wisa Budo bersama Bupati Minahasa Utara Joune Ganda dan Wakil Bupati Minahasa Utara, Kevin Lotulung, Jumat 29 Juli 2022. (Instagram/@sandiuno).

TURISIAN.com – Pengembangan 5 DSP (Destinasi Super Prioritas) dan 8 kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata sangat mendesal dilakukan.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan perlunya realisasi investasi agar dua program tadi bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

“Selain itu juga investasi yang mendukung kesiapan Indonesia menggelar event-event berskala internasional. Seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 atau ASEAN Summit,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam “Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” di Jakarta lewat keterangan resmi, Jumat 29 Juli 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga  mengundang para investor untuk berinvestasi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Terutama untuk lima DSP dan delapan KEK pariwisata.

BACA JUGA: Torch Relay ASEAN Digelar, Ini Harapan Menparekraf Sandiaga Uno

Butuh Pembiayaan Sebesar Rp 226,79 Triliun

Hingga kini, tercatat kebutuhan investasi dan pembiayaan sebesar Rp226,79 triliun untuk delapan KEK Pariwisata.

Ke-8 KEK itu mencakup Morotai di Maluku Utara, Singosari di Malang Jawa Timur, Tanjung Lesung di Banten, Likupang (Sulawesi Utara), Lido (Kabupaten Bogor Jawa Barat).

Kemudian, Nongsa  (Batam, Kepulauan Riau), Tanjung Kelayang (Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitun) dan Mandalika, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan tiga Badan Otorita Pariwisata, yaitu Borobudur Magelang Jawa Tengah, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, dan Danau Toba Sumatera Utara sebesar Rp 6,7 triliun.

Dengan adanya peluang investasi, lanjut dia, harapannya bisa mendorong penciptaan kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja. Dengan target tercipta 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun 2022.

BACA JUGA: Kemenparekraf dan Pemprov NTT Tak Sejalan Soal Tiket Masuk Taman Komodo

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024. Tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu, investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya. Sehingga pada 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” ungkap Menparekraf.

Ia menambahkan,  para investor melihat peluang yang signifikan untuk menanamkan modal pada sejumlah kawasan pariwisata tersebut.

Apalagi, menimbang peringkat Indonesia pada Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022 meningkat dari posisi 32 ke peringkat 12 dari 117 negara.

BACA JUGA: Program Desa Wisata Jadi Unggulan Kemenparekraf, Ini Alasannya

“Melalui forum ini, kita berharap dapat menyaksikan peluang-peluang investasi  sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Serta dapat menyusun skema-skema pembiayaan  pada project pariwisata lainnya. Sehingga dapat mendorong percepatan pengembangan 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata,” ucap dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung menambahkan bahwa forum itu bertujuan mendorong percepatan pembangunan KEK pariwisata.

Termasuk, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan.

Acara “Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” merupakan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Juga Kementerian Investasi, Artotel Group, dan Himpunan Anak Media (HAM). ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait