Huta Siallagan Mendapat Kunjungan Delegasi W20 Summit, Ini Kata Pengelola

Huta Siallagan
Komplek Huta Siallagan, tempat wisata di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samsoir, Sumatera Utara. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

TURISIAN.com – Objek wisata Huta Siallagan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara mendapat kunjungan dari delegasi internasional Women20 atau W20 Summit.

Objek wisata ini memang cukup menarik. Karena selain meninggalkan rumah adat dan budaya, juga  patung sigale-gale yang merupakan kearifan lokal suku Batak.

Di tempat wisata tersebut, mereka mendapat sambutan dari Bupati Samosir Vandiko T. Gultom.

Bupati pun menjelaskan  mengenai sejarah Huta Siallagan, dan tarian sigale-gale.

Menurutnya, Huta Siallagan yang berada di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo selama ini menjadi. Salah satu latar ikonis  tempat wisata peninggalan Batak Toba.

BACA JUGA: Tiga Spot Terbaik di Samosir untuk Menikmati Keindahan Danau Toba dari Ketinggian

Keunikan Rumah Bolon

Keunikannya adalah keberadaan rumah bolon. Sebelumnya tempat wisata ini pernah direvitalisasi. Dan, peresmian langsung oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Februari 2022.

Turisian.com, sebelum pandemi muncul berkesempatan mengunjungi kawasan wisata yang tak jauh dari danau Toba Samosir itu.

Nama Huta Siallagan sendiri berasal dari dua kata. Yaitu “huta” dan “Siallagan”. Huta artinya desa atau permukiman, sehingga secara keseluruhan berarti Desa Siallagan.

Pada kawasan wisata ini, pengunjung bisa menemukan meja dan kursi batu bernama Batu Persidangan yang berusia ratusan tahun.

BACA JUGA: 4 Kuliner Khas Danau Toba dengan Cita Rasa Otentik yang Wajib Dicoba

Terdapat dua kelompok Batu Persidangan. Yang pertama sebagai tempat pertemuan resmi. Sedangkan yang kedua menjadi situs eksekusi.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan puncaknya sekitar bulan Oktober atau November 2022 mendatang di Bali.

Chair of W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, mengatakan bahwa W20 adalah engagement group dalam G20 yang mewakili suara perempuan.

BACA JUGA: 3 Bubur Legendaris Kota Bogor, Pas Buat Memulai Hari Berenergi

“Melalui koordinasi W20, Indonesia dalam froum G20 membawa isu penting mengenai peran perempuan. Khususnya pada masa krisis pandemi, ekonomi, dan perubahan iklim,” ujarnya.

Perhelatan W20 Summit berlangsung pada kawasan Danau Toba. Terdapat 56 peserta pertemuan tersebut yang berasal dari sejumlah negara. Termasuk Rusia, Italia, Singapura, Afrika Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat.

Apresiasi dari Raja Siallagan

Sementara itu, Raja Siallagan ke-17 Gading Jhansen Siallagan yang saat ini didaulat mengelola Huta Siallagan kepada Turisian.com mengemukakan bahwa pihakanya mengapresiasi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah membantu pemugaran Istana Sigale-gale di Kampung Huta Siallagan.

“Saya mengucapkan terima kasih ke bapak Presiden Jokowi karena telah singgah di Kampung Huta Siallagan. Beliau ingin kami mempertahankan semua aspek yang mencirikan Batak. Mulai dari kesenian,budaya dan rumah adat,” kata Jhansen.

Menurut Jhansen, sejak lama dirinya memang berkeinginan untuk melakukan beberapa pembangunan fasilitas di sekitar Istana Sigale-gale.

Dengan semakin tingginya volume pengunjung,kata Jhansen, ada beberapa fasilitas seperti jalan masukdan pasar souvenir yang perlu perbaikan.

Raja Siallagan ke-17 Gading Jhansen Siallagan saat menjelaskan kondisi objek wisata Huta Siallagan kepada Turisian.com. Foto: Duta Ilham

Pria yang sempat menetap di Bandung sebagai tenaga ahli pembuatan pesawat terbang PT Dirgantara Bandung itu melanjutkan,  bahwa bersama putranya ia sudah merencanakan untuk membangun Kampung Huta Siallagan lebih ke arah natural batak tempo dulu.

BACA JUGA: Tiga Aktivitas Wisata Menarik Saat Berkunjung ke Berastagi

“Jadi awasan ini kan ada delapan rumah adat. Sebelumnya saya pernah mengajukan kepada Kementerian Pariwisata agar rumah-rumah tersebut ada pembaharuan dengan menambah ukiran-ukiran khas Batak,” katanya.

Jumlah Pengunjung

Selain itu ada area kios yang perlu pelebaran karena kapasitasnya sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung para wisatawan.

Apalagi belakamgan ini kunjungan wisman maupun wisawatan domestik cukup tinggi.

“Setiap hari ratusan orang ada yang datang. Bahkan untuk akhir pekan bisa mencapai 600  bahkan peranah 1000 sekaligus. Kios yang ada sudah kewalahan menampung tamu,” ungkapnya.

Kebetulan disamping area kios masih  ada lahan yang penggunaannya bisa  untuk perluasan komersil seperti penjualan souvenir dan lainnya.

Selama ini praktis untuk pembiayaan operasional Kampung Huta Siallagan hanya mengandalkan dari kontribusi pengunjung.

“Tentu kami sangat menunggu sekali bantuan dari berbagai pihhak. Terutama yang urgent adalah memperlebar gang masuk Huta Siallagan,” lanjut pria yang mempersunting Mojang Bandung ini. ***

Pos terkait