Pesona 4 Jenis Rendang Khas Indonesia dari Bahan yang Berbeda-beda

Jenis Rendang Khas Indonesia
Rendang lokan khas Sumatra yang terbuat dari bahan dasar kerang sungai.(Instagram/@novalina171717)

TURISIAN.com – Jenis rendang khas Indonesia bermacam-macam. Termasuk, kelezatannya yang memang sudah mendunia. Masakan Minang

Masakan Minang yang satu ini bahkan sempat diakui sebagai makanan terlezat nomor satu di dunia.

Rendang yang terbuat dari daging sapi dengan tambahan rempah yang jumlahnya melimpah sepertinya sudah jadi menu wajib yang harus tersaji di setiap acara besar.

Namun, tahukah kalian bahwa ada banyak sekali jenis rendang dengan bahan dasar yang berbeda-beda? Tidak melulu daging sapi, ada juga rendang yang dibuat dari sayuran.

BACA JUGA: Perusahaan Mi Lemonilo Luncurkan SpektaRasa Rendang Padang

Dikutip TURISIAN.com- dari Instagram @kemenparekraf.ri pada Jumat, 6 Mei 2022, berikut adalah empat pesona rendang khas Indonesia dari berbagai bahan dasar yang berbeda.

Kenagarian Surantih

1. Rendang Pakis

Mungkin banyak dari sobat Turisian yang belum mengetahui bahwa tanaman paku atau yang lebih dikenal dengan pakis bisa diolah sebagai rendang.

Tetapi, kenyataannya rendang pakis memang telah tumbuh dan berkembang di wilayah pesisir Selatan, Kenagarian Surantih, Kecamatan Sutera.

Tanaman pakis sendiri sangat mudah dijumpai di antara semak dan hidup di kaki bukit dengan suhu lembab.

Dibutuhkan setidaknya sekitar 3 jam lamanya untuk membuat rendang pakis dengan tambahan bumbu rempah seperti santan, kunyit, daun salam serta bahan pendukung lainnya.

BACA JUGA: 7 Makanan Khas Lebaran yang Ikonik dan Populer di Indonesia

Kabupaten Lima Puluh Kota

Masakan khas Minangkabau yang satu ini dikatakan siap saji apabila warnanya sudah berubah kehitam-hitaman atau sedikit gosong karena melalui proses pembakaran dengan kayu bakar.

Proses pengolahan secara tradisional dengan menggunakan kayu bakar tersebut diyakini bisa membuat rendang pakis dapat bertahan lama dengan cita rasa yang khas.

2. Rendang Maco

Rendang maco yang terbuat dari bahan dasar ikan teri ini merupakan makanan yang berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota dan sekitarnya.

Sebenarnya, awal mula terciptanya rendang maco ini adalah karena alasan ekonomis. Karena bagi masyarakat mengengah ke bawah, rendang dari daging sapi adalah barang yang mewah, maka ikan teri menjadi pilihan sempurna.

Proses pengolahannya adalah dengan cara memasukkan ikan teri ketika bumbu rendang sudah mulai pekat dan juga mengering di dalam wajan.

BACA JUGA: Dua Tahun Terpuruk, Sumbar Bangkit Lewat Kunjungan Pariwisata 2023

Mengapa ikan teri dimasukkan di akhir? Karena jika ikan teri dimasukkan bersamaan dengan bumbu campuran di awal proses, maka tekstur ikan teri akan mudah hancur dan sulit untuk membedakannya dengan bumbu rendang seperti cengkih atau lengkuas.

Sungai Batang Inderapura

3. Rendang Lokan

Hidangan yang satu ini adalah variasi rendang dari bahan dasar kerang dengan bumbu spesifik yang biasa ditemukan di Inderapura, Sumatra Barat.

Bagi masyarakat Kenagarian Indrapura di pesisir Selatan, rendang lokan merupakan makanan khas yang kerap disajikan di acara-acara besar.

Bahan dasar siput untuk pembuatan rendang lokan biasa hidup di aliran sungai Batang Inderapura.

Konon, menurut warga setempat hidangan ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan keberadaannya telah mengakar dalam masyarakat Inderapura.

BACA JUGA: Bertemu Pokdarwis di Padang, Sandiaga Uno Sampaikan Beberapa Hal Ini

Masyarakat setempat mengandalkan siput sebagai bahan baku utama, karena siput cukup banyak hidup di bantaran sungai dan dipercaya mengandung banyak gizi serta protein yang tinggi.

Sementara itu, bumbu yang digunakan tidak memakai ketumbar serta penggunaan kelapa yang lebih banyak ketimbang jenis rendang lainnya, kemudian lokan atau kerang sungai tersebut dimasak bersamaan dengan santan dan juga bumbu rempah lainnya hingga berwarna kecoklatan.

4. Rendang Kalio

Varian rendang yang satu ini hampir sama dengan rendang daging sapi pada umumnya, hanya saja memiliki warna coklat yang lebih terang jika dibandingkan dengan rendang daging yang berwarna coklat kehitaman.

BACA JUGA: Libur Lebaran di Padang? Jangan Lupa Kunjungi Masjid Raya Sumatera Barat

Selain itu, rendang kalio juga biasanya diisi dengan daging ayam, limpa, hati sapi bahkan jengkol.

Kalio memiliki tekstur yang lebih lengket dan basah dengan sedikit aroma karamel yang sangat kuat. Masakan ini juga memiliki durasi memasak yang lebih pendek. Setidaknya,  jika dibandingkan dengan rendang sehingga lebih praktis untuk disajikan.

Umumnya, rendang kalio bisa dijumpai dengan mudah di Rumah Makan Padang dengan rasa yang tidak terlalu pedas. ***

Pos terkait