Tips Aman Mudik Lewat Darat Agar Terhindar dari Resiko Kecelakaan

Mudik Lewat Darat
Ilustrasi. Mudik lewat darat masih menjadi favorit masyarakat yang ingin pulang kampung. (iStock)

TURISIAN.com – Perjalanan mudik lewat darat bisa terasa sangat menyenangkan. Namun dibalik itu semua tentu mudik juga harus tetap menerapkan faktor keamanan.

Hal tersebut sangatlah penting, terutama jika sobat Turisian ingin terhindar dari resiko kecelakaan selama di perjalanan mudik ke kampung halaman.

Mengingat saat ini banyak sekali  resiko kecelakaan saat perjalanan mudik. Trutama untuk kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan via darat.

Seperti yang dikatakan oleh Aan Gandhi pada sebuah diskusi daring dikutip TURISIAN.com- dari Antaranews pada Sabtu, 23 April 2022.

Sebagai pegiat keselamatan Global Defensive Driving Centre (GDDC), dirinya mengungkapkan bahwa, sangat penting bagi para pemudik untuk mengantisipasi kelelahan. Serta resiko kecelakaan di saat melakukan perjalanan mudik via via kendaraan pribadi seperti mobil.

BACA JUGA: Mudik Naik Bus, Ini Daftar Harga Tiket Jurusan Jakarta-Yogyakarta-Solo

Menurutnya meskipun mudik merupakan perjalanan yang menyenangkan, mudik terutama dengan berkendara sendiri tentunya tetap beresiko.

“Mudik dengan kendaraan pribadi adalah perjalanan yang menyenangkan, namun perlu diingat pula kalau mudik dengan berkendara sendiri merupakan salah satu aktivitas yang juga beresiko,” ucap Aan Gandhi.

Kemudian, dirinya membagikan sejumlah tips jitu yang perlu diperhatikan bagi para calon pemudik dengan harapan tetap nyaman dan selamat selama di perjalanan.

Buat Rencana Perjalanan

1. Periksa Kendaraan

Hal paling pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kendaraan di bengkel sebelum berangkat mudik, bahkan bila diperlukan lakukanlah servis besar.

Hal tersebut guna memastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi yang prima, dan pastikan pula kondisi dari si pengemudi dalam keadaan yang sehat.

BACA JUGA: KAI Tambah Perjalanan KA untuk Angkutan Mudik Lebaran 2022

2. Rencana Perjalanan

Calon pemudik juga sangat direkomendasikan untuk membuat rencana perjalanan terlebih dahulu seperti diantaranya adalah meliputi jalur mana yang akan dipilih untuk rute perjalanan.

Cek terlebih dahulu di aplikasi perjalanan untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin nanti akan ada di titik-titik tertentu, perlu juga dilakukan mapping atau pemetaan untuk memperkirakan waktu beristirahat.

3. Ketersediaan Pengemudi Pengganti

Poin ini sangat penting, terutama jika calon pemudik hendak melakukan perjalanan yang cukup jauh.

Keberadaan pengemudi pengganti tidak boleh duduk di depan, melainkan harus duduk di baris belakang atau tengah, mengapa demikian? sebab jika duduk di depan maka ia akan menjadi navigator sehingga tidak bisa beristirahat secara maksimal.

4. Kapasitas Penumpang

Pastikanlah jumlah penumpang sudah sesuai dengan jumlah kursi kendaraan. misal mobil dengan tujuh kuri, maka penumpangnya harus berjumlah maksimal tujuh orang termasuk pengemudi.

Karena pada dasarnya mobil sudah menyediakan safety belt yang jumlahnya sesuai dengan kapasitas di dalam kendaraan tersebut.

Selain itu, kelebihan kapasitas muatan akan sangat berpengaruh terhadap suspensi kendaraan, ban mobil juga terlalu overload untuk menambah beban, dan hal tersebut bisa sangat membahayakan.

BACA JUGA: Fenomena Mudik Kali Ini Berdampak Positif Bagi Sektor Pariwisata

 

5. Bekal Makanan

Disarankan untuk membawa bekal makanan secukupnya untuk mengantisipasi jalanan yang macet. Sekali lagi tidak ada yang bisa menebak dengan pasti. Akan apa yang terjadi di perjalanan nanti. Maka persediaan makanan adalah poin yang juga sama pentingnya dengan bahan bakar kendaraan.

Tidak Melebihi Kecepatan Maksimal

6. BBM Terisi Lebih dari Setengah

Dari segi bahan bakar, sangat penting bagi calon pemudik untuk memastikan bahwa BBM selalu terisi dalam keadaan lebih dari setengah, serta tidak melebihi batas kecepatan maksimal 100 km per jam juga tidak di bawah 60 km per jam.

BACA JUGA: Mudik ke Garut Sekarang Anti Macet, Lho kok Bisa

7. Kondisi Kesehatan Pengemudi

Mengingat perjalanan mudik dilakukan di bulan Ramadhan dimana kebanyakan dari pengemudinya sedang berpuasa. Maka disarankan kepada pengemudi untuk melakukan interval ketika berkendara.

Misalnya, ketika berkendara selama dua jam lalu diikuti dengan istirahat selama 15-60 menit, baru setelahnya bisa kembali melanjutkan perjalanan.

Batas maksimal pengemudi menyetir adalah 8 jam, lebih dari itu maka respon anggota tubuh akan melambat karena faktor jenuh dan kelelahan.

8. Teknik Berkendara Resiko Rendah

Ini adalah metode mengemudi secara antisipatif, dengan memastikan pandangan jauh ke depan, mata tidak bertumpu pada satu kendaraan di depan tetapi pada beberapa kendaraan di depan, sehingga mata kita bisa mengantisipasi lebih jauh.

Kemudian, cek kaca spion setiap 5-8 detik sekali, jaga jarak aman dengan kendaraan lain dan mengemudi dengan fokus, dan sebelum rem pastikan untuk cek kondisi jarak dengan kendaraan di belakang lewat spion. ***

Pos terkait