TURISIAN.com – Sandra Carvao, Head of Delegate Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menyampaikan situasi pariwisata global saat ini.
Ia memaparkan kondisi pariwisata dunia pasca Pandemi Covid-19 saat berbicara pada forum The 2nd Tourism Working Group. Salah satu rangkaian KTT G20, di Grand Hyatt Bali, Jumat 23 September 2022.
Menurut Sandra, tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berat bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena terjadinya pandemi COVID-19.
Di akhir 2021, kedatangan turis internasional masih kurang dari satu milliar dibandingkan tahun 2019.
BACA JUGA: Labuan Bajo Siapkan PLTS untuk Menerangi 8 Event G20
Karenanya tahun 2022 sektor pariwisata berada dalam mode pemulihan. Seiring dengan berbagai upaya yang dilakukan, memberikan dampak pada peningkatan kedatangan turis.
Berdasarkan data yang dihimpun UNWTO menunjukkan bahwa wilayah Eropa pemulihannya cukup signifikan dan hampir mendekati angka sebelum pandemi yakni 74 persen.
Untuk Amerika sendiri sebesar 65 persen, dan Timur Tengah 76 persen.
BACA JUGA: Pameran IKM Bali Bangkit Hadirkan Berbagai Souvenir untuk Event G20
“Dan Asia-Pasifik masih cukup tertinggal yakni sebesar 14 persen pemulihannya. Akan tetapi, kami yakin angka ini akan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang,” kata Sandra.
Berpusat Pada Masyarakat UMKM
Selain itu, peningkatan ekonomi negara-negara anggota G20 hampir sebagian besar dipengaruhi oleh sektor pariwisata.
Data tahun 2021 menunjukkan bahwa sebesar 71 persen ekspor berasal dari pariwisata dan 76 persen memberikan dampak terhadap peningkatan PDB secara global.
Angka ini bisa diperoleh kembali di tahun 2022 atau bahkan lebih baik. Sandra pun berharap melalui TWG, negara anggota G20 mampu bekerja sama membuat perubahan
BACA JUGA: Pulau Lengkuas Mampu Membuat Delegasi G20 Berdecak Kagum, Ini Reaksinya
Khususnya, untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Serta mengedepankan pemulihan yang berpusat pada masyarakat dan UMKM.
“Sebab UMKM dan komunitas (masyarakat) seluruh dunia menggantungkan penghasilan mereka pada sektor pariwisata. Ini yang menjadi prioritas sekaligus tantangan di berbagai negara,” ujar Sandra Carvao.
Ada beberapa kendala yang ditemukan dalam mendorong peningkatan UMKM dan pengembangan komunitas.
Di antaranya keterbatasan modal hingga perubahan target pasar. Sehingga semua perlu mempersiapkan UMKM yang tanggap lebih cepat dan lebih siap untuk menghadapi perubahan.
“Kami juga melihat bahwa volatilitas tenaga kerja adalah salah satu tantangan besar dan dengan demikian sangat relevan bahwa salah satu pilar pedoman adalah sumber daya manusia,” kata Sandra. ***