TURISIAN.com – Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Osaka, Jepang tengah mempromosikan berbagai produk buatan asli dalam negeri dengan cara menggelar Indonesia Bazaar.
Acara Indonesia Bazaar yang kali ini mengambil tempat Osaka tersebut berlangsung mulai 30 Juni hingga 24 Juli 2022.
Dari semua produk Indonesia yang tampil dalam gelaran Indonesia Bazaar Osaka tersebut, produk yang paling mendapat minat tinggi adalah sambal misato serta boneka orang utan.
“Sampai saat ini, produk yang paling banyak diminati berdasarkan jumlah penjualan adalah sambal misato,” Dody Sembodo, selaku Konsul Ekonomi I Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Sabtu, 16 Juli 2022.
BACA JUGA : Asyik Banget Naik Lokomotif Uap Klasik di Museum Ambarawa Semarang
Produk Sambal Misato
Sambal misato adalah sambal racikan Jepang namun dengan menggunakan bahan baku dari Indonesia. Adalah pasangan suami istri dari Kota Misato, prefektur Shimane yang merupakan sister city dari Desa Mas, Ubud, Provinsi Bali pertama mengembangkan sambal ini.
Resep sambal tersebut tersebut juga berasal dari seorang ibu dari desa itu.
Dody menuturkan bahwa, produk lainnya yang mendapat minat besar dalam gelaran bazaar adalah boneka orang utan, batik, mie instan, aneka bumbu khas Indonesia serta perpaduan lada dan garam asal Kalimantan.
Tercatat setidaknya ada 24 perusahaan yang ikut serta. Mereka, berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan hingga Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan, pameran yang baru pertama kali pada kawasan Osaka itu menargetkan warga Jepang dengan rentang usia 20 hingga 65 tahun.
BACA JUGA : Museum Sawahlunto, Tempat Wisata Sejarah Kereta Api di Sumatera Barat
Menyasar Target Anak Muda Jepang
Dan produk-produk yang tampil sebelumnya sudah mendapatkan kurasi sedemikian rupa guna menarik minat dari para calon pembeli.
Bukan hal mudah untuk menarik minat dari para pembeli, dan memerlukan strategi yang matang.
Karena, dalam memasarkan produk buatan Indonesia pun tidak mudah dan tentu ada tantangannya.
Tantangan dalam menyasar target anak muda Jepang ini, lanjut Dody, yakni karena jatuhnya nilai tukar yen terhadap dolar AS yang membuat calon pembeli menjadi lebih selektif.
Maka untuk menyiasatinya, sejumlah barang dengan nilai yang lebih mahal seperti batik mereka targetkan ke calon pembeli yang usianya lebih dewasa.
“Saat ini nilai yen sedang jatuh, maka konsumen menjadi lebih selektif untuk barang-barang yang high quality dan benar-benar bagus,” ucapnya.
BACA JUGA: Cerita Dibalik Panorama Sunge Jingkem, Hutan Mangrove di Pesisir Bekasi Utara
“Jadi, untuk produk yang mahal seperti batik. Kita targetkan ke orang-orang tua, pasarnya 60 tahun keatas,” sambungnya kemudian
Omset Indonesia Bazaar Osaka
Sementara itu, dirinya menambahkan bahwa anak-anak muda lebih memilih produk-produk bermerek buatan luar negeri yang sudah populer apabila harganya terlalu mahal.
Maka harus membanderol dengan harga yang jauh lebih bersaing. Tentu, dengan produk yang tentunya sudah menyesuaikan dengan selera mereka.
Indonesia Bazaar Osaka sendiri menargetkan dapat melakukan penjualan senilai lebih dari 2 juta yen. Atau sekitar Rp 216 juta selama pameran berlangsung di akhir Juni hingga Juli ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh RM Dicky Farabi yang merupakan Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).
BACA JUGA: Oceanman Bali 2022, Event yang Membuat Bali Kian Gemerlap
“Kebetulan ini pertama kali ke Osaka. Dan biasanya setiap event kurang lebih omsetnya lebih dari dua juta yen,” tuturnya.
Pihaknya sudah mengupayakan segala usaha untuk mencapai target penjualan tersebut sudah .
Seperti, mempromosikan pameran melalui media sosial untuk menyasar anak-anak muda Jepang yang memang merupakan salah satu dari target pasarnya. Selain warga senior dengan rentang usia 40 hingga 65 tahun.
“Mengapa targetnya di usia 20 tahun Karena usia 40-50 tahun mereka rata-rata tahu tentang Indonesia, karena tahun 80-90an Jepang sedang makmur-makmurnya, travelling pun mudah sebab ada penerbangan dari Nagoya,” pungkasnya.
Diinformasikan sebelumnya bahwa, Indonesia Bazaar adalah tes pasar menjelang Osaka Expo yang nantinya akan digelar pada tahun 2025 mendatang. Sejumlah barang-barang berpotensi pun sedang disiapkan oleh pihak penyelenggara dari sekarang.
Untuk itu, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada para peserta pameran agar menyesuaikan dengan selera pasar di Jepang. ***
Sumber: Antaranews.com