TURISIAN.com – Yogyakarta diserbu wisatawan pada libur panjang akhir pekan Januari 2025. Kondisi ini membawa kejutan bagi industri perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo, mengungkapkan bahwa tingkat okupansi hotel melonjak hingga 98,7 persen.
Angka ini bahkan melampaui capaian libur Natal dan Tahun Baru lalu yang hanya mencapai 97 persen.
“benar-benar di luar prediksi kami. Okupansi di semua wilayah, dari Kota Yogyakarta, Sleman, hingga kabupaten lain, mencapai rata-rata 98,7 persen,” ujar Deddy saat dihubungi, Turisian.com, Jumat 31 Januari 2025.
Tak hanya di pusat kota, penginapan di Kabupaten Kulon Progo, Gunungkidul, dan Bantul juga kebanjiran tamu.
Deddy menilai bahwa pencapaian ini merupakan rekor tertinggi sepanjang ia memimpin PHRI DIY.
“Biasanya, wisatawan lebih memilih menginap di Yogyakarta dan Sleman. Tapi kali ini, mereka tidak keberatan diarahkan ke daerah sekitar,” kata dia.
BACA JUGA: Yogyakarta dan Surabaya Jadi Primadona Perjalanan Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek
Fenomena ini tak lepas dari dua faktor utama. Pertama, libur Isra Mi’raj yang berdekatan dengan Tahun Baru Imlek, menciptakan jeda liburan yang lebih panjang.
Kedua, banyak wisatawan yang belum sempat berkunjung ke Yogyakarta saat libur Natal dan Tahun Baru akhirnya memilih periode ini untuk melancong.
Ditambahkan Deddy bahwa wisatawan yang datang ke Yogyakarta sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Aada juga yang dari luar Jawa, tetapi angkanya tidak begitu signifikan ya,” ungkap Deddy.
Banyak wisatawan yang jauh-jauh hari sudah memesan kamar.
“Saya sudah jauh-jauh hari pesan penginapan. Karena kalau liat tren-nya banyak yang milih liburan ke Yogyakarta,” kata Agung, wisatawan asal Bandung ini.
Dengan rekor baru, Yogyakarta diserbu wisatawan, kota ini kembali membuktikan diri sebagai magnet wisata utama di Indonesia.***