TURISIAN.com – Berwisata ke Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah, Sobat Turisian tak hanya bisa menikti pesona keindahan alamnya. Namun juga dapat mengunjungi sejumlah situs cagar budaya percandian, seperti Kompleks Candi Arjuna.
Kompleks candi yang satu ini terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dengan luas area mencapai kurang lebih 1 hektare. Sehingga menjadi kompleks percandian yang terbesar di Dataran Tinggi Dieng.
Saat Sobat Turisian tiba di kompleks percandian ini, akan melihat lima bangunan candi. Di antaranya Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Semuanya tampil indah dan eksotik di Kompleks Candi Arjuna ini dengan panorama alam sekitar yang asri dan memanjakan mata.
Candi Arjuna, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra merupakan candi yang berfungsi untuk menyembah Dewa Syiwa. Sementara, Candi Srikandi pembangunannya untuk menyembah trimurti (tiga dewa), yaitu Syiwa, Brahma, dan Wisnu.
Baca juga: Museum Kailasa Banjarnegara Simpan Peninggalan Purbakala Dataran Tinggi Dieng
Dari empat candi utama yang ada di tempat wisata ini, hanya Candi Arjuna yang memiliki candi sarana, yaitu Candi Semar. Candi sarana sendiri merupakan candi yang berguna sebagai tempat berkumpul atau menunggu para umat sebelum masuk ke candi utama.
Sebagai yang utama di kawasan percandian ini, para peneliti memperkirakan Candi Arjuna sebagai yang tertua. Perkiraan pembangunannya pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno.
Museum Kailasa & Fungsi Kompleks Candi Arjuna
Kalau Sobat Turisian ingin melihat peninggalan peradaban di kompleks percandian ini, dapat melihatnya juga di Museum Kailasa. Letaknya pun tidak jauh dari kompleks candi ini. Namun jumlahnya hanya ada sebagian, sisanya yang lainnya sudah hilang.
Baca juga: Melihat Kawah Candradimuka yang Elok di Dataran Tinggi Dieng
Selain menjadi tempat wisata, Kompleks Candi Arjuna biasa berfungsi sebagai tempat pelaksanaan upacara Galungan. Selain itu, kompleks ini kadang juga menjadi tempat pelaksanaan ruwatan anak gimbal, ritual adat yang sudah terkenal dari dataran tinggi ini.*
