Pesona Keindahan Labuan Bajo Kian Gemerlap dengan Proyek Ini

Pesona Keindahan Labuan Bajo
salah satu sudut keindahan alam Labuan Bajo. (Dok.Pixabay.com0

TURISIAN.com – Tenggelam dalam pesona keindahan Labuan Bajo, terutama Taman Nasional Komodo, memang akan selalu membawa kenangan.

Banyak wisatawan, terutama yang datang dari luar negeri terkagum-kagum akan keindahan alam sekitar Labuan Bajo.

Belakangan kabar baru muncul, bakal ada  sebuah proyek ambisius yang diberi nama Parapuar. Proyek yang bakal merajut kisah baru di tengah kota Labuan Bajo.

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) tengah mempersiapkan sebuah karya untuk menciptakan destinasi wisata terpadu. Lokasinya, di Hutan Nggorang Bowosie, dengan menggabungkan alam, budaya, dan kearifan lokal.

BACA JUGA: Labuan Bajo Belum Menarik Perhatian Wisatawan China, Ini Kata Kandi

Nama Parapuar, yang diambil dari bahasa Manggarai, mengisyaratkan maknanya yang mendalam. “Para” berarti pintu atau gerbang.

Sedangkan “Puar” merujuk kepada hutan. Kawasan ini, seluas 400 hektare, memiliki cerita yang berawal dari perambahan liar.

Dengan pohon-pohon yang ditebang dan tanah yang dibiarkan tak terurus. Kini, lahan ini akan menjadi arena pertunjukan alam dan budaya yang menakjubkan.

Menggali Empat Zona

Sementara itu BPOLBF telah merencanakan empat zona yang akan memperkaya pengalaman wisatawan di Parapuar. Salah satunya adalah Zona Budaya.

Kawasan ini akan menempati lahan seluas 21,69 hektare dari total kawasan seluas 114,73 hektare. Di dalam zona ini, akan berdiri berbagai fasilitas yang memukau.

BACA JUGA: Dibalik Keajaiban Pulau Komodo, Tersimpan Misteri yang Tetap Bikin Penasaran

Termasuk pusat budaya seperti Hikayat Komodo, Cultural Performance Park, museum, agriculture tourism, culture gallery. Ada, Ring of Fire Flores View, Bukit Doa, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Menghidupkan Budaya Floratama

Misi Zona Budaya Parapuar adalah menjadi sebuah miniatur budaya Floratama. Di sini, narasi budaya yang kaya terkait dengan sejarah Manggarai, Flores, Alor, Lembata.

Oleh sebab itu, Bima akan hadir dalam berbagai bentuk, termasuk cerita rakyat tentang komodo yang menakjubkan.

Bahkan, pengunjung akan dihibur dengan pertunjukan budaya. Seperti, tarian, musik, nyanyian, kuliner, dan permainan tradisional. Ini adalah Taman Mini dari Nusa Tenggara Timur yang mempesona.

BACA JUGA: Labuan Bajo Maritime Festival, Pesona Timur yang Menampilkan Beragam Seni-Budaya

Menggandeng Komunitas Lokal

Hal ini mengingat pentingnya kerjasama dengan komunitas lokal tidak bisa diabaikan. BPOLBF bekerja sama dengan desa-desa di sekitar Parapuar untuk mengembangkan mereka sebagai desa wisata.

Program pelatihan akan diberikan kepada penduduk setempat untuk meningkatkan keahlian dan potensi pariwisata mereka.

Menambah Keberagaman Destinasi Wisata

BACA JUGA: Batik Air Travel Fair Bakal Banjir Diskon, Tiket ke Labuan Bajo 1,9 Juta

Parapuar adalah upaya untuk menambahkan lapisan baru dalam pengalaman wisata di Labuan Bajo. Selain Taman Nasional Komodo yang ikonik, Parapuar akan menawarkan keajaiban alam dan budaya yang tak tertandingi.

Harapannya, jumlah wisatawan akan bertambah, dan mereka akan tinggal lebih lama, memberi kontribusi pada ekonomi lokal dan produk-produk khas Floratama.

Masa Depan Bersinar Cerah

Soft launching Parapuar akan segera dimulai dengan acara mini, Picnic Over The Hill (POTH), yang akan diadakan di Zona 1 Parapuar pada 11-12 November 2023.

Masyarakat akan memiliki kesempatan untuk menikmati keindahan matahari terbenam dan bintang di langit Kota Labuan Bajo.

BACA JUGA: IFG Labuan Bajo Marathon 2022 Tembus di Angka 1.000 Peserta

Proyek ini akan dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar pada tahun 2024, termasuk jalan aspal, air, listrik, dan jaringan komunikasi.

Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang lebih bervariasi, di luar pesona Taman Nasional Komodo.

Parapuar akan menjadi satu lagi permata dalam mahkota Labuan Bajo yang bersinar. Pesona keindahan Labuan Bajo yang tak akan pernah redup oleh masa. ***

Pos terkait