Pengunjung Gunung Bromo Turun Dratis akibat Dampak Karhutla

Gunung Bromo
Penyewaan jeep di kawasan Gunung Bromo turun dratis pasca kebakaran. Kawasan ini jadi sepi. (Dok.Unplash)

TURISIAN.com – Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata ikonik di Indonesia, saat ini tengah menghadapi masa sulit.

Hal ini menyusul musibah kebakaran hutan (karhutla) yang melanda kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut.

Kebakaran hutan dan lahan ini tidak hanya membawa dampak lingkungan yang serius, tetapi juga mengguncang perekonomian para pelaku wisata di sekitarnya.

Fendi, seorang pengemudi jip wisata yang telah dua tahun menjalani profesi ini, mengungkapkan betapa penurunan kunjungan wisatawan telah menghantam pendapatan mereka.

BACA JUGA: Prewedding Berunjung Prahara, Objek Wisata Gunung Bromo Kebakaran

“Misalnya satu hari minimal dapat 1-2 trip, perkiraan seminggu dapat minimal tujuh kali trip. Sekarang  paling Sabtu dan Minggu aja yang bawa wisatawan,” kata Fendi seperti dikutip dari Kompas.com, Senin 11 September 2023.

Selain pengemudi jip, operator wisata di Bromo juga merasakan dampak serius dari penutupan ini.

Penjual warung dan penyedia jasa penyewaan kuda adalah kelompok yang paling terpukul.

Warung-warung yang biasanya ramai di lautan pasir saat ini sepi pengunjung karena sulitnya akses.

BACA JUGA: Harga Tiket Terbaru Bermain di Lautan Pasir Gunung Bromo

Seruni Point, yang terletak di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, menjadi satu-satunya tujuan yang masih dapat dikunjungi di luar kawasan TNBTS.

Namun, pendapatan dari kunjungan ini hanya mencapai setengah dari yang biasanya diperoleh oleh para pelaku wisata.

Anggota Driver Jip

Alap, seorang penyedia wisata tur Bromo dan anggota driver jip, juga mengungkapkan bahwa rencana wisata mereka harus diubah akibat penutupan Bromo.

“Sebelumnya kami cukup banyak planning atau jadwal yang udah masuk di tanggal-tanggal Bromo tutup saat ini,” katanya.

BACA JUGA: Kenali Pesona Gunung Guntur yang Digadang Jadi Objek Wisata Sekelas Bromo oleh Pemkab Garut

“Banyak klien kalau ditotal sekitar 300 orang lebih untuk beberapa hari. Beberapa reschedule, ada yang cancel, ada juga yang ganti program offroad,” sambungnya.

Kondisi ini juga memengaruhi bisnis wisatawan yang telah memesan jasa mereka di masa dekat.

Banyak klien hanya bertanya kapan Bromo akan kembali seperti semula tanpa membuat pemesanan baru.

BACA JUGA: Liburan Ke Kota Malang, Ada Promo Tiket Pesawat Hingga 800 Ribuan Nih

Alap mengatakan bahwa saat ini ia telah menawarkan alternatif seperti aktivitas outbond, outing, atau offroad di Batu dan Malang kepada wisatawan yang telah terlanjur datang ke Jawa Timur.

Meskipun tantangan besar saat ini, para pelaku wisata ini tetap berupaya menjaga mata pencaharian mereka dengan mencari solusi kreatif.

Mereka berharap agar situasi di Gunung Bromo segera membaik dan kunjungan wisatawan dapat kembali pulih seperti sebelumnya. ****

Pos terkait