Masjid Agung Praya Jadi Pusat Lebaran Topat 2023, Penuh Keseruan

Masjid Agung Praya
Masjid Agung Praya di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menjadi pusat pelaksaan Event Perayaan Topat Idul Fitri 2023. (Instagram/masjidinfoid)

TURISIAN.com – Perayaan Lebaran Topat di Masjid Agung Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung  meriah.

Event tahunan dalam rangka melestarikan tradisi masyarakat ini biasa digelar pada enam hari setelah Idul Fitri 1444 Hijriah.

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri di Praya, Sabtu 29 April 2023 mengatakan, tradisi Lebaran Topat adalah salah satu cara menyulam rajutan silaturahim.

Baik terhadap saudara, keluarga, tetangga maupun sanak famili setelah umat Islam merayakan Idul Fitri.

BACA JUGA: Perayaan Lebaran Topat di NTB, Bakal Sedot Wisatawan, Catat Tanggalnya

“Tradisi ini dari waktu ke waktu kita jaga, lestarikan dan kita kelola dengan lebih baik,” katanya pada kegiatan Lebaran Topat yang dihadiri semua kepala OPD, ASN, tokoh agama, camat dan kepala desa.

Ia mengatakan Lebaran Topat juga menjadi momentu m merayakan kebahagiaan dalam lingkup yang lebih luas.

Merawat silaturahim adalah sebuah keharusan. Terlebih di saat-saat ini begitu mudah tali persaudaraan yang telah lama dibina, terpecah oleh hal-hal yang remeh temeh dan duniawi.

“Kecepatan informasi tanpa diimbangi oleh validasi, cenderung membuat kita terprovokasi. Yang akhirnya berujung pada putusnya tali silaturahim,” katanya.

Perbedaaan Pilihan Politik

BACA JUGA: Puncak Event Bau Nyale di NTB, Berburu Jelmaan ‘Putri Mandalika’

Apalagi saat ini memasuki tahun politik, acap kali perbedaan pilihan politik, perbedaan pilihan presiden di antaranya, adalah hal yang dapat menggerus solidaritas dan kebersamaan masyarakat.

“Maka sangat rugilah jika kita termasuk salah satu di antara mereka. Memutus silaturahim adalah sebuah kekeliruan,” katanya.

Jika semua sudah mulai merasakan adanya keretakan hubungan silaturahim di antara semua pihak. Maka, lanjut dia segeralah rekatkan kembali, jangan biarkan terserak dan tercerai-berai.

“Momentum Idul Fitri kemudian Lebaran Topat ini. Kita jadikan sebagai momentum untuk kembali mengokohkan silaturahim di antara kita,” katanya.

BACA JUGA: Kereta Gantung Puncak dan NTB Menjadi Prioritas Kemenparekraf

Ia mengatakan salah satu dosa yang paling sering dilakukan oleh manusia adalah kesalahan terhadap sesama nya. S

eorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian dan saling menyakiti.

“Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan baik secara individu maupun kelompok,” katanya.

Menurut dia budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal bi halal.

BACA JUGA: Mengenal Uma Lengge, Rumah Adat Kabupaten Bima NTB

Kegiatan yang terus dilaksanakan oleh umat Islam. Khususnya, di tanah air pasca dilaksanakannya hari raya Idul Fitri, ini adalah refleksi ajaran Islam.

Dimana, menekan sikap persaudaraan, persatuan dan saling memberi kasih sayang.

“Saya atas nama pribadi dan segenap elemen pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mengucapkan selamat Idul Fitri 1444 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin,” tutup Lalu Pathul Bahri . ***

Sumber : Antaranews

Pos terkait