TURISIAN.com – Banda Aceh yang merupakan provinsi paling barat Indonesia kembali menawarkan wisata diving terbaik untuk kembali bisa dikunjungi.
Sejak pandemi melanda dunia, lokasi wisata menyelam (diving) ini memang sedikit terlupakan. Padahal tempat ini sebelumnya menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan.
Di kedalam 10 meter, terdapat puluhan bahkan ratusan titik celah dasar laut dengan ukuran bervariasi.
Dimana dari cela-cela dasar laut ini mengeluarkan gelembung udara tanpa henti sehingga membentuk sebuah pemandangan yang eksotik.
BACA JUGA: Ujung Nunang Aceh Tengah Punya Pesona Alam yang Menakjubkan
Saat mendekat ke pasir, suhu air begitu terasa hangat. Banyak penyelam melakukan penyelaman di daerah itu hanya untuk membunuh rasa penasaran.
Kolam Air Panas
Sekaligus ingin berdiam diri di dasar laut. Menikmati kehangatan, layaknya mandi di kolam air panas.
Tempat itu merupakan salah satu lokasi menyelam (diving) atau dive site dari total 22 dive site di Kota Sabang, Aceh.
Daerah ini terkenal dengan sebutan gunung api bawah laut atau underwater vulcano yang terletak di wilayah Pria Laot, Desa Sirui, Sabang.
“Ini salah satu dive site favorit wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara,” kata Pengelola Pusat Selam Rubiah Tirta Divers (RTD) Isfan Dodent, seperti dikutip dari Antaranews, Selasa 28 Maret 2023.
BACA JUGA: Dinas Pariwisata Aceh Kantongi Penjualan Rp.2 Miliar dari Event MATTA Fair
Gelembung-gelembung yang keluar dari celah dasar laut menjadi penanda bahwa Gunung Api Bawah Laut Sabang masih aktif.
Pulau Weh
Aktivitas panas Bumi di Pulau Weh itu tidak hanya di laut, tapi juga di darat yang dikenal dengan Gunung Api Jaboi, dan masih aktif hingga sekarang.
Sabang terletak paling ujung barat Indonesia. Pulau ini memang terkenal dengan wisata bahari.
Kekayaan bawah laut ini pula yang menjadi daya tarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara berbondong-bondong menyambangi Sabang.
BACA JUGA: Taman Sari Gunongan Aceh yang Asri dan Lekat Kisah Percintaan Sultan
Sejak pandemi COVID-19 merebak pada 2020, pariwisata Sabang lumpuh. Tak ada kunjungan wisatawan.
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memperketat pergerakan penduduk guna membendung laju penyebaran kasus COVID-19.
Banyak sektor terdampak. Tidak hanya sisi kesehatan, namun juga sektor ekonomi masyarakat, mulai dari berbagai industri, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga pariwisata.
Namun, bisnis wisata menyelam di Pulau Weh Sabang kini mulai berdenyut lagi setelah 3 tahun terkurung pandemi.
Saban hari makin banyak didatangi wisatawan lokal maupun asing untuk menyelam, menyapa keanekaragaman biota laut Sabang.
BACA JUGA: Dermaga Pante Menye, Spot Keren Menikmati Pesona Danau Lut Tawar Aceh Tengah
“Kita mulai perdana menerima tamu diving luar negeri pada 22 Desember 2022, sebelumnya hanya satu atau dua divers (penyelam) lokal,” kata Isfan Dodent.
Rubiah Tirta Divers
Kini, jasa Rubiah Tirta Divers (RTD) pun siap untuk menyambut kendatangan wisatawan yang ingin melakukan aktivitas menyelam.
Selain RTD, ada beberapa pusat selam di Sabang. Seperti Lumba-Lumba, Pulau Weh Dive Resort, Scubaholic, Scuba Weh.
BACA JUGA: Batik Lokal Aceh Tampil di Event Nagan Raya Expo 2023
Ada juga, Iboih Dive Center, Monster Divers, Nemo Dive Centre, Mars Resort, Bubble Addict, dan The Pade.
Saat ini, ada sekitar 22 titik lokasi menyelam di Pulau Weh, dan memiliki karakteristik berbeda-beda.
Beberapa yang paling terkenal seperti Batee Tokong, Arus Balee, Seulako, Canyon, Vulcano, Sophie Rickmers Wreck, Peunateung.
Dan Rubiah Jetty khusus bagi pengenalan pemula atau intro dive dan menyelam pada malam hari.
“Semua dive site atau spot diving itu Pak Dodent yang menemukannya,” kata Ismayudi. ***