TURISIAN.com – Masih di suasana Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar event Banyuwangi Ramadhan Street Food.
Event ini mengumpulkan berbagai pedagang pasar takjil yang selama ini menjual beragam kuliner khas bulan puasa. Mereka pun menuai berkah pada momentum bulan puasa Ramadhan 1444 Hijriah.
Pemda Banyuwangi sengaja memfasilitasi pasar-pasar takjil Ramadhan mulai dari desa, kelurahan dan kecamatan bagi pengusaha kuliner.
Salah satu lokasi street food itu berada di Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Tukangkayu. Puluhan pedagang menjajakan aneka menu takjil. Mulai dari makanan, minuman, hingga camilan.
BACA JUGA: Sendratari Meras Gandrung Jadi Andalan Atraksi Wisata Banyuwangi
Dagangan mereka diserbu oleh ratusan warga yang datang di lokasi pasar takjil. Mereka memilih menu takjil sesuai dengan kegemaran masing-masing.
“Hari ini ramai sekali. Alhamdulillah dagangan laris,” kata Insiyah, pedagang aneka lauk-pauk.
Warga Kelurahan Kertosari itu merupakan pedagang pasar takjil musiman. Setiap Ramadhan, ia selalu menggelar lapak di area street food itu.
Insiyah menjual aneka lauk-pauk, antara lain berbagai olahan ayam, udang, daging, serta beberapa jenis sayur mayur. Makanan itu dijual antara Rp5.00p hingga Rp22.000 per bungkus.
BACA JUGA: Berburu Kuliner Ramadhan di Pasar Takjil Benhil Jakarta
“Kalau ramai begini, sehari bisa dapat omzet Rp1,5 juta,” katanya.
Dia mengaku membuat sendiri aneka makanan lauk pauk. Di dapur rumahnya sejak siang hari, ia dan beberapa anggota keluarga menyiapkan aneka lauk-pauk. Serta, sayur-mayur untuk dijual di street food itu.
“Pengalaman tahun-tahun lalu, ramainya itu pada saat awal dan akhir Ramadhan. Jadi saya perbanyak jualannya di awal-awal begini,” katanya.
Pasar Takjil
Bukan hanya pedagang makanan yang meraup berkah. Pedagang minuman juga mendapat penghasilan yang lumayan dari pasar takjil.
BACA JUGA: Masjid Tiban, Jadi Wisata Religi Memasuki Bulan Ramadhan
Salah seorang pedagang minuman, Jumani, mengaku sudah enam tahun berdagang di Banyuwangi Ramadhan Street Food setiap bulan puasa.
Ia menjajakan berbagai jenis minuman, mulai dari es buah hingga kolak.
“Ini tadi bawa cuma sedikit. Takutnya sepi. Ternyata ramai. Kalau tahun lalu, bisa dapat sampai Rp700.000 per harinya,” kata Jumani.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani minta camat, kades dan lurah, mengatur dengan baik. Khususnya, dalam pelaksanaan pasar takjil Ramadhan di wilayahnya masing-masing.
“Pastikan makanannya bersih dan sehat, dan juga kontrol ketertiban dan kebersihannya. Jangan sampai acaranya lancar, tapi menimbulkan sampah dimana-mana,” kata Bupati Ipuk.
BACA JUGA: Rekreasi ke Pantai Cacalan Banyuwangi yang Menawan
Ipuk mengatakan, kegiatan pasar takjil ini juga upaya melestarikan produk kuliner lokal. Selain menumbuhkan ekonomi, juga mengembangkan kuliner khas Banyuwangi agar tidak punah.
“Makanya yang dijajakan di sini (pasar takjil) utamakan kue dan masakan khas Banyuwangi,” ujar dia.
“Banyuwangi Ramadhan Street Food” dibuka sepanjang bulan puasa. Acara dalam rangkaian Banyuwangi Festival itu digelar di puluhan tempat se-Kabupaten Banyuwangi.
Setiap kecamatan menghadirkan beberapa pasar takjil yang menjadi lokasi street food. Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi arus bawah selama Ramadhan. ***
Sumber: Antaranews