Menikmati Kota Yogyakarta Dari Sisi Lain, Berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg Yuk..

Menikmati Kota Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg ini masih menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan saat ke Yogyakarta. Foto: Dok. iStock

TURISIAN.com – Menikmati Kota Yogyakarta memang tidak pernah ada habisnya. Tidak saja destinasi alamya, tetapi juga cerita masa lalu yang cukup menarik dikunjungi.

Salah satunya adalah Museum Benteng Vredeburg yang merupakan tempat wisata edukasi asyik bagi anak-anak dan keluarga.

Berada di pusat Kota Yogyakarta, membuat Museum Benteng Vredeburg menjadi salah satu objek wisata populer yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing.

Letak Benteng Vredeburg Yogyakarta berada di kawasan Titik Nol Kilometer pusat Kota Yogyakarta. Tepatnya di  Jalan Jend. A. Yani Nomor 6 Yogyakarta.

BACA JUGA: Objek Wisata Yogyakarta tetap Beroperasi Normal Pasca Erupsi Gunung Merapi

Benteng tersebut dikelilingi oleh bangunan-bangunan kuno peninggalan zaman Kolonial Belanda, yang hingga kini masih megah berdiri dan eksotik di sekitaran Titik Nol Yogyakarta tersebut.

Seperti Gedung Agung (bekas rumah residen), Gereja Ngejaman (GPIB Margamulya), bekas Senisono (menyatu dengan Gedung Agung), Kantor BNI 1946, gedung Kantor Pos Indonesia, dan Kantor Bank Indonesia.

Karenanya, Benteng Vredeburg cocok menjadi tujuan wisata budaya dan edukasi yang unik dan khas di Yogyakarta.

Memiliki dua fungsi utama yakni sebagai tempat rekreasi sekaligus tempat pendidikan, Museum Benteng Vredeburg tak bisa lepas dari sejarah perkembangan Yogyakarta dan juga Tanah Air.

Salah seorang wisatawan menunjukan Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

BACA JUGA: Ingin Tau Asal-usul Prajurit Keraton Yogyakarta, Simak Diskusi Ini

Di museum tersebut terdapat informasi tentang sejarah, kebudayaan, dan nilai-nilai luhur perjuangan nasional.

Utamanya tentang latar belakang sejarah Kota Yogyakarta, baik sebagai ibukota Kasultanan Yogyakarta maupun ibukota NKRI.

Merujuk data dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Pemerintah Kolonial Belanda.

Pada masa pembangunan awal, benteng tersebut berbentuk sangat sederhana yakni dari bata dan kayu di atas lahan seluas sekitar 46.547 meter persegi.

BACA JUGA: Menengok Cagar Budaya Gua Sentono di Sleman Yogyakarta

Kasultanan Yogyakarta

Kemudian, penyempurnaan bangunan menjadi beton dilakukan dalam dua tahap. Yakni pada tahun 1765 dan pada tahun 1767, serta kemudian benteng diberi nama sebagai “Benteng Rustenburgh” yang artinya “tempat istirahat”.

Seiring berjalannya waktu, benteng itu mengalami beberapa perkembangan pembangunan yang cukup pesat.

Salah satunya adalah di tahun 1867 ketika Yogyakarta mengalami gempa bumi sehingga benteng memerlukan renovasi.

Setelah renovasi, Benteng Rustenburgh diganti nama menjadi Benteng Vredeburg yang artinya “perdamaian”.

Hal itu berlatar belakang dari hubungan antara Kasultanan Yogyakarta dengan Belanda waktu itu yang tidak saling menyerang.

BACA JUGA: Yuk Ajak Keluarga Wisata Edukasi ke Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta!

Tak hanya sebuah benteng, di Museum Benteng Vredeburg juga terdapat berbagai bangunan yang dulunya digunakan sebagai penjara, bangsal, gudang mesin, dan ruang penyimpanan lainnya.

Juga terdapat parit yang dibangun mengelilingi bangunan benteng sebagai bentuk pertahanan.

Dengan pertimbangan Benteng Vredeburg merupakan bangunan bersejarah yang sangat besar.

Penunjuk arah ke Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta yang terpasang di kawasan Jalan Malioboro. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

Pangeran Diponegoro

Artinya, maka pada tahun 1981 bangunan tersebut ditetapkan oleh pemerintah sebagai bangunan cagar budaya.

Kemudian sejak tahun 1992 hingga saat ini, Benteng Vredeburg menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

BACA JUGA: Titik Nol Kota Yogyakarta, Selalu Membuat Rindu untuk Kembali

Dalam Museum Benteng Vredeburg tersedia ratusan koleksi atau diorama yang bisa dilihat oleh pengunjung.

Di museum tersebut, wisatawan dapat melihat sejumlah diorama antara lain peristiwa periode Pangeran Diponegoro hingga masa pendudukan Jepang di Yogyakarta.

Kemudian, diorama peristiwa sejarah proklamasi kemerdekaan hingga dengan agresi militer Belanda di Indonesia.

Termasuk, diorama peristiwa Penjanjian Renville hingga pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat, serta diorama peristiwa sejarah periode Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga pada masa Orde Baru.

BACA JUGA: Jadwal Film di Bioskop Museum Sonobudoyo, Alternatif Liburan di Yogyakarta

Museum Benteng Vredeburg buka pada Selasa hingga Minggu mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB. Adapun tiket masuk sangat murah, yakni anak-anak Rp2.000, dewasa Rp3.000, dan turis asing Rp10.000.

Selain itu, di halaman depan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta juga terdapat taman yang sangat pas untuk tempat bermain anak-anak.

Suasananya yang rindang, taman tersebut juga nyaman sebagai tempat duduk bersantai melepas penat setelah berjalan menjelajahi museum. ***

Pos terkait