TURISIAN.com – Bagi Sobat Turisian yang suka kegiatan berpetualang di alam bebas, bisa mencoba petualangan ke Gunung Bulusaraung. Lokasinya ada di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Gunung ini menjadi salah satu spot favorit bagi para pendaki di Sulawesi Selatan. Ketinggiannya hanya 1.535 meter dari atas permukaan laut, namun mendaki gunung ini bukanlah perkara yang mudah.
Jika Sobat Turisian yang hobi mendaki, Gunung Bulusaraung ini akan memberikan petualangan yang mendebarkan bagi karena medannya yang menantang. Jalur menuju puncaknya terkenal memiliki bebatuan dan jalan yang terjal. Sehingga ketahanan fisik kalian diuji.
Spot pendakian ini memiliki 10 pos peristirahatan, di apuncaknya ada tanda berupa pemancar radio milik BTNBB. Dari sini, semua lelah Sobat Turisian akan terobati dengan pemandangan hamparan Karst Maros yang sangat indah.
Baca juga: Tiga Tarian Tradisional Sulsel yang Memukau Saat Pementasannya
Gunung Bulusaraung juga termasuk kawasan Taman Nasional Bantimurung. Taman nasional yang memiliki visi menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi ekowisata.
Oleh sebab itu, pengelola terus membenahi objek wisata ini dengan membangun pusat informasi untuk sarana pendukung bagi para pendaki. Adanya pembangunan sarana ini, harapannya semakin banyak pula pengunjung yang akan datang.
Lokasi Gunung Bulusaraung
Objek wisata alam yang satu ini terletak di wilayah Desa Tompio Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Titik awal pendakian dari gunung ini dapat Sobat Turisian tempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam dari pusat Kota Makassar.
Ketinggian Gunung Bulusaraung tidak begitu mencolok daripada gunung-gunung lainnya di Indonesia. Namun mendaki gunung ini bukanlah perihal yang mudah. Meski demikian sajian pesona alam di puncaknya akan menghapus rasa lelah kalian.
Baca juga: Pesona Air Terjun Takapala di Gowa yang Memanjakan Mata
Sepanjang jalur pendakian menuju puncak, Sobat Turisian dapat bertemu berbagai macam jenis tumbuhan. Mulai dari pohon rotan, kemiri, dan juga kelapa. Selain itu, gunung ini pun menjadi habitat asli beberapa fauna seperti kera hitam, musang, dan berbagai jenis kupu-kupu.*