Indonesia Dinobatkan Sebagai Negara Paling Derwawan di Dunia

Negara Paling Dermawan
Ilustrasi. Pemberian Donasi. (Pixabay.com)

TURISIAN.com – Badan amal Charities Aid Foundation (CAF) melalui World Giving Index (WGI) 2022 menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia.

Laporan WGI 2022 CAF yang dirilis Jumat 21 Oktober 2022 mengukuhkan Indonesia pada peringkat pertama dengan skor 68 persen. Lebih rendah tiga persen dibanding skor pada tahun sebelumnya.

Ketua Badan Pelaksana PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) Hamid Abidin dalam keterangannya, Sabtu 22 Oktober 2022, mengaku takjub atas prestasi yang ditorehkan oleh sektor filantropi Indonesia dalam kurun waktu lima tahun tersebut.

“Ini menunjukkan kuatnya tradisi menyumbang kita yang diinspirasi oleh ajaran agama dan tradisi lokal yang sudah dipraktikkan puluhan tahun,” tuturnya seperti dikutip Turisian.com dari Antaranews, malam ini.

BACA JUGA: Penghargaan 18 Kuliner Online UMKM, Dari Empal Si Babah sampai Lunpia Cikmeme

Pencapaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut.

Menurut laporan WGI, Indonesia menempati dua peringkat teratas dari tiga kategori. Atau indikator yang menjadi ukuran WGI.

Yakni menyumbang uang, menyumbang pada orang asing atau tidak dikenal, dan partisipasi dalam kegiatan kerelawanan atau volunterisme.

Hasil penelitian CAF menunjukkan 84 persen orang Indonesia menyumbang uang pada tahun 2021. Jauh lebih tinggi dari skor rata-rata global (35 persen).

Kegiatan Kerelawanan Cukup Tinggi

Persentase warga Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan kerelawanan juga tinggi (63 persen), hampir tiga kali lebih besar dari angka rata-rata global (23 persen).

BACA JUGA: Mengintip Keindahan Rammang-Rammang, Bentang Alam Kebanggaan Indonesia

Sementara persentase warga yang menyumbang untuk orang asing berjumlah 58 persen, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global (62 persen).

Selain pengaruh ajaran keagamaan, Hamid melihat keberhasilan para pegiat filantropi.

Khususnya filantropi Islam dalam menggalang, mengelola dan mendayagunakan donasi keagamaan juga berkontribusi pada pencapaian tersebut.

Lembaga filantropi Islam, utamanya  badan dan lembaga pengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf) telah bermetamorfosis menjadi lembaga filantropi modern.

BACA JUGA: Lagoi Bintan, Permata di Barat Indonesia yang Begitu Mendunia

Filantropi Islam itu, lanjut dia, mengembangkan strategi penggalangan sumbangan keagamaan secara konvensional dan digital. Serta menerapkan standar pengelolaan donasi secara transparan dan akuntabel.

Selain itu, lanjut dia, juga berhasil mengaitkan dan menyelaraskan program-program yang dijalankannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Tak heran jika perolehan donasi lembaga-lembaga filantropi Islam ini mengalami kenaikan selama pandemi, meski prosentase kenaikannya tidak setinggi di masa normal sebelum pandemi,” tuturnya. ***

Pos terkait