Berkunjung ke Desa Wisata Limbo Wolio yang Punya Benteng Terluas di Dunia

Desa Wisata Limbo Wolio
Desa Wisata Limbo Wolio di Baubau, Sultra. (Dok. jadesta.kemenparekraf)

TURISIAN.com – Kementeria Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya mengadakan Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022. Setelah melewati tahap kurasi, terpilih 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2022, salah satunya Desa Wisata Limbo Wolio di Baubau, Sulawesi Tenggara.

Daya tarik desa wisata ini karena terletak di Kawasan Benteng Keraton Kesultanan Buton (Benteng Wolio). Sehingga memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, berkat adanya benteng terluas di dunia tersebut.

Benteng Wolio ini memiliki luas sekitar 23,3 hektare. Pada 2006, benteng ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book of World Record sebagai “Benteng Terluas di Dunia”. Selain terkenal luas dan megah, benteng ini juga menyimpan sejarah panjang.

Keunikan Desa Wisata Limbo Wolio

Desa wisata ini sangat menarik dari sisi sejarah Benteng Wolio hingga menjadi ikon pariwisata di desa tersebut. Konon, benteng ini dibangun oleh Raja Buton III, La Sangaji (bergelar Kaimuddin) pada abad ke-16.

Semula Benteng Wolio berupa tumpukan batu karst yang tersusun mengelilingi kompleks istana. Namun, memasuki pemerintahan Raja Buton IV, La Elangi atau Dayanu Ikhsanuddin, benteng ini disulap menjadi sebuah bangunan permanen dengan perekat campuran putih telur, pasir, dan kapur.

Benteng di Desa Wisata Limbo Wolio ini memiliki 12 pintu gerbang dengan sebutan “Lawa”. Serta 16 emplasemen meriam yang terkenal dengan istilah “Badili”. Bukan hanya itu, benteng megah ini juga memiliki 4 boka-boka (bastion berbentuk bulat), batu tondo (tembok keliling), parit, dan persenjataan lainnya.

Baca juga: Nih Indonesia Punya! Benteng Wolio Buton Sebagai Benteng Terluas di Dunia

Meski berada di puncak bukit dan lereng yang terjal, Benteng Wolio tetap bertahan dengan baik hingga sekarang. Bahkan, benteng terhindar dari ancaman musuh dalam kurun waktu lebih dari empat abad.

Potensi Pariwisata Desa Wisata Limbo Wolio

Selain memiliki daya tarik benteng tersebut, Desa Wisata Limbo Wolio juga menjadi destinasi wisata religi. Di kawasan ini, Sobat Turisian bisa melakukan ziarah dan memberikan penghormatan kepada jasa-jasa Sultan Murhum selama masa hidupnya. Wisata ziarah di sini terkenal dengan istilah “Santiago”.

Di luar kemegahan benteng, daya tarik dan potensi pariwisata lain di desa ini, yaitu wisata budaya dan sejarah. Di tempat ini, Sobat Turisian bisa mampir ke Masjid Agung Kesultanan Buton.

Masjid ini berdiri pada masa pemerintahan Sultan Buton VI, Lakilaponto atau terkenal juga dengan nama Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis. Masjid Agung Kesultanan Buton ini sarat akan makna. Seperti ada 17 anak tangga yang menandakan jumlah rakaat salat, bedug sepanjang 99 cm yang melambangkan Asmaul Husna, serta 33 pasak yang sesuai dengan jumlah tasbih.

Potrensi budaya Desa Wisata Limbo Wolio lainnya yang bisa Sobat Turisian nikmati, yaitu wisata kulinernya. Di sini terkenal ada istilah Pekande-kandea atau makan-makan. Budaya ini bukan hanya acara makan-makan biasa.

Baca juga: Kande Tompa, Tradisi Unik di Buton Sebagai Ajang Mencari Jodoh

Namun menariknya, dalam Pekande-kandea ada seorang gadis yang akan menyuapi tamu yang hadir sambil menggunakan pakaian adat Buton, lengkap dengan riasan. Tradisi Pekande-kandea biasanya berlangsung untuk pelestarian budaya sekaligus ajang mencari jodoh atau disebut tradisi Kande Tompa.*

 

 

 

Sumber: Kemenparekraf

Pos terkait