Turisian.com – Museum Tanah dan Pertanian Bogor memiliki cerita dibalik setiap koleksinya. Para pengunjung bisa melihat ragam keindahan isi perut bumi yang disimpan secara apik di Museum ini.
Jika sedang berwisata ke kota hujan Bogor. Pastikan Museum Tanah dan Pertanian ini ada dalam daftar tempat yang akan sobat Turisian kunjungi ya.
Karena selain koleksinya yang lengkap, destinasi ini bisa sekaligus menjadi wadah edukasi bagi anak-anak bahkan orang dewasa.
Sejarah Museum
Dikutip Turisian.com dari museum.pertanian.go.id pada Senin, 11 Juli 2022. Museum Tanah pertama berdiri pada 29 September 1988.
Pertama berdiri menempati gedung Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek, atau yang biasa menyebutnya dengan Laboratorium Penelitian Agrogeologi dan Tanah.
Sesuai dengan namanya, museum ini pertama berdiri pada zaman Pemerintahan Belanda sekitar tahun 1900-an.
BACA JUGA: Museum Ullen Sentalu Yogyakarta Lestarikan Warisan Seni dan Budaya Jawa
Meski sempat mengalami penutupan selama beberapa tahun. Akhirnya pada tanggal 5 Desember 2017 yang kala itu bertepatan dengan Hari Tanah Sedunia, Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman meresmikan pembukaan kembali Museum Tanah di gedung yang sama.
Mengemban Visi dan Misi
Destinasi wisata edukasi yang satu ini memiliki arti lebih dari sekedar bangunan untuk memajang beberapa isi dari perut bumi.
Namun, lebih dari itu Museum Tanah dan Pertanian ini juga pemanfaatnya untuk mengumpulkan, meneliti serta menjaga koleksi benda peninggalan budaya pertanian.
Semua benda yang menjadi koleksinya terdokumentasi dengan baik. Begitu pun dalam hal penataan a dan peragaanya secara baik dan teratur.
Sehingga tampilan tersebut secara tidak langsung bisa memberikan informasi terkait koleksi museum kepada masyarakat luas.
Pihak pengelola museum juga kerap melakukan kerjasama untuk upaya pengembangan museum dengan instansi maupun pihak lainnya.
BACA JUGA: Bale Indung Rahayu Purwakarta, Museum Perjalanan Hidup Manusia dan Budaya Sunda
Rahasia perut bumi jadi koleksi andalan
Berbagai benda yang berasal dari dalam perut bumi bisa sobat Turisian jumpai dengan mudah. Seperti contohnya adalah ragam batu yang sekilas tampak serupa namun sebenarnya memiliki karakteristik yang jauh berbeda.
Ada juga batu numulites, filit, dasit, gamping merah hingga batu konglomerat.
Sesuai dengan namanya, museum ini memiliki ragam jenis tanah yang berasal dari Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan banyak lagi daerah lainnya.
Semua tanah tersebut lengkap dengan data seperti nama tanah, lokasi, waktu pembentukan, klasifikasi dan lain sebagainya.
Kemudian, pada bagian kanan ruang museum terpampang peta Indonesia yang berukuran cukup besar. Peta tersebut menggambarkan pemetaan jenis sumber daya tanah yang ada pada Indonesia.
Banyak sekali diagram serta tabel yang menjelaskan tentang proses pembentukan tanah itu sendiri.
Ragam hasil penelitian, pengembangan serta pendokumentasian terkait berbagai jenis tanah Indonesia telah memberik sumbangan besar ke museum ini.
Tentunya semua itu dapat menjadi bahan pembelajaran bagi para pengunjung yang datang.
BACA JUGA: Asyiknya Bermain di Taman Ramah Anak Museum Benteng Vredeburg
Beranjak ke museum pertanian
Berlokasi tepat pada bagian belakang, terdapat museum pertanian terbesar Asia Tenggara. Terdiri dari tiga lantai, yang setiap lantainya memiliki informasi cukup lengkap mengenai bidang pertanian Indonesia.
Pada lantai dasar hingga lantai tiga terdapat informasi lengkap tentang sejarah pertanian pada bumi pertiwi. Seperti alat-alat pertanian sebelum datangnya bangsa kolonial pada zaman VOC, hingga saat ini.
Serunya, pada lantai tiga nanti pengunjung berkesempatan untuk melihat ragam alat produksi pertanian yang prediksinya akan menjadi bagian peralatan masa depan.
Seperti drone pestisida nabati yang banyak menyakini sebagai ramah lingkungan. Serta bisa membantu para petani pada kemudian hari untuk menyemprot sawah supaya lebih efisien.
Kemudian ada biodiesel dari minyak kelapa sawit, dimana biodiesel merupakan bahan bakar yang memiliki salah satu keunggulan yakni lebih ramah lingkungan.
Museum yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah ini dilengkapi dengan ragam fasilitas penunjang seperti ruang pertemuan, playground, ruang cinema, rooftop, serta mushola.
Yang lebih menyenangkan adalah, pengunjung bisa menikmati keindahan museum yang beroperasi mulai pukul 09.00 hingga 16.00 secara cuma-Cuma, alias gratis! Menyenangkan bukan?***
Sumber: museum.pertanian.go.id