Arca Dwarapala Kerajaan Singasari Menjadi Spot Menarik di Malang

Arca Dwarapala
Arca Dwarapala yang terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singsari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Foto: Getty Images/RagilSP

TURISIAN.com – Sebuah peninggalan Kerajaan Singasari berupa arca Dwarapala kini menjadi spot wisata yang banyak dikunjungi.

Dari catatan yang ada, arca ini merupakan yang terbesar di Indonesia yang terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singsari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dwarapala dikenal sebagai patung penjaga gerbang atau pintu yang lumrah ditemukan di Indonesia, bahkan sampai saat ini.

Dwarapala digambarkan dengan sosok raksasa dengan tampilan seram yang memegang gada. Sepasang arca ini memiliki ketinggian masing-masing 3,7 meter, tebalnya 1,98 meter dan lebarnya 2,25 meter.

BACA JUGA: Sensasi Berkendara Keliling Dunia di Museum Angkut Malang

Selain berukuran jumbo, arca itu juga kelihatan masih utuh dan kokoh meskipun sudah berusia ratusan tahun.

Kedua arca Dwarapala itu ditemukan Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-19. Kala itu, separuh badan kedua arca terkubur.

Saat ini, arca Dwarapala yang berada di utara menghadap ke timur. Sedangkan pasangannya di selatan telah berganti posisi menjadi menghadap utara.

Menurut keterangan di situs Kemendikbud, perubahan posisi itu disinyalir terjadi akibat proses evakuasi arca ketika tertimbun.

BACA JUGA: Jelajahi Ketinggian Taman Langit Malang dan Bandung, Sama Indahnya

Arca yang Memiliki Ciri Khas

Kendati arca Dwarapala lumrah ditemukan di Indonesia, arca Dwarapala di Singosari ini memiliki ciri khas tertentu.

Arca itu meskipun terlihat menakutkan tapi tetap menunjukkan unsur keindahan.

Hal itu terlihat dari penggambaran arca yang natural dengan detail tubuh menyerupai manusia yang menjadi ciri khas seni Kerajaan Singasari. Selain itu, terdapat hiasan berupa kepala tengkorak yang kental dengan unsur Tantrayana, aliran yang dianut raja Singasari.

Di samping itu, kelengkapan arca dan pemahatan yang halus menandakan bahwa kedua arca terbuat oleh pemahat profesional.

Maka dapat dipastikan, Dwarapala ini sengaja dibuat untuk kebutuhan kerajaan.

Arca Dwarapala pertama tergambarkan duduk dengan kaki kiri tertekuk ke belakang dan kaki kanan ke depan.

Tangan kanannya memegang gada yang disandarkan pada paha kanan.  Kemudian tangan kanannya menunjukkan mudra mengusir. Ditandai dengan jari telunjuk dan jari tengah diacungkan serta sisanya ditekuk.

BACA JUGA: Rekomendasi Pemandian Air Panas Terbaik di Malang

Sementara itu, arca kedua mirip dengan arca pertama. Hanya posisi kakinya berlawanan dan tangannya tidak melakukan mudra mengusir. Tetapi meletakannya di atas lutut.

Arca digambarkan beratribut raya sesuai ketentuannya sebagai Dwarapala.

Ia mengenakan tali selempang, kelat bahu, gelang tangan dan gelang kaki dari lilitan ular yang dalam bahasa ikonografi disebut sebagai naga.

BACA JUGA: Penginapan Murah yang Keren di Malang, Ada yang 40 Ribuan Lho

Terdapat pula kalung yang berupa untaian tengkorak dan manik-manik yang terangkai  indah mengelilingi leher hingga dada.

Ikat dadanya digambarkan berupa rangkaian manik-manik dalam bidang berbentuk segitiga.

Selanjutnya arca hanya mengenakan pakaian berupa kain sebatas perut hingga lutut.

Bagian atas kain dipererat dengan ikat pinggang yang terbuat dari tali yang dihias dengan manik-manik berpadu kepala tengkorak.

Penggambaran tersebut menguatkan posisinya sebagai arca berlanggam kerajaan. ***

Pos terkait