‘Joint Promotion’ NTB dan Bali, Mampukah Bangkitkan Kembali Sektor Pariwisata

'Joint Promotion NTB daan Bali
Ilustrasi. Seoran turis melintas di tepi pantai Gili Traawangan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini NTB dan Bali melakukan kerjasama promosi. (iStock)

TURISIAN.com – ‘Joint Promotion’ NTB dan Bali diterapkan ditengah kedua daerah tersebut sedang dalam kondisi memburuk.

Utamanya, di sektor pariwisata akibat terjangan badai Covid-19 selama dua tahun lebih ini.

Mereka pun bersepakat, melakukan sinergi untuk memulihkan sektor pariwisata dengan mengedepankan karakteristik daerahnya masing-masing.

“Promosi bisa dilakukan secara bersinergi dan bersama-sama dan tak saling mendahului serta saling mendukung di dalam memperkuat daerah tujuan wisata,” kata Sekretaris Dewan DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Mahdi Muhammad saat menerima rombongan wartawan Bali di Mataram, baru-baru ini.

BACA JUGA: 5  Tempat Kuliner di Bali yang Cocok untuk Para Vegetarian

Rombongan yang tergabung dalam Forum Wartawan (Forward) DPRD Provinsi Bali bersama Humas DPRD Bali itu terdiri dari wartawan media cetak, elektronik dan siber (online).

Dipimpin Kasubag Tata Usaha, Kepegawaian, Humas dan Protokol DPRD Bali I Kadek Putra Suantara dan Ketua Forward DPRD Bali Komang Suparta.

‘’Banyak hal yang bisa bersama-sama dikembangkan. Pertama dari sisi objek dan daya tarik wisata. Apa yang sudah ada di Bali, Lombok tak harus meniru apa yang ada di Bali, tetapi harus dikembangkan sesuai karakteristik daerahnya masing-masing,’’ ujar Mahdi, didampingi Kabag Humas DPRD NTB dan Ketua Forum Wartawan Parlemen NTB Irul Mustofa.

Tidak Saling Salip di ‘Joint Promotion’

Kedua, dalam promosi bisa dilakukan secara bersama-sama dengan mengedepankan karakteristik daerah tujuan wisata masing-masing.

BACA JUGA: Yuk Coba Nikmati 5 Aktivitas Wisata Olahraga di Mandalika Lombok Berikut Ini!

Sehingga dengan car aini diharapkan tidak saling salip. Tidak saling mendahului tetapi saling mendukung (back up). Dan, saling mendukung di dalam memperkuat daerah tujuan masing-masing.

Seperti kunjungan rekan-rekan media dari Forward DPRD Bali yang dapat menyatukan pemikiran. Mempererat hubungan antara anak bangsa di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pengembangan pariwisata.

“Mudah-mudahan ke depan kita akan menyatu di dalam menyejahterakan masyarakat. Semangat rekan-rekan wartawan Bali luar biasa di dalam mempererat tali silaturahmi di antara anak bangsa,’’ ucapnya.

Mahdi mengatakan Bali sudah dikenal sebagai destinasi pariwisata sejak se-abad lalu, sementara Lombok baru dikenal oleh masyarakat internasional sejak tahun 1990-an.

BACA JUGA: Tradisi Kikir Gigi, Dari Mentawai Hingga Bali Sebagai Pendewasaan Diri

Jadi Lombok sebagai daerah tujuan wisata tetap hormat kepada Bali sebagai daerah tujuan wisata yang duluan berkembang.

Karena strategi promosi, strategi pengembangan daerah tujuan wisata, pengembangan objek wisata semuanya ada di Bali.

“Jadi ilmu pariwisata ada di Bali. Kami belajar di Bali tentang bagaimana konsep memadukan antara daerah pegunungan, daerah persawahan dan daerah pantai,’’ ucapnya.

Kesamaan Bali dan NTB

Dikatakan, kontur biografi Lombok hampir sama dengan Bali. Di Lombok selain bisa melihat gunung, ngarai, persawahan dan melihat pantai.

Namun kelebihan ke Bali, sekali keliling Bali bisa melihat gunung, sawah dengan subaknya, dan Pantai Kuta dalam satu kali kunjungan. Tinggal ke depan bagaimana Lombok melihat potensi itu.

Mahdi mencontohkan, sirkuit Pertamina Mandalika yang dibangun dengan event internasional Pertamina MotoGP 2022.

BACA JUGA: Maybank Marathon Kembali Digelar di Bali, Simak Detailnya

Bukan warga NTB saja yang mendapatkan kemakmuran, tetapi juga teman-teman Bali yang juga mendapatkan dampak ekonominya.

Misalnya pengusaha hotel lebih dulu menjual paket menginap plus menonton MotoGP, mobil-mobil mewah untuk transportasi justru datang dari Bali, Surabaya dan Jakarta.

Di sini benar-benar saling mendukung dan berbagi rezeki.

‘’Dan masyarakat Lombok tidak akan menyaingi Bali dan kami tetap belajar dari Bali. Dan Bali itu menjadi poros pengembangan pariwisata Indonesia dan dunia,” katanya.

“Ini perlu dipahami, bahwa Bali kondisinya luar biasa, orang dari manapun merasa nyaman dan enak karena menjadi barometer pariwisata dunia,’’ sambungnya terkait ‘Joint Promotion’ NTB dan Bali ini. ***

Sumber: Antaranews

 

Pos terkait