Bantul Nanti akan Punya ‘Prajurit Mataram’ Seperti di Inggris

'Prajurit Mataram'
Sekelompok pasukan keraton Yogyakarta berbaris dalam sebuah festival di jalan. Foto: iStock

TURISIAN.com – Pemerintah Kabupaten Bantul, melalui Dinas Pariwisata akan mengembangkan beberapa ikonik pariwisata. Salah satunya adala kehadiran ‘Prajurit Mataram’ di beberapa fasilitas umum.

Rencana ini, diproyekan bisa terwujud pada tahun 2024 setelah master plan atau blue print sudah siap.

Keinginan tersebut sejalan dengan program pemerintah daerah yang akan mendeklarasikan Bantul Bumi Mataram.

“Kami tahun ini mulai meluncurkan Branding Bumi Mataram. Untuk itu, berbagai persiapan kami lakukan agar menjadi harapan semua masyarakat. Tema ini kami ambil karena melihat dari hostorikal yang ada,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo dalam perbicangan dengan Turisian.com, baru-baru ini.

BACA JUGA: Pariwisata Bantul Siap Menyambut Wisatawan Mancanegara, Tampilkan Atraksi di YIA

Menurut Heru, Bantul merupakan salah satu point penting wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kendati selama ini, durasi kunjungan belum sesuai yang diharapkan, namun beberapa tahun ke depan Bantul akan berubah menjadi tujuan utama Wisman.

“Kalau selama ini, wisman datang ke DIY tujuannya ke Borobudur. Ke depan, mereka melihat Bantul sebagai pilihan. Artinya, mereka (wisman) tidak sekedar lewat lalu pergi, tetapi bisa stay lama disini,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo. Foto: Ist

Oleh sebab itu, pihaknya, sekarang terus mempersiapkan instrument sektor pariwisata dari berbagai sisi. Termasuk sejarah masalah lalu yang menjadi kekuatan budaya Bantul.

BACA JUGA: Pantai Depok Bantul, Tempat Asyik Nikmati Keindahan Alam dan Sajian Seafood

Kerajaan Mataram Islam

Sebagaimana diketahui, secara historical Kerajaan Mataram Islam pertama lahir di Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.

“Pada waktu itu, pernah jaya  Panembahan Senopati dan Sultan Agung. Jejak-jejak itu yang akan kami bangun kembali sebagai warisan budaya yang bisa disaksikan masyarakat tidak saja di Indonesia, tetapi juga dunia,’ papar Heru.

Bantul tidak bisa dipungkiri mencatatkan sebagai Bumi Mataram karena beberapa raha-raja masa itu dikebumikan atau dimakamkan disini.

“Artinya apa, bahwa mataram lahir di Bantul pernah jaya pada masanya dan sekarang masih eksis penerusnya. Hal itu bisa dilihat adanya kasultanan, kasunanan,pakualaman, dan mangkunegara,” jelas Heru.

BACA JUGA: Berburu Spot Foto Eksotik dan Instagenic di Hutan Pinus Pengger Bantul

Bersamaan dengan itu, sudah waktunya untuk mengangkat kembali tatanan kehidupan masyaraat yang adi luhung.

“Yogyakarta itu, sejak lama sudah sangat dikenal dengan sopan santunnya, ramah-tamah dan unggah-unguh. Ini jangan sampai terkikis karena modernisasi sehingga perlu lestarikan warisan budaya ini,” tegasnya.

Generasi muda sekarang harus dikembalikan ke tepo selero sehingga hal-hal yang kurang baik bisa diedukasi dengan etika dan moral.

“Andhap asor, harus menghormati orang lain. Itu sebetulnya, inti dari nilai-nilai budaya yang justru juga menjadi daya tarik wisman,” kata Heru.

BACA JUGA: Gumuk Pasir Parangkusumo, Destinasi Wisata yang Unik dan Mendunia

Kembali pada rencana untuk menghadirkan ‘Prajurit Mataram’, menurut Heru, pihaknya optimis pada tahun 2024 sudah bisa terlaksana.

“Kalau di Inggris kita kan bisa menyaksikan beberapa tempat ada penjagaan dengan berpakaian khas kerajaan. Kami berencana kalau, seiring dengan  branding Bantul Bumi Mataram juga ada tempat-tempat yang dijaga Prajurit Mataram,” ungkapnya.

Prajurit Hadir di Mal dan Perkantoran

Sebut saja, misalnya di tempat pelayanan public seperti Front Office (FO) menggunakan pakaian tradisonal Mataram.

BACA JUGA: Desa Wisata Gerbang Banyu Langit Bantul yang Nyaman Buat Wisata Keluarga

“Sebagai bentuk penyambutan tamu.Lebih dari itu, bisa saja di mal, pasar,perkantoran dan sebagainya, nanti Satpam-nya menggunakan pakaian Prajurit Mataram. Jadi, kita bisa membayangkan seperti di Inggris.

Karena apa? Kalau kita lihat di Inggris sana, dengan pakaian atrbut kerajaan itu ternyata para wisatawan banyak yang ingin minta foto bersama.

“Kalau itu ada di pasar, perkanotran dan Mal sangat mungkin para wisatawan juga ingin berfoto dengan  pakaian daerah dan sebagainya,” pungkasnya. ****

Pos terkait