Menyusuri Kekayaan Rupa dan Istana Keraton Kadariah Pontianak

Keraton Kadariah Pontianak
Tampak depan dari Keraton Kadariah Pontianak di kala senja yang sudah berusia lebih dari 300 tahun(Instagram.com /serotonindopamin_)

TURISIAN.com- Istana Keraton Kadariah adalah salah satu warisan budaya kebanggaan masyarakat Pontianak.

Secara administratif, Istana Keraton Kadariah terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat.

Destinasi wisata Keraton Istana Keraton Kadarian di Pontianak ini menyuguhkan ragam kekayaan cerita serta desain mewahnya yang bisa memanjakan mata.

Bangunan megah ini merupakan pusat Pemerintahan Pontianak tempo dulu. Dimana,  kala itu didirikan oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alqadrie di tahun 1771 sebagaimana dikutip Turisian.com – dari bappeda.pontianakkota.go.id pada Senin, 11 April 2022.

BACA JUGA: Yuk Cobain Pacri Nanas, Gulai Isi Buah Nanas Khas Pontianak!

Kawasan Keraton ini menyuguhkan daya tarik khusus bagi para wisatawan yang datang. Seperti banyaknya artefak kuno.

Atau benda-benda bersejarah lainnya yang menjadi saksi bisu dari perkembangan Kota Pontianak.

1. Letak Keraton yang Mudah Dijangkau

Lokasinya yang berada di daerah kampung dalam bugis bisa sobat Turisian capai hanya dalam waktu tempuh sekitar 15 menit lamanya dari pusat Kota Pontianak.

Jadi, ketika berwisata di pusat kota. Jangan lupa untuk melipir ke Keraton Kadariah ini. Setidaknya bisa  melihat perkembangan Kota Pontianak dari masa ke masa.

Warisan Budaya Berusia 300 Tahun

2. Arsitektural Bangunan yang Memukau

Warisan budaya yang sudah berusia lebih dari 300 tahun ini terdiri dari beberapa kompleks, Dengan, bangungan yang megah dan berdiri di tepi sungai.

Ukurannya sekitar 60 x 25 meter. Dimana bangunan istana ini terdiri dari 3 tingkat lantai. Ini, yang menjadikannya sebagai istana terbesar.

Khususnya, yang saat ini dimiliki oleh Kalimantan Barat karena dibangun di atas lahan tanah seluas 25 x 100 meter.

BACA JUGA: 7 Kuliner Khas Ramadhan Berbagai Daerah di Indonesia

Pemilihan warna kuning pada dinding kayu yang melambangkan kewibawaan. Serta tingginya sifat budi pekerti dalam tradisi melayu ini semakin menonjolkan sisi mewah dari bangunan istanya.

Desain atapnya bersusun tiga dengan pertengahan atap puncak yang menonjol ke atas seperti atap rumah di Belanda.

Pengaruh arsitektural Eropa juga bisa terlihat dari sejumlah aksen. Seperti pada ukiran pintu dan jendela lebar yang dihiasi sentuhan kaca kristal beraneka warna.

Sentuhan pengaruh Timur Tengah juga bisa jelas terlihat pada tiang-tiang penyangga yang berhiaskan bentuk bulan dan bintang.

BACA JUGA: Mesti Coba! 6 Kuliner Khas Kalimantan Selatan yang Otentik dan Lezat

Ada 13 Meriam Kuno Portugis dan Perancis

3. Terpana Pada Keindahan Ruang Istana

Begitu kalian memasuki area komplek keraton ini, wisatawan akan langsung disambut dengan halaman bersih yang terbentang luas, dimana pada sisi kanan, tengah dan bagian depan terdapat 13 meriam kuno buatan Portugis dan Perancis.

Melangkah lebih jauh ke dalam istana, terdapat ruang singgasana, ruang belakang dan ruangan lainnya seperti ruang utama yang diperuntukkan untuk melakukan upacara keagamaan serta tempat untuk menerima tamu.

Tepat di sebelah kanan dan kiri ruang utama terdapat enam kamar yang masing-masing berukuran sekitar 4 x 3,5 meter dimana salah satu dari kamar tersebut adalah kamar tidur sultan.

Bagian belakang ruang istana adalah ruangan yang cukup besar, ruangan tersebut berisikan benda-benda warisan dari Kesultanan Pontianak.

Ketika beranjak ke halaman depan istana, wisatawan dapat melihat panorama yang lebih luas karena desain anjungan yang dibuat menjorok jauh ke depan.

Anjungan ini dahulu digunakan sebagai area khusus ketika sultan hendak beristirahat sambil menikmati Sungai Kapuas dan Sungai Landak.

Sementara di sisi kanan anjungan terdapat anak tangga yang menjadi penghubung antara istana serta area teras, dipercantik dengan pintu utama yang dihias dengan mahkota dan juga tiga ornamen bulan bintang.

Ragam hiasan serta ornamen mewah tersebut sebagai tanda bahwa Kesultanan Pontianak adalah kesultanan Islam.

BACA JUGA: Top 10 Calendar of Event (CoE) Kalimantan Utara 2022

4. Menjelajah Waktu Lewat Koleksi Benda Bersejarahnya

Ragam kekayaan benda bersejarah di Istana Kadariah ini antara lain adalah cermin dari Perancis yang biasa disebut dengan kaca seribu, perhiasan, artefak, arca hingga benda pusaka milik Kesultanan Pontianak.

Kemudian ada juga perabot bersejarah, Alquran yang ditulis sendiri oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri, lembaran transkrip naskah dari perancangan burung Garuda yang disusun oleh Sultan Hamid II di tahun 1950 serta masih banyak benda-benda berusia ratusan tahun lainnya. ***

Pos terkait