Bertemu Para Investor, Ini Yang Ditawatarkan Kemenparekraf untuk Pengembangan DPSP

Para Investor
Para investor diundang rapat bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk membahas investasi di Labuan Bajo,Rabu, 7 Agustus 2024. (Foto: Dok. Kemenparekraf)

TURISIAN.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para investor untuk membahas pengembangan investasi.

Khususnya, di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara ini digelar di Ta’Aktana Hotel, Labuan Bajo, pada Rabu, 7 Agustus 2024.

“Hari ini sekitar 20 perwakilan investor berdiskusi dalam sesi roundtable. Semuanya diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan. Beberapa investor sudah menginvestasikan atau dalam proses investasi,” ujar Sandiaga dalam acara tersebut.

Investor yang telah menanamkan modal antara lain Sudamala, EIGER Adventure, Mawatu, Exotic Komodo, dan lainnya.

BACA JUGA: Kemenparekraf Perkuat Kolaborasi dengan Forkomda Atasi Krisis Pariwisata di Labuan Bajo

Sementara itu, investor yang baru memulai seperti AKCON (Akses Connecting Nusaraya) dan Semesta Indo Resort.

Mawatu, dengan luas lahan 20 hektare, sedang membangun hotel bintang 5 yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti beach club dan ruko untuk area komersial.

Sedangkan, EIGER Adventure akan membuka flagship store baru lengkap dengan kedai EIGER Coffee di area Taman Parapuar.

Dimana, yang peletakan batu pertamanya akan dimulai pada Kamis, 8 Agustus 2024.

BACA JUGA: Bandara Kertajati Membuka Peluang Investor Masuk, Akan Ada Rute Baru

Konsep Green Tourism

Para investor berkomitmen mengusung konsep green tourism dalam pengembangan pariwisata Labuan Bajo.

Ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pelestarian alam, budaya, dan lingkungan, serta keterlibatan masyarakat lokal.

“Investasi di Labuan Bajo Flores juga bertujuan membuka lapangan kerja, peluang usaha, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sandiaga.

BACA JUGA: Labuan Bajo Belum Menarik Perhatian Wisatawan China, Ini Kata Kandi

Sandiaga mengungkapkan, total realisasi investasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2023 mencapai 3,064 juta dolar AS.

Investasi terbesar terdapat pada hotel bintang dengan nilai 1.189 juta dolar AS atau sekitar Rp17.590 miliar.

Untuk DPSP Labuan Bajo, realisasi dari investor asing pada 2023 sebesar 20,27 juta dolar AS.

Sementara itu, investor dalam negeri menyumbang 14,84 juta dolar AS. Labuan Bajo menempati posisi ke-4 dalam nilai realisasi investasi tertinggi di antara 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.

BACA JUGA: Memulai Jalan Baru, Otoritas Labuan Bajo Siapkan Konsep Menarik Wisman

“Namun, jika dibandingkan dengan popularitas, Labuan Bajo berada di nomor dua setelah Bali. Harapannya, investasinya bisa naik ke peringkat tiga atau dua tahun ini,” harap Sandiaga.

Hingga kuartal pertama tahun 2024, total realisasi investasi di Labuan Bajo hampir mencapai Rp570 miliar dan angka ini diharapkan terus meningkat seiring dengan berbagai kemudahan akses yang disediakan.

Salah satunya melalui kebijakan golden visa dengan skema second home visa yang menargetkan investor dan pebisnis internasional, talenta global, dan wisatawan mancanegara.

BACA JUGA: Super Air Jet Membuka Rute Baru Surabaya-Labuan Bajo, Tawarkan Destinasi Ini

Maskapai Air Asia

Akan ada penerbangan perdana oleh maskapai Air Asia pada 3 September 2024 dengan rute Kuala Lumpur – Labuan Bajo.

“Kami menyambut penerbangan ini sebagai langkah awal dari banyak lagi penerbangan langsung ke Labuan Bajo,” katanya.

“Selain dari Kuala Lumpur, ada dari Singapura, Vietnam, Australia, dan beberapa maskapai lainnya yang ingin membuka penerbangan langsung,” sambung Sandiaga.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani, menambahkan bahwa selain pembangunan hotel di Labuan Bajo.

BACA JUGA: Menparekraf Dorong Para Investor Kembangkan Sektor Parekraf Jateng dan DIY

Termasuk, kehadiran sekolah pariwisata juga diperlukan untuk menghadirkan SDM yang unggul. Pembangunan infrastruktur perlu dibarengi dengan SDM yang mendukung aktivitas pariwisata.

“Juga suplai untuk hotel-hotel. Perlu pengembangan dari sisi agrikultur. Atau pertanian, peternakan yang tidak hanya dilihat di Manggarai saja,” kata Rizki.

Tapi di Pulau Flores lainnya juga memiliki potensi tersebut. Sehingga pengembangan pariwisata di Labuan Bajo semakin inklusif.

BACA JUGA: Investor Asal Malaysia akan Bangun Taman Wisata Bermain Internasional di Indonesia

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, mengatakan bahwa pengembangan pariwisata di Labuan Bajo mengusung konsep terpadu antara etno, eco, edu, alam, dan budaya.

Konsep ini menghadirkan pengalaman holistik termasuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas.

“Kita ingin masyarakat lokal terlibat, ada daerah-daerah penyangga yang menjadi bagian dari pendekatan investasi Manggarai Barat secara keseluruhan,” ujar Frans.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga turut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, dengan Akses Connecting Nusaraya (AKCON), Deddy Amiruddin, dan Semesta Indo Resort, Piet Yusup Chandra, guna memperkuat pengembangan kepariwisataan di DPSP Labuan Bajo. ***

Pos terkait