TURISIAN.com – Dalam suasana pagi yang sejuk dan cerah Sabtu, 8 Juli 2023, ribuan pelari nasional dan penggiat gaya hidup sehat berkumpul di Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang.
Mereka hadir untuk mengikuti ajang lari marathon bergengsi yang diberi nama “Rupiah Borobudur Playon,” yang digelar oleh Bank Indonesia.
Dalam gelaran ini, peserta yang mencapai 1.750 orang ini dapat memilih antara tiga kategori yang berbeda, yaitu 5K, 7K, dan 10K.
Pesona alam sekitar tak dapat dilewatkan begitu saja. Ribuan pelari nasional itu menyusuri jalan-jalan pedesaan yang mempesona di sekitar Candi Borobudur.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Segera Keluarkan Perpres Pengaturan Borobudur, Ini yang Kalian Harus Tau
Tentu juga , diiringi oleh semilir angin sejuk dan pemandangan indah perbukitan Menoreh. Dalam momen ini, semangat lari dan kegembiraan tampak memancar dari wajah mereka.
Pelari Melanie Putria
Tidak hanya pelari nasional yang hadir dalam acara ini, tetapi juga presenter ternama dan penggiat gaya hidup sehat, Melanie Putria.
Melanie, yang sudah dikenal dalam berbagai ajang marathon di Indonesia maupun luar negeri, memberikan semangat dan motivasi. Khususnya, kepada peserta untuk menjaga kesehatan finansial mereka selama berlari.
Melanie mengungkapkan, “Ini sangat relevan dengan para pelari. Banyak dari mereka adalah pekerja, baik karyawan swasta, ASN, maupun entrepreneur.”
BACA JUGA: Panduan Lengkap Menyaksikan Festival Lampion Candi Borobudur, Catat Jadwalnya
Dia menjelaskan bahwa para pelari ini dengan sengaja mengumpulkan dana untuk mendaftar dan berpartisipasi dalam berbagai ajang lari marathon, baik di dalam maupun luar negeri.
“Para pelari ini merencanakan dengan matang. Mereka mencatat tanggal acara lari yang menarik di Indonesia dalam satu tahun. Mereka mempersiapkan anggaran untuk itu,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Melanie juga menjelaskan bahwa para pelari biasanya telah mempersiapkan dana untuk membeli sepatu dan perlengkapan lari baru agar mereka tetap semangat dalam menghadapi berbagai ajang marathon yang sudah mereka rencanakan.
“Mereka dengan sengaja mengumpulkan dana untuk mendaftar acara lari, baik di Indonesia maupun luar negeri. Selain itu, mereka harus membeli sepatu baru. Karena sepatu adalah kunci agar semangat lari tetap menyala,” jelasnya.
BACA JUGA: Letusan Gunung Merapi tak Menggangu Wisatawan Candi Borobudur
Tak hanya itu, para pelari juga cermat dalam merotasi sepatu yang mereka gunakan dalam setiap gelaran lari yang diikuti. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesehatan finansial bagi mereka.
Tanpa itu, mereka tidak akan dapat membayar biaya pendaftaran ajang lari dan bahkan tidak dapat memiliki sepatu baru yang mereka butuhkan.
Melanie menekankan bahwa menjaga kesehatan finansial adalah hal yang mutlak bagi para pelari. Mereka mengutamakan kesehatan jasmani, spiritual, dan juga kesehatan finansial.
Hanya dengan demikian mereka dapat terus berpartisipasi dalam ajang lari dan membeli perlengkapan yang dibutuhkan.
BACA JUGA: Devi Chan, Sang Juara Event Lari CTC Yogyakarta, Begini Ceritanya
Pemberian Donasi ke Desa
Acara “Rupiah Borobudur Playon” ini ditutup dengan pemberian donasi kepada desa-desa di sekitar Borobudur untuk mendukung pembangunan akses air bersih, akses jalan, sarana ibadah, dan sarana edukasi.
Melalui metode pengumpulan donasi melalui QRIS, total donasi yang terkumpul mencapai Rp149.769.400.
Selain memberikan edukasi mengenai pentingnya memahami mata uang Rupiah, masyarakat juga diajak untuk merasakan langsung praktik penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran pada bazar UMKM.
BACA JUGA: Tiga Event di Yogyakarta yang Ditunggu-tunggu, Dari Gowes Hingga Lari
Ini menjadi langkah yang luar biasa dalam membangun kesadaran dan kepedulian akan pentingnya pengembangan ekonomi di sekitar kawasan Borobudur.
Ajang lari marathon “Rupiah Borobudur Playon” telah memberikan pengalaman tak terlupakan bagi peserta dan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Dengan semangat lari dan dukungan finansial yang baik, mereka terus menginspirasi kita semua untuk menjalani gaya hidup sehat dan berkontribusi pada pembangunan sosial. ***