TURISIAN.com – Cirebon Koi Festival yang berlangsung di Pusat Perbelanjaan Grage Citimall, Kota Cirebon Jawa Barat berhasil menyita perhatian pengunjung.
Bagaimana tidak, ada ribuan ikan koi beradu kecantikan dalam kontes nasional yang berlangsung sejak 17-19 Februari 2023.
Festival ikan Koi ini baru pertama kali dgelar untuk memperebutkan piala wali kota.
Tak hanya dari Cirebon, para peserta juga berasal dari dalam dan luar pulau jawa dengan 12 orang juri.
Bahkan, tiga juri didatangkan dari luar negeri, yakni dari Filipina dan Singapura. Tak hanya menyatukan hobi, ajang festival koi ini untuk meningkatkan sektor industri pariwisata kreatif.
BACA JUGA: Ada Tarif Khusus Kereta Api Hanya Rp 25.000 Gambir-Cirebon, Ini Syaratnya
Saat berlangsung festival, sbanyak 12 orang juri, dari Indonesia, Filipina, dan Singapura, sibuk melakukan penilaian terhadap ribuan ikan koi yang dikonteskan.
Sambil membawa peralatan penilaian, mereka meneliti satu persatu ikan koi dengan 13 kategori penilaian yang ditentukan.
Kompentisi Seru Antarikan Koi
Tak hanya sulit, karakter ikan koi yang dijagokan oleh tiap peserta, membuat persaingan kian ketat. Juri berulang kali tampak berdiskusi dan berpikir ulang terkait karakter tiap ikan.
Adapun Festival Koi Cirebon ini digelar oleh Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) bersama Cirebon Koi Community (CKC).
Event kali pertama ini berlangsung selama tiga hari sejak Jumat hingga Minggu 17-19 Februari 2023.
BACA JUGA: Berkunjung ke Gua Sunyaragi, Situs Bersejarah di Cirebon yang Kental dengan Mitos
Ketua Panitia Festival Koi Cirebon bernama Alex Chaerudin menyebutkan, event ini diikuti sekitar 1.000 ikan koi dari 331 pemilik yang tersebar dalam dan luar Pulau Jawa.
Ada 22 jenis ikan koi yang ikut bertarung untuk menjadi juara dalam lima kelas, yakni Gosanke, Melati, Anggrek, Cempaka, dan Kamboja.
“Ada lima kelas yang dilombakan, sekitar 22 jenis verity ikan koi. Peserta seluruh pulau Jawa dan ada dari Kalimantan. Ini bisa dibilang tingkat nasional. Jumlahnya sekitar kurang lebih 1.000 ekor,” kata Alex saat seperti dikutip Turisian.com dari kepada Kompas.com.
Event ini didasari kian menggeliatnya pehobi ikan koi di wilayah Pantura Cirebon. Mereka dari Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka, berjejaring dengan pehobi koi Nasional dalam APKI untuk menumbuhkan iklim industri kreatif melalui ikan koi.
BACA JUGA: Mendekati Pencapaian 2021, Kunjungan Wisatawan ke Cirebon Tembus 3,2 Juta
Harga Koi Juara Bisa Miliaran
Menurut Alex di kalangan pencinta sejati, ikan koi memiliki harga fantastis. Terlebih ikan-ikan koi yang berhasil memenangi tiap kontes. Satu ekor ikan koi dengan jenis tertentu, dapat memiliki nilai jual ratusan hingga miliaran rupiah.
Peserta asal Banjarmasin bernama Dwi Kurniawan mengungkapkan, dirinya rela ikut hadir dalam kontes Festival Koi Cirebon karena melihat geliatnya yang sangat besar.
Ia yang sudah ratusan kali ikut kontes sejak tahun 2010 lalu, menerjunkan sebanyak 25 ikan koi untuk seluruh kategori dan kelas yang dilombakan.
“Antusiasme di Cirebon sangat tinggi, memiliki daya tarik yang paling ujung utara, jadi saya datangkan dari Banjarmasin. Ikut kontes begini sejak tahun 2010, kali ini membawa 25 ekor lebih untuk ikut semua kelas,” kata Dwi.
BACA JUGA: Menikmati Kesejukan dan Daya Tarik Wisata Taman Flora Bratang Surabaya
Dwi berharap, festival ini harus terus digelar untuk meningkatkan iklim hobi koi di wilayah Pantura Cirebon.
Kehadiran pemerintah untuk mendukung kegiatan ini sangat dibutuhkan. Karena pemerintah memiliki program di dinas perikanan, dan juga berimbas pada sektor pariwisata kreatif.
Beragam karakter ikan koi yang mengesankan
Ketua Juri dari Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) Santoso menyebutkan, para juri terkesima dengan ikan yang dikonteskan dalam perhelatan ini. Meski kali pertama digelar, banyak nilai dan karakter baru yang ditemukan dalam kontes kali ini.
BACA JUGA: Ingin Staycation di Akhir Pekan? Ini Rekomendasi 5 Hotel Ekonomis
“Contohnya kelas grand champion, ada ikan kelas kingrin, kohaku juga. Kelas kamboja juga ada ikan kelas baru,” ujar dia.
Dengan adanya karakter-karakter temuan baru ini, sambung dia persaingan penilaian antarikan sangat ketat. Kualitasnya beda tipis-tipis karena bagus semua.
Santoso berharap perkembangan ikan koi di Cirebon bisa jadi industri karena makin banyak bermunculan pemain baru.
Terbukti dalam beberapa event yang Santoso juri, perputaran ikan layak show paling banyak berasal dari Provinsi Jawa Barat, salah satunya Cirebon.
Sumber: Kompas.com