Bandara Internasional Yogyakarta Masih Beroperasi, Tak Terdampak Erupsi Merapi

Bandara Internasional Yogyakarta
Gunung Merapi Yogyakarta saat meletus pada tahun 2010. Debu vulkanik menutupi rumah-rumah penduduk. Foto: Dok.iStock

TURISIAN.com  – Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) tidak terpengaruh oleh letusan Gunung Merapi.

Penerbangan dari dan yang akan mendarat di YIA  masih masih berjalan normal seperti biasa.

“Sampai saat ini, penerbangan aman karena anginnya menuju ke barat ” kata General Manager Yogyakarta International Airport (YIA) Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, DIY, Sabtu 10 Maret 2023 dalam keterangannya kepada media.

Menurut Agus, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan penundaan penerbangan maskapai atas kejadian erupsi Gunung Merapi.

Bandara Internasional Yogyakarta melayani sedikitnya 80 penerbangan per hari. Baik domestik maupun internasional.

BACA JUGA: Bandara Yogyakarta Buka Penerbangan Internasional, Catat Tanggalnya

Sedangkan, Bandara Adisutjipto di Sleman, melayani penerbangan pesawat sewa dan propeler.

Pada bagian lain, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono ketika dihubungi Turisian.com, Sabtu petang 11 Maret 2023 menyatakan erupsi Gunung Merapi tak mempengaruhi tingkat kunjungan tamu hotel.

“Tidak ada pengaruh apa-apa sampai saat ini. Karena erupsi Merapi sendiri mengarah ke barat daya (Muntilan, dan Magelang). Jogja, aman-aman saja,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso melalui keterangan resmi mengatakan awan panas guguran terjadi pada pukul 12.12 WIB.

“Saat ini, erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya,” katanya.

Pihaknya meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Hingga saat ini, BPPTKG belum memberikan laporan resmi terkait jarak luncur awan panas guguran tersebut.

BACA JUGA: Ingin Tau Asal-usul Prajurit Keraton Yogyakarta, Simak Diskusi Ini

Berdasarkan pengamatan pada Sabtu pukul 06.00-12.00 WIB, BPPTKG mencatat satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Atas hal ini, BPPTKG mengimbau masyarakat yang berada dalam radius tujuh km dari puncak Merapi untuk segera menjauh.

Abu Menutupi Kota Magelang

Sementara itu, Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang, Jawa Tengah, dan PMI membagikan masker kepada masyarakat di kawasan Alun-alun Kota Magelang dan sekitarnya.

Aksi tersebut dilakukan karena saat ini sedang terjadi hujan abu yang berasal dari erupsi Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang.

“Sejauh ini petugas kami masih memantau di lapangan, termasuk membagikan masker kepada masyarakat. Untuk sementara (pembagian masker) di Alun-alun Kota Magelang,” terang Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Magelang, Machbub Yani Arfian.

BACA JUGA: Kopi Merapi, Tempat Nongkrong dan Ngopi yang Asyik di Lereng Gunung Merapi

Jarak Kota Magelang dengan puncak Gunung Merapi lebih dari 25 kilometer. Namun, mayoritas wilayah ini terdampak hujan abu vulkanik cukup tebal.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika sudah berada di luar rumah.

BPBD berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengumumkan imbauan masyarakat melalui pengeras suara yang terhubung dengan Area Traffic Control System (ATCS).

“Semakin ke (wilayah) utara semakin tebal. Kami imbau masyarakat untuk sementara jangan dulu beraktivitas di luar rumah. Dan berhati-hati kalau mendesak harus keluar rumah, pakai alat pelindung diri,” ujar Machbub.

***

Pos terkait