TURISIAN.com – Museum Kotagede: Intro Living Museum merupakan objek wisata edukasi yang menarik untuk Sobat Turisian kunjungi saat liburan di Yogyakarta. Museum ini mengusung konsep berbasis komunitas dengan harapan menjadi pintu untuk mengenal kisah, peristiwa, dan berbagai alur sejarah yang terjadi di Kotagede.
Alur sejarah Kotagede secara menyeluruh dan keterkaitannya pada lokasi yang hingga kini masih terjaga kelestariannya. Tradisi yang masih terjaga dan lestari di Kotagede menjadi daya tarik pariwisata, sehingga museum hadir sebagai pusat informasi awal.
Di Museum Kotagede Yogyakarta, Sobat Turisian bisa melihat potensi-potensi 4 klaster yang ada di Kotagede. Di antaranya Klaster Situs Arkeologi dan Lanskap Sejarah; Klaster Kemahiran Teknologi Tradisional; Klaster Seni Pertunjukan Sastra, Adat-Tradisi dan Kehidupan Keseharian; dan Klaster Pergerakan Sosial Kemasyarakatan.
Pada Klaster Arkeologi dan Lanskap Sejarah misalnya, Sobat Turisian bisa melihat peninggalan berupa artefak, bangunan, cagar budaya, dan lainnya. Kemudian untuk Klaster Kemahiran Teknologi Tradisional memuat informasi peninggalan arsitektur dan kriya perak.
Baca juga: Mencicipi Kelezatan Banjar dan Ukel, Kue Asal Kotagede Yogyakarta
Bergeser ke Klaster Sastra, Seni Pertunjukan, Adat Tradisi di Museum Kotagede melingkupi kemampuan kreasi seni serta kuliner khas Kotagede seperti Kipo dan Waru. Sementara Klaster Pergerakan Sosial meliputi perjalanan sejarah terkait muncul dan berkembangnya organisasi sosial dan kemasyarakatan Kotagede. Termasuk perannya dalam kemerdekaan Indonesia.
Bangunan Museum Kotagede Yogyakarta
Destinasi edukasi dan budaya yang satu ini menempati bangunan cagar budaya Rumah Kalang yang berlokasi di Jalan Tegalgendu, Kotagede, Yogyakarta. Museum ini berfungsi sebagai pusat informasi mengenai potensi kawasan cagar budaya Kotagede.
Bangunan Rumah Kalang dan beberapa koleksi di Museum Kotagede Yogyakarta ini, berasal dari hibah para tokoh dan masyarakat daerah tersebut. Rumah Kalang yang kini merupakan aset Pemda DIY sebelumnya merupakan milik B.H. Noerijah, salah satu tokoh Wong Kalang.
Wong Kalang turut membentuk identitas Kotagede, tidak hanya karena bangunan yang memiliki karakter arsitektur yang khas. Namun juga perannya dalam sosial, budaya, juga ekonomi.
Baca juga: Menengok Panggung Krapyak Jogja, Tempat Berburu Sri Sultan HB I
Bangunan Museum Kotagede ini pembuatannya secara bertahap selama periode tahun 1931- 1938. Arsitekturnya memadukan banyak gaya dengan corak yang unik, berbeda dengan arsitektur lain di zamannya. Ada langgam bangunan tradisional Jawa, Cina, hingga Eropa yang membentuk identitas arsitektur Rumah Kalang.*
Sumber & Foto: visitingjogja