Program Jejak Kopi Khatulistiwa, Komitmen BNI Menuju Ecogreen

Program Jejak Kopi Khatulistiwa
Seorang petani sedang memetik biji kopi. Foto: iStock

TURISIAN.com – Program Jejak Kopi Khatulistiwa yang diluncurkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk  atau BNI adalah salah satu bentuk komitmen bank plat merah ini mendukung pembangunan ekonomi hijau (ecogreen).

BNI juga ingin mendorong orientasi ekspor melalui perhutanan sosial yang dikemas dalam Program Jejak Kopi Khatulistiwa ini.

Terlebih pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) gencar mengembangkan ekonomi dan keuangan hijau dengan membuat Program Perhutanan Sosial.

Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu 8 Oktober 2022, menegaskan BNI berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian hutan.

BACA JUGA: Gubernur Anies dan Menteri Erick Buka Pameran Terbesar di Jakarta

Selain itu juga ingin memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar hutan dengan program tadi.

BNI Program Jejak Kopi Khatulistiwa adalah upaya mewujudkan ekonomi hijau yang berorientasi ekspor.

Dengan langkah dan tahapan edukasi, kurasi, inkubasi, temu bisnis, dan penggunaan solusi transaksi BNI.

“Edukasi diberikan melalui webinar secara daring ataupun dengan langsung saat sosialisasi ke Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk memberikan informasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pendampingan perjalanan UMKM BNI,” ungkap Sis Apik.

BACA JUGA: Nikmatnya Kopi Indonesia Mendapat Pengakuan dari Degelasi G20

Tahap berikutnya, lanjut dia, adalah kurasi untuk melihat jenis kopi dan pangsa pasarnya.

UMKM Binaan Petani Kopi

Inkubasi dilakukan untuk lebih melihat apakah petani kopi dapat naik kelas. Sementara temu bisnis dilakukan untuk dapat dipertemukan dengan offtakerbesar. Ataupun dihubungkan dengan lokapasar.

“Kami pun akan terus mendorong UMKM binaan (petani kopi) untuk memanfaatkan pasar global melalui jaringan kantor cabang BNI di dalam dan luar negeri. Dengan demikian, para UMKM mempunyai nilai tambah. Serta ikut mendukung implementasi ekonomi hijau dan go global,” katanya.

Adapun Perhutanan Sosial merupakan program reformasi agraria untuk keadilan akses masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

BACA JUGA: Nongkrong Asyik di Kopi Opak, Tempat Ngopi Paling Hits di Jogja

Dengan ditunjang oleh program pemerataan ekonomi agar memberikan manfaat ekonomi dengan prinsip pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Program ini ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sehingga keluar dari jalur kemiskinan dan pemerataan ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian hutan.

Serta bagian mendorong inklusi keuangan nasional untuk masyarakat di kawasan sekitar hutan.

Dalam program itu peran BNI adalah sebagai lembaga keuangan guna mengawal inklusi keuangan, termasuk pembiayaan permodalan kepada petani LMDH.

BACA JUGA: Kendala Bisnis Kopi, Sulit Menemukan Produk Berkualitas dari Petani

KLHK menyampaikan 15 titik potensial bisnis pengembangan perhutanan sosial pada BNI dengan tematik komoditas kopi. Salah satunya di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Program inisiasi BNI berupa layanan keuangan bagi petani hutan, khususnya komoditas kopi, melalui ekosistem dari hulu hingga hilir.

BNI pun menyediakan akses permodalan yang mudah, keagenan bagi kelompok tani hutan dan agregator, sertifikasi kopi, serta temu bisnis orientasi ekspor melalui Program Xpora.

Pos terkait