TURISIAN.com – Bagi Sobat Turisian yang suka dengan wisata religi, patut coba datang ke Makam Sendang Duwur. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata religi yang menarik di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Destinasi ini merupakan makam salah seorang tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa, bernama Sunan Sendang Duwur. Dengan nama asli Raden Nur Rahmad yang bertempat tinggal di Desa Sedayu Lawas, tepatnya di Kecamatan Brondong.
Beliau dulunya juga tenar karena memindahkan masjid hanya dalam waktu semalam. Dari Mantingan ke Bukit Amitunon yang sampai sekarang terkenal dengan nama Masjid Sendang Duwur.
Makam Sendang Duwur ini memiliki arsitektur yang cukup unik karena adanya perpaduan antar dua kebudayaan, yaitu Islam dan Hindu. Di sini Sobat Turisian bisa melihat berbagai ukiran istimewa dari kayu jati yang punya nilai seni tinggi di area dinding penyangga cungkup pada makam tersebut.
Baca juga: Gunung Pegat Lamongan yang Eksotis Berbalut Mistis, Melegenda Sejak Masa Kolonial
Lokasi objek wisata religi ini berada di atas Bukit Amitunon di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Terletak di dataran dengan ketinggian kurang lebih 104 meter di atas permukaan laut.
Sosok Raden Nur Rahmad
Tokoh Utama yang dimakamkan di Kompleks Makam Sendang Duwur yaitu Raden Nur Rahmad. Beliau merupakan putra dari Abdul Qohar Bin Malik Bin Syeikh Abu Yazid Al Baghdi. Keturunan raja-raja Persia di negeri Irak. Ibu Raden Nur Rahmad adalah Dewi Sukarsih, puteri Tumenggung Joyo di Sedayu Lawas.
Setelah Ayah Raden Nur Rahmad (Abdul Qohar) wafat, sang ibunda membawa Raden Nur Rahmad pindah ke Dusun Tenon, Lamongan. Guna menyebarkan Islam di sekitar daerah tersebut.
Di tempat baru tersebut, Raden Nur Rahmad berhasil membangun masjid. Namun di sekitar masjid, kondisi tanahnya kering tidak terdapat sumber air untuk berwudlu. Atas ijin Allah SWT maka di selatan masjid ada sebuah sumur Giling berkedalaman sekira 35 meter.
Baca juga: Selain Pecel Lele dan Soto Ayam, Ada Lagi Nih Kuliner Khas Lamongan Lainnya!
Begitu Sunan Sendang wafat, jasad beliau dimakamkan di sebelah barat Kompleks Makam Sendang Duwur. Posisinya lebih rendah dari Masjid Sendang Duwur yang berada di halaman belakang.*