Indonesia’s Sketchers, Pindah-pindah Tempat untuk Memberikan Ruang Berekspresi

Indonesia's Sketchers
Komunitas Indonesia's Sketchers foto bersama usai melakukan kegiatan menggambar sketsa di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu 2 Oktober 2022. Foto: Turisian.com/Djati

TURISIAN.com – Indonesia’s Sketchers kembali melakukan kegiatan mengekspresikan sudut-sudut dan aktivitas masyarakat Kota Jakarta melalui sketsa.

Kali ini, meet point yang dipilih adalah halte MRT Astra Jalan Sudirman atau tepatnya depan Mid Plaza 2.

Mereka sejak Minggu pagi, 2 Oktober 2022 sudah berkumpul dan mempersiapkan alat untuk membuat sketsa.

“Acara ini, merupakan kegiatan rutin yang berlangsung sebulan sekali. Hari ini disini, bulan depan lokasinya berbeda,” kata Pendiri Indonesia’s Sketchers, Donal Saluling yang ditemui Turisian.com di lokasi acara.

Menurut Donal, pada dasarnya anak-anak Indonesia menyukai atau senang menggambar. Namun, potensi tersebut terkadang tergerus oleh lingkungan.

Foto: Djati

BACA JUGA: Event Tour de Merapi Melewati Banyak Destinasi Wisata di Sleman

Termasuk pendapat orangtua atau sikap yang kontra produktif terhadap keinginan mereka untuk bisa menyampaikan gagasan, melalui media gambar.

“Oleh sebab itu, komunitas ini membebaskan peserta mengekspresikan kebiasaannya (menggambar),” jelas Donal.

Mengembangkan Semangat Bertutur Lewat Sketsa

Datang dari berbagai latar belakang, peserta yang hadir hari ini diantaranya Raka dan Ken, arsitek lulusan Yogyakarta yang baru pindah ke Jakarta.

Ada juga Iwan, drummer muda lulusan antropologi yang sudah dua tahun mengikuti acara seperti ini.

Sebagaimana diketahui, Indonesia’s Sketchers mulai berdiri pada medio tahun 2010 di Jakarta. Kemudian, kelompok yang terinspirasi oleh komunitas internasional Urban Sketchers Global ini memulai aktif masuk ke rana media sosial. Seperti Facebook sebagai komunitas umum.

Pendiri Komunitas Indonesia’s Sketchers, Donal Saluling menunjukan hasil sketsa pada Minggu, 2 Oktober 2022. Foto: Djati

BACA JUGA: Ingin Merasakan ‘Hotel for Play’, Ada Pameran ‘Kegiatan Intim’ Lho

VISI komunitas, yakni mengembangkan semangat bertutur/bercerita tentang kondisi sekitar kita melalui sketsa langsung di lokasi terutama tentang Indonesia.

Semboyan Indonesia’s Sketchers (IS) adalah We sketch what we witness (yaitu hanya menggambar langsung dari apa yg disaksikan dan bukan dari foto, imajinasi ataupun konsep.)

Komunitas ini menginspirasi lahirnya berbagai komunitas sketching di seluruh Indonesia.

Dan mempunyai branch resmi di Bandung, Yogjakarta, Solo, Pontianak, Makassar, Manado, dan Kendari.

Kegiatan umum Indonesia’s Sketchers adalah mengadakan gathering. Tak terkecuali juga kopi darat dengan para anggotanya.

Dan bagi yang tertarik dengan kegiatan sketching on the spot, mereka secara rutin menggelar menggambar sketsa pada berbagai tempat di kota masing-masing.

Storytelling dan urban sketching.

Selain itu IS juga mengadakan workshop-workshop dan pelatihan bagi siapa saja yang ingin mencoba storytelling dan urban sketching.

BACA JUGA: Melepas Penat di Surga Tersembunyi, Pantai Madasari

Sejak berdirinya IS dan komunitas-komunitas afiliasinya, sudah banyak terlibat berkolaborasi.

Bahkan, melaksanakan pameran bersama dengan berbagai instansi. Seperti dengan Pusat Kebudayaan Belanda di Indonesia (Erasmus Huis) dan Galeri Nasional Indonesia.

Pada bulan November mendatang, misalnya, IS dan komunitas Bogor Sketchers akan kolaborasi mengadakan Hari Ciliwung Sketchwalk di Bogor, Jawa Barat.

“Mereka mensketsa apa yang dilihat atau alami saat berada di lokasi melalui pengamatan langsung. Tidak melalui foto, imajinasi dan konsep studi, baik di dalam maupun di luar ruangan,” papar Donal.

Foto: Djati

BACA JUGA: Intip Ragam Kegiatan Menarik di Festival Senam Rekreasi Jakarta

Peserta Dari Desainer Sampai Ibu Rumah Tangga

Selain itu, komunitas ini juga bercerita tentang lingkungan tempat tinggal. Dan pengamatan saat bepergian melalui sketsa, termasuk:

  1. Mensketsa situasi dan kondisi apa adanya.
  2. Bebas menggunakan media, baik manual ataupun digital.
  3. IS menghargai gaya setiap individu.
  4. Memberikan keterangan singkat situasi, kondisi, tempat, waktu dan teknis atas sketsa yang dibuat.

“Peserta aktif tidak terhitung, mas. Tiap kali kita gathering ke Jakarta itu rata-rata 30-50 orang muncul dan kadang seperempatnya itu orang-orang baru,” jelas Donal.

Sebaran profesinya, mulai desainer, ilustrator, arsitek, pegawai negeri, dokter, Pegawai Swasta.

Ada juga Staf keuangan, IT officers, lawyers, ibu rumah tangga, anak kuliah, SD, SMA dan lainnya.

“Kami, setiap bulan selalu mengupayakan ada gathering,” ungkapnya. ***

Pos terkait