TURISIAN.com – Untuk kamu ketahui bahwa Gunung Semeru bukanlah sembarang gunung. Mencoba latihan hiking sangat tidak cocok.
Jadi, jika kamu seorang pemula, jangan sekali-kali langsung menjajal track di sini ya, guys!.
Tapi, daripada menjelajahi gunung lain yang tidak bersensasi Semeru sama sekali, kamu masih bisa merasakan kuatnya aroma Mahameru di Ranu Kumbolo.
Dan sebelum menggapainya, ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan jika kamu akan naik ke Gunung tertinggi di Jawa ini. Berikut ulasannya!
BACA JUGA: Air Terjun Tumpak Sewu Semeru yang Sangat Eksotis dan Memukau
Sehat jasmani dan rohani
Jelas, yang pertama adalah siapkan mental serta fisik. Utamanya, sih, mental harus lebih kuat dari fisik.
Karena sekuat apapun fisikmu nanti, jika kamu kaget ditemui “penghuni” Ranu Kumbolo lalu kamu ciut, sudahlah, kuburkan saja keinginan berdiri di plang bertuliskan ‘Puncak Mahameru’.
Kemudian kamu juga harus mencari tahu informasi sebanyak mungkin, baik dari teman atau siapa saja yang sudah pernah menembus target pendakian.
Kira-kira sikap seperti apa yang harus selalu dijaga selama proses pendakian. Atau jangan-jangan ada tips-tips khusus sesuai adat setempat.
Nah, setelah kamu mendapat informasi yang cukup. Jangan lupakan manfaat makan 4 sehat 5 sempurna imbangi dengan tidur yang cukup, yah.
BACA JUGA: Yuk Nikmati Beragam Sajian Menarik dari Desa Wisata Pronojiwo Lumajang!
Barang dan logistik
Walaupun masih tergolong lerengnya Semeru, tetapi, kamu akan menghabiskan waktu, kira-kira dua hari satu malam untu bisa menikmati Ranu Kumbolo secara nyata.
Siapkan bekal sedikit tapi mengenyangkan
Kamu bisa membawa kopi atau coklat yang bisa diseduh sewaktu-waktu sebagai penghangat badan, roti, dan sereal bernutrisi.
Tidak usah menanak nasi di sana jika kamu tidak mau terlalu lama menunggu dan memikirkan resiko saat membawanya.
Umumnya, pendakian sih membawa tenda, matras, jaket, peralatan hiking serta cooking set. Semuanya menjadi satu kesatuan dan tidak boleh ada yang terlupakan.
Jangan karena tujuannya hanya sampai Ranu Kumbolo lalu kamu tidak memaksimalkan persiapan dan menganggap enteng semuanya.
BACA JUGA: Demi Menghidupkan Pedagang Pasar Wisata, Wali Kota Ini Perpanjang CFD
Dokumen untuk administrasi
Dari sekian banyak persiapan, kelengkapan administrasi adalah hal yang paling penting. Ini adalah urusan yang harus kamu dahulukan.
Karena jika tidak, kamu tidak mungkin mendapatkan izin melanjutkan perjalanan naik ke Semeru di pos manapun tujuannya.
Kamu harus pastikan kembali kartu identitas, surat sehat dari dokter, data diri, serta daftar barang bawaan kamu yang mungkin wajib disetor pada petugas administrasi.
Lokasi terakhir sebelum track dimulai adalah desa Ranupane.
Di desa terakhir inilah kamu bisa memutuskan akan memanggul beban sendirian atau menyewa porter sebagai guide perjalanan.
Para porter ini mau, lho, memikulkan tas carrier mu yang berat.
Setelah persiapan kamu maksimal dan semua dokumen kamu lengkap, berikut Sobat Turisian ertakan beberapa tips yang harus kamu perhatikan selama menapaki jalur pendakian.
BACA JUGA: Pelaku Wisata Labuan Bajo Ikuti Pelatihan Mengelola Desa Wisata, Dimana Saja?
Pilih waktu yang tepat
Selepasnya dari Ranupane, kamu akan melewati hutan akasia hingga Lendengan Dowo lanjut ke Watu Rejeng.
Sewaktu akan mendaki, pilihlah waktu yang sekiranya mencapai Ranu Kumbolo dalam kondisi matahari masih terlihat.
Hal ini akan memudahkanmu mematok lahan kemah yang pas untuk bermalam dalam tenda.
Perhatikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Kamu juga harus ingat, di danau yang luasnya 15 hektar ini, kamu tidak boleh membuang hajat ataupun mandi sama sekali.
Apalagi mencuci baju kotor dan sengaja memberi bibit ikan untuk Danau Ranu Kumbolo. Di sini, kamu hanya diizinkan menikmati keindahan pemandangan, memancing (asal bukan mengambil ikan masnya) serta meminta air danau.
BACA JUGA: Air Terjun Tesbatan, Permata Tersembunyi di Kabupaten Kupang
Pilih musim yang tepat ketika akan mendaki
Pilih juga musim yang tepat bagi pendakian. Akan sangat disayangkan jika sampai di Ranu Kumbolo, Gunung Semeru tapi tidak bisa tidur beratapkan bintang-bintang, dan dihangatkan api unggun.
Jika kamu sudah memilih musim yang tepat, berangkatlah di pagi atau senja hari.
Kamu pasti bisa membayangkan bagaimana mood kamu bila mendaki di temani udara bersih dipadukan sunset kemerahan di balik hijaunya bukit, apalagi ada kabut berwarna putih menyelimuti.
Sepertinya, udara dingin tak pernah pergi dari danau ini, apapun musimnya. Kamu juga akan selalu melihat air penuh dan jernih di Danau Ranu Kumbolo.
Yakinlah, Suatu saat nanti kamu pasti akan merindukan suasana di sana. ****