Festival Ubud Folkfest Bali Mampu Memberikan Platform Baru Bagi Seniman

Festival Ubud Folkfest Bali
Seorang bocah laki-laki memilih-milih souvenir di sebuah pasar Ubud, Bali. Toko suvenir khas yang menjual suvenir dan kerajinan tangan Bali di Pasar Ubud yang terkenal, Indonesia. Pasar Bali. Suvenir kayu dan kerajinan warga setempat. Foto: iStock

TURISIAN.com – Festival Ubud Folkfest Bali dinilai mampu memberikan wadah atau platform baru bagi seniman. Baik dalam negeri maupun internasional untuk menghadirkan kolaborasi antara musik, seni dan kebudayaan.

“Tujuan dari Ubud Folkfest adalah untuk memberikan platform (wadah, red) kepada seniman. Baik  dalam negeri maupun internasional. Yakni, dalam rangka merayakan keragaman musik, seni & budaya di Ubud, Bali,” kata Rizal Hadi co-founder Ubud Folkfest di Ubud, Sabtu 16 Juli 2022.

Festival Ubud Folkfest Bali berlangsung  selama tiga hari sejak 15 Juli hingga, hari ini, Minggu  17 Juli 2022.

Hadi menyadari bahwa kegiatan berbentuk festival berpengaruh besar dalam menyatukan orang-orang dengan kepentingan yang sama.

BACA JUGA: Air Terjun Tukad Cepung Bali, Wisata Alam yang Unik dan Memukau

Kawasan Biji World Ubud

Maka dengan rangkaian acara yang tersebut, pihaknya berusaha memfasilitasi penonton, pelaku dan seniman dalam berkoneksi pada  tengah acara ini.

Perayaan musik, seni dan kebudayaan ini berlangsung pada kawasan Biji World Ubud, dengan tujuan menyambut kembali geliat musik, seni dan budaya Bali.

Khususnya Ubud yang bisa menyatukan musisi dan seniman secara global.

Pertimbangan Pemilihan Ubud Sebagai Lokasi Festival

Pemilihan Ubud menjadi lokasi acara,lanjutnya, karena penyelenggara melihat  wilayah Bali yang paling aktif menyelenggarakan festival.

Termasuk, paling banyak memiliki komunitas kreatif mulai dari musik, spiritualitas, kesenian hingga kebudayaan.

BACA JUGA: Pasar Seni Kumbasari, Tempat Belanja Cendera Mata Tradisional Tertua di Bali

Dalam tiga hari pergelaran, Ubud Folkfest akan diisi oleh penampilan musik dan kebudayaan dari Robi Navicula, Jalan Tengah, Galiju, Anda Perdana, Unb’roken, Excira, The Munchies, Robokids, Kai Mata, Adam Alydrus.

Ada juga, Miyoshi Masato, Athron, Nick Wallaki, The Neo & Yude Experience, Celtic Room Bali, Brown Sugar, Agustuan Supriatna, I Made Subandi, Orasare, dan Kerta Art.

Serta tampil juga, Aris Satvitri, Biji Seni Budaya, Yadi Tarawangsa, Jumatan, Wiwanto Purnawan, Westside Spinn3rz, Ubuddub, Ho Mystica, JNS, Macula, dan Alana Yana.

BACA JUGA: Pesta Kesenian Bali Mampu Menggaet 1,5 Juta Pengunjung dari Berbagai Daerah

Membuka Jalan Berkreasi

Pada bidang terpisah, kelas seni dan pameran akan menghadirkan  Ida Bagus Oka Genijaya, Fajar Kadafi, Djunaidi Kenyut, Bunny Bone, Ni Putu Eni Astiarini, I Gusti Made Wisatawan, Linkan Palenewen.

Begitu pun tampilnya, Nyiman Wijaya, Bade Bayak, Andri Nur Oesman, Black Hand Gang, Kuncir Sathya Viku, Beta, Imacullata, Emy Triani, dan Geed Saputra.

“Seni budaya bukan hanya pemikiran, tapi harus terlaksana dengan baik. Sudah saatnya kita membuka jalan kembali untuk orang-orang berkreasi setelah pandemic,” kata Ida bagus Oka Genijaya, pemilik Biji World sekaligus salah satu co-founder Ubud Folkfest

“Biji World ingin menanam untuk besok untuk seni dan budaya,” sambungnya. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait