TURISIAN.com – Banyak sekali masakan tanah air yang unik dan lezat, namun beberapa diantaranya bisa dikategorikan sebagai kuliner ekstrem khas Indonesia.
Bagi sebagian orang yang tinggal di perkotaan besar di Indonesia. Bbeberapa masakan disebut kuliner ekstrem karena terbuat dari bahan-bahan yang tidak lumrah seperti contohnya serangga.
Namun, percayakah kalian bahwa kuliner ekstrem tersebut sangat populer di berbagai daerah di Indonesia, dan justru banyak diburu oleh para petualang rasa?
Dikutip Turisian.com- dari Instagram @kemenparekraf.ri pada Sabtu, 16 April 2022, berikut adalah ragam kuliner ekstrem khas Indonesia yang cukup menguji nyali untuk mencicipinya.
BACA JUGA: Pempek Hitam Mak Neng, Kuliner Unik Kekinian di Belitung
Botok Tawon
Ya, sobat Turisian tidak keliru dalam membaca karena tawon adalah bahan utama dalam membuat kuliner khas Banyuwangi ini.
Nama botok tawon sendiri berasal dari serapan Bahasa Jawa yang jika diartikan berarti botok atau makanan yang dikukus dengan menggunakan lebah atau tawon sebagai bahan utamanya.
Masyarakat Banyuwangi kerap menyajikan botok tawon di acara-acara yang cukup sakral.
Seperti ritual adat, memulai usaha, membangun rumah hingga dihidangkan di acara pernikahan.
Namun, tidak semua jenis tawon bisa digunakan untuk membuat makanan khas ini. Karena yang digunakan bukanlah tawon dewasa melainkan larva tawon yang masih terseimpan di dalam sarang.
Dibalik namanya yang ekstrem ternyata botok tawon diyakini memiliki segudang manfaat. Diantaranya adalah sebagai antivirus, antioksidan, obat alami aterosklerosis hingga dipercaya mampu meregenerasi hati.
BACA JUGA: Mencicipi Kelezatan Ayam Goreng Santa Maria, Kuliner Viral dari Cirebon
Kumbang Goreng
Ketika berwisata ke Yogyakarta, cobalah sesuatu selain gudeg yang memang sudah merupakan makanan khasnya.
Jika mau kuliner yang antimainstream, tidak ada salahnya sobat Turisian mencoba makanan unik bernama punthul goreng.
Bagi orang awam, jenis kudapan yang satu ini terbilang cukup ekstrem karena mengguankan puthul atau sejenis kumbang yang biasa kita jumpai hinggap diantara dedaunan.
Seperti namanya, puthul atau kumbang-kumbang tersebut diolah dengan cara digoreng, namun sebelum digoreng, puthul harus terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan air.
Yang harus diperhatikan adalah bahwa bagian sayap puthul harus dilepas terlebih dahulu untuk disingkirkan karena memiliki tekstur yang keras.
Barulah ketika sudah bersih seluruh puthul yang ada bisa digoreng dengan diberi bumbu bacem sebagai penambah rasa.
BACA JUGA: 6 Makanan Khas Makassar yang Sayang Untuk Dilewati
Belalang Goreng
Masih di daerah Yogyakarta, tepatnya di sekitaran Gunung Kidul para wisatawan bisa melihat beberapa pedagang yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.
Namun, uniknya yang mereka jajakan adalah belalang goreng yang dijajakan rapi bergantung di seutas tali.
Bagi yang memiliki nyali berlebih, kuliner yang satu ini wajib sekali untuk kalian coba, namanya belalang goreng.
Tepat sekali, belalang goreng adalah serangga yang biasa kita temukan dengan mudah di balik semak-semak maupun daerah pesawahan yang sering melompat-lompat untuk berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya.
Jika dilihat sekilas mungkin deretan belalang yang digantung tersebut akan membuatmu bergidik, namun percayalah ternyata mayoritas wisatawan yang telah mencobanya secara langsung berpendapat bahwa rasanya tidak seburuk yang ada di bayangan mereka.
Bukan tanpa sebab, belalang goreng memang memiliki cita rasa khas yang gurih dengan tekstur renyah di luar namun kenyal di dalam.
BACA JUGA: Mencicipi Kelezatan Aneka Makanan Khas Tulungagung
Maka jangan kaget jika sebagian besar warga di Gunung Kidul Yogyakarta menjadikan belalang goreng sebagai pilihan camilan favorit mereka.
Diyakini memiliki kandungan protein serta kalsium yang cukup tinggi, belalang goreng dipercaya baik dikonsumsi untuk kesehatan.
Yang perlu digaris bawahi ialah tidak sembarang belalang yang bisa diolah menjadi camilan khas di Gunung Kidul. Karena hanya jenis belalang kayu berwarna cokelat yang bisa diolah. Dari sini, memiliki cita rasa yang lebih enak jika dibandingkan dengan jenis belalang lainnya.
Apabila sedang musimnya, wisatawan bisa membeli belalang dalam kemasan toples dengan harga mulai dari Rp 30.000 per toplesnya. Berani coba? ***