TURISIAN.com – Minangkabau terkenal dengan makanan khasnya. Bahkan salah satunya, masakan rendang sudah mendunia. Selain makanan, Ranah Minang juga mempunyai seni tradisional yang beragam dan menarik. Salah satunya Randai, seni teater khas Minangkabau yang dimainkan beberapa orang atau berkelompok.
Setiap pementasan Randai khas Minangkabau ini, selalu memunculkan cerita rakyat Minangkabau. Seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya.
Menurut sumber dari laman sumbartravel.com, randai pertama kali dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Padang Panjang. Dari sanalah seni tradisional Minang ini menjadi tradisi yang sering pentas dan mulai sohor ke mana-mana.
Seni teater khas Sumatera Barat ini, biasanya dimainkan pada pesta pernikahan, pengangkatan penghulu atau hari-hari besar tertentu. Dengan segala keunikannya, Pemerintah Sumatera Barat pun menjadikan randai sebagai ikon untuk menarik wisatawan berkunjung ke wilayah Sumbar.
Selain berhasil pentas di seluruh daerah di Indonesia, seni teater atau drama Minang ini pun pernah tampil di mancanegara. Salah satunya, sekelompok mahasiswa University of Hawaii, di Amerika Serikat pernah memainkan randai versi bahasa Inggris.
Secara teknis, randai merupakan kesenian yang menggabungkan unsur sejumlah kesenian. Yaitu seni teater, seni musik, seni tari, dan silat. Di dalamnya ada pemain pendukung, yaitu pemain ombak yang melakukan gerakan ombak berasal dari bunga silat.
Ada juga story-teller, pemain yang akan berbicara dengan lantang untuk menyampaikan narasi yang menjadi ruh dari cerita randai. Tambah pemain musik atau dendang yang memainkan talempong, kendang, serunai, saluang, puout batang padi, bansei, rabab, dan lain-lain.
Baca juga: Ini Dia 5 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia
Berikutnya ada pemain pasambahan yang bertugas berbicara di bidang Minangkabau. Pemain tersebut akan memberikan bobot dan pesan moral. Serta terakhir ada pemain pencak silat yang tampil saat ada aliran pertarungan.*