Mengagumi Kemegahan Benteng Tolukko Ternate yang Dibangun Portugis 1540

Benteng Tolukko Ternate
Benteng Tolukko Ternate yang megah dan memesona. (source: kemdikbud)

TURISIAN.com – Jika ada rencana berlibur ke wilayah Ternate, jangan lewatkan untuk wisata sejarah ke Benteng Tolukko. Bangunan cagar budaya tersebut berdiri megah di atas bukit batuan beku yang menghadap ke lautan lepas.

Benteng Tolukko memanjang dari arah barat laut ke tenggara. Pada ketinggian 6,2 meter di atas lembah dan kurang lebih 10,5 meter di atas permukaan laut. Posisinya juga menjorok ke laut membuat akses ke laut sangat mudah. Menghadap ke arah barat laut dengan sudut 80° yang disesuaikan dengan poros bukit.

Selain megah, berada di benteng tersebut, Sobat Turisian bisa menikmati panorama alam sekitar yang menakjubkan. Suasana yang damai membuat hati dan pikiran menjadi tenang.

Bentuk Benteng Tolukko

Bentuk benteng Maluku ini disesuaikan dengan kontur bukit yang ada, sehingga denahnya tidak simetris. Berbentuk dasar persegi panjang dengan dua bastion di sudut barat daya dan barat laut, serta satu di bagian timur.

Pada bagian lantai atas, terdapat ruangan berbentuk persegi panjang, tidak beratap, dengan dua pintu menghadap ke timur. Akses menuju ke lantai atas tersebut melewati lorong sempit yang hanya muat dua orang.

Ada pula ruangan bawah tanah yang dulu berfungsi untuk menyimpan amunisi perang dan dapat diakses melalui tangga terbuka. Kini ruang bawah tanah itu tertutup tanah setinggi kurang lebih 1,5 m, sehingga tidak diketahui bentuk dasarnya. Termasuk kemungkinan adanya terowongan bawah tanah menuju laut.

Baca juga: Benteng Fort Rotterdam Makassar, Bukti Kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo

Bangunan Benteng Tolukko menggunakan teknik bangun pondasi langsung terletak di permukaan tanah yang cukup kokoh. Teknik ini berguna sebagai lapisan tanah keras yang kedalamannya kurang dari 2 m di bawah permukaan tanah.

Lokasi benteng tersebut berada di Kelurahan Sangadji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara.

Sejarah Benteng Tolukko

Bersumber dari laman cagarbudaya.kemdikbud, Tolukko tenar juga dengan nama Benteng Hollandia. Francisco Serrao, seorang panglima Portugis membangun benteng ini pada tahun 1540.

Beberapa sumber menyebutkan, nama Tolukko merupakan nama dari penguasa kesepuluh Kesultanan Ternate yang bernama kecil Tolukko. Namun karena sultan ini baru memerintah pada tahun 1692, maka kecil kemungkinan mengikuti nama sultan.

Kemudian menurut catatan sejarah Belanda, Pieter Both pada tahun 1610 memperbaiki benteng tersebut. Dengan tujuan sebagai benteng pertahanan untuk menghadapi bangsa Spanyol.  Usai perbaikan, benteng ini lantas berubah nama menjadi Benteng Holandia.

Benteng ini juga menjadi tempat untuk menggiring rakyat yang melarikan diri dari serangan Spanyol, agar mau kembali tinggal di tempat tersebut. Saat itu sebagian besar rakyat melarikan diri ke Benteng Malayo.

Pada tahun 1661, Dewan Pemerintahan Belanda mengizinkan Sultan Mandarsyah dari Ternate untuk tinggal di dalam benteng bersama pasukannya. Tepat pada 16 April 1799, pasukan Kaicil Nuku (Sultan Tidore yang ke-19) menyerang Benteng Tolukko. Namun pasukan gabungan Ternate-VOC berhasil memukul mundur mereka.

Baca juga: Pulau Tawale Maluku, Pesona Alam di Timur Indonesia yang Memukau

Dampak dari pertempuran dan pengepungan yang berkepanjangan oleh pasukan Nuku, penduduk Ternate banyak yang menjadi korban. Akhirnya pada 1864, di bawah pimpinan Residen P. Van der Crab, benteng ini dikosongkan karena bangunannya sudah tidak layak.*

 

 

Pos terkait