TURISIAN.com – Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme Sulawesi Tengah (FKPT Sulteng) Muhammad Nur menyebut penyelenggaraan Festival Danau Poso (FDP) berdampak pada radikalisme.
Ini terbukti dengan penyelenggaraan Festival Danau Poso, indeks potensi radikalisme di provinsi tersebut menurun.
“Kegiatan FDP ini sangat penting dan akan memengaruhi penurunan indeks radikalisme secara menyeluruh di wilayah Sulteng,” katanya, Sabtu 22 Oktober 2022.
Ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan FDP merupakan salah satu momentum untuk menunjukkan bahwa situasi keamanan Kabupaten Poso telah kondusif kembali.
BACA JUGA: Festival Flower 2022 Tampilkan Beragam Bunga, Catat Tanggalnya
Lebih dari itu, kata Nur Sangadji, FDP telah mengundang perhatian ribuan pengunjung menyaksikan kehidupan sosial yang sudah kembali berjalan normal antar sesama warga.
“FDP adalah bukti kuat untuk membuka mata dari seluruh penjuru nusantara, bahkan dunia, bahwa Poso telah damai dan kerukunan sesama warga berjalan normal kembali seperti sediakala,” ucapnya.
FKPT mencatat indeks potensi radikalisme secara umum di Sulteng terus menunjukkan angka penurunan dari 2020 dengan jumlah 16 persen, sedangkan pada tahun 2021 menjadi 11,2 persen.
BACA JUGA: Festival Pesona Perairan Diusulkan Masuk Kalender Tahunan Pariwisata
“Pada data tahun ini, baru akan kami keluarkan November mendatang, mudah-mudahan FDP serta beberapa kegiatan lainnya di Poso berpengaruh besar pada potensi tersebut sehingga menggugurkan stigma negatif terhadap wilayah ini,” tutur Nur Sangadji.
Sebelumnya, Bupati Poso Verna Gladies Merry Inkiriwang menargetkan kabupaten tersebut bebas dari status travel advisory atau peringatan perjalanan dari beberapa negara pada tahun 2023.
“Penyelenggaraan Festival Danau Poso ini menjadi momentum bagi kami untuk mengembalikan citra Poso yang aman dan damai sehingga bebas dari peringatan perjalanan dari beberapa negara,” kata Verna di Poso, Sulteng, Sabtu. ***
Sumber: Antaranews