Pesona 3 Desa Wisata Unggulan di Sumatera Barat yang Masuk ADWI 2022

Sumatera Barat
Foto: Senja di atas lintasan pinggiran pantai Green Talao Park Sumatra Barat.( Instagram.com/ @green_talao_park)

TURISIAN.com – Sumatera Barat sedang sangat sibuk. Terutama, menjelang persiapan sejumlah event-event besar yang mulai menanti.

Salah satunya,  adalah menjadi tuan rumah agenda Muktamar Ulama Sedunia serta World Islamic Economic Forum (WIFE).

Maka dari itu, pemerintah Sumatera Barat sedang memacu langkah untuk fokus dalam mengembangkan parekraf ke beberapa wilayah.

Selain melalui upaya dengan membuka rute penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Internasional Minangkabau. Pemerintah setempat juga sedang gencar-gencarnya menyuarakan kegiatan  desa wisata Sumatra Barat.

Ketika berkesempatan untuk mengunjungi Sumatera Barat, sobat Turisian bisa bertandang ke sejumlah desa wisata dengan segala keindahannya.

BACA JUGA: Libur Lebaran di Padang? Jangan Lupa Kunjungi Masjid Raya Sumatera Barat

Lereng Gunung Marapi

Sebagai informasi, sejumlah desa wisata andalan ini bahkan berhasil masuk ke dalam jajaran 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Penasaran apa saja? Mari kita kupas keindahan dari desa wisata unggulan  Sumatera Barat ini satu per satu.

1. Desa Wisata Nagari Pariangan

Secara geografis letaknya berjarak sejauh 95 kilometer dari Kota Padang. Desa ini berada pada  Lereng Gunung Marapi yang berdiri kokoh dengan ketinggian sekitar 500 hingga 700 meter.

Sejauh mata memandang, hijaunya hamparan terasering area persawahan mendominasi panorama desa ini.

Selain itu, karena letaknya yang cukup tinggi membuat desa ini juga memiliki udara yang bersih dan semilir angin yang sejuk.

Sungguh kombinasi keindahan alam yang sempurna, pantas saja desa ini kerap mendapat julukan sebagai salah satu desa terindah di dunia.

BACA JUGA: Inilah Deretan Spot Diving dan Snorkeling Terbaik di Sumatera Barat!

Seolah paket lengkap, Desa Wisata Nagari Pariangan juga memiliki potensi wisata yang melimpah. Seperti diantaranya adalah potensi wisata budaya, seni hingga kuliner.

Beberapa unsur budaya juga telah dikembangkan seperti tari piriang, tari talempok pacik, saluang, kuliner dakak-dakak serta kopi kawa daun.

Sebagai informasi tambahan, Desa Nagari Pariangan merupakan desa tertua di Sumatra Barat sehingga disebut juga sebagai cikal bakal dari rakyat Minangkabau.

Sungai Batang Kuantan

2. Desa Wisata Silokek

Karakter dari desa ini sangat unik karena sejumlah sungai melintas serta mengelilingi  tebing kars.

Berjarak setidaknya 133 kilometer dari Kota Padang Sumatra Barat, sungai ternama yang melintasi desa ini adalah sungai Batang Kuantan serta Batang Sangkiamo.

Salah satu alasan mengapa desa ini termasuk sebagai kawasan inti Geopark Nasional Ranah Minang Silokek. Karena keragaman geologis yang berupa sedimen (karst) berusia 350 juta tahun. Dan batuan beku (granit) yang berusia 250 tahun.

BACA JUGA: Air Terjun Nyarai Surga Tersembunyi di Padang Pariaman

Keindahan desa ini juga bisa terlihat dari adanya Ngalau Basurek. Dalam bahasa Padang kata ngalau berarti gua dan basurek artinya dalam gua ini menyimpan tulisan-tulisan yang  sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, serta memiliki sejumlah ornamen unik yang sangat menantang untuk penjelajahan

3. Desa Wisata Green Talao Park Ulakan

Populer dengan ekowisata estuaria mangrove yang menawarkang lintasan trekking sepanjang 1,8 kilometer.

Desa yang satu ini juga menawarkan wisata religi karena terdapat salah satu tradisi yang cukup ternama, yakni tradisi basapa.

Tradisi basapa adalah aktivitas para jamaah Syattariyah seluruh nusantara berkumpul untuk berziarah. Khususnya, pada  makam tokoh agama Islam. Salah satunya adalah makam Syekh Burhanudin.

Green Talao Park berada pada Pasia Kambia Tigo, Korong Gantiang Tangah Padang, Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakantapakih, Kabupaten Padang Pariaman.

BACA JUGA: Perusahaan Mi Lemonilo Luncurkan SpektaRasa Rendang Padang

Sobat Turisian juga bisa menjelajah rasa dengan menikmati ragam kuliner khas desa ini.

Seperti, es nipah, kepiting bakau serta rendang lokan. Makanan tersebut diproduksi langsung oleh UMKM di sana, sehingga rasanya seperti di rumah.

Biaya masuk ke kawasan wisata ini terbilang sangat terjangkau, yakni Rp 2.000 saja untuk anak-anak dan Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa.

Dengan mengembangkan potensi wisata yang ada, Desa Wisata Green Talao Park diharapkan bisa menjadi magnet bagi para wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. ***

Pos terkait