TURISIAN.com – Berawal dari kumpul-kumpul grup WA, siapa sangka Komunitas itb-Lintang kini tumbuh besar. Berisi para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dari tahun 1962-2014.
Sejak awal terbentuk, komunitas ini memang ingin mewadahi para alumni yang hobi gowes. Baik untuk sekedar hobi atau pun prestasi.
Lintang kependekan dari Lintas Angkatan, yang mewadahi alumni dari seluruh angkatan di ITB, apa pun jurusan atau program studinya.
Terbentuk pada 25 Februari 2016, Lintang kemudian mengundang alumni yang sudah aktif gowes dari beberapa angkatan. Dari sini, akhirnya terbentuk juga grup gowes dari beberapa angkatan.
“Dari sini, kami aktif gowes bareng. Bahkan, mengikuti beberapa event. Seperti besok ini (Sabtu, 11 Juni 2022), kami memberangkatkan kembali tim untuk mengikuti event Tour de Zero to Zero dari Bogor-Bandung sejauh 121 km. Jumlahnya, 15 orang,” kata Ketua ITB-Lintang, Bayu Hanggoro mengawali perbincangannya dengan Turisian.com, Jumat 10 Juni 2022.
BACA JUGA: Peserta Gowes ZTZ Bogor-Bandung, Siap Membelah Puncak
Menurut Bayu, kelahiran itb-Lintang sendiri tidak serta merta. Tetapi melalui proses yang cukup panjang.
Banyak grup bersepeda alumni ITB, umumnya grup ini terbentuk sebagai grup bersepeda di angkatannya.
Dan ada juga yang membentuk grup bersepeda teman seangkatan dan atau sejurusan (satu program studi).
Gowes Bareng Geolog
Kegiatan alumni ITB bersepeda ini juga masih banyak yang insidental, belum ada yang rutin. Akibatnya banyak grup bersepeda dari alumni ini, menjadi jarang terekspos oleh alumni yang bersepeda juga.
Kecuali, grup gowes dari alumni T Geologi – Gea yang memiliki brand event untuk gowes: Gowes Bareng Geolog yang sudah dimulai sejak tahun 2011.
BACA JUGA: Cerita Dibalik Event Gowes Anudax 2022, Siapa Goweser Haryoko?
“Dari sini, kemudian timbullah ide, kenapa ya kita tidak punya komunitas besar penggemar sepeda alumni ITB. Lalu, kami pun mengumpulkan komunitas tadi, supaya berada dalam satu wadah saja. Jadi, bukan mengumpulkan orang per orang, namun komunitas per angkatan,” ujar Bayu.
Dalam perjalananya kemudian, karena inisiator ITB-Lintang kebanyakan genre-ya berbeda. Ada yang sukanya “ajrut-ajrutan” dan satu lagi yang senengnya ‘ngukur jarak’.
“Kemudian mulai sering membuat event gowes. Karena sebagian besar inisiatornya uga senang dengan rute-rute yang menantang, sehingga terbentuk image bahwa kalau acara-acara yang terselenggara oleh ITB-Lintang itu ekstrim,” katanya.
Padahal tidak seperti itu. Ekstrim ini mungkin mengingat jarak tempuhnya yang bisa mencapai minimal 70 km, 100 km hingga 150 km dan seterusnya.
BACA JUGA: Aksi Peduli dalam Event Ciliwung Couple Ride Mampu Angkat 553 Kg Sampah
Perjalanan Komunitas Gowes itb-Lintang
Tujuan dari pembentukan grup alumni ITB Lintang ini adalah agar ada media komunikasi dan juga sarana untuk gowes bareng pesepeda alumni ITB yang lebih luas.
Tidak hanya dengan teman angkatan atau teman satu jurusan/program studi saja.
Beberapa nama pada saat pembentukan grup di WA adalah Betha, Usman, Subehan, Cian, Indra, Bayu, Teddy, Razid Arief, Budi Brahmantyo, Yanti Herawati, Yogi, Aris Gumilar, Aris Priyandoko, dan Arif Setiawan.
Setiap nama ini kemudian melakukan pendataan pesepeda yang aktif, kemudian masuk ke dalam grup WA Goweser ITB Lintang.
Setiap kali bertemu dengan alumni ITB yang sedang bersepeda di jalan, ditawarkan untuk masuk ke dalam grup WA ITB Lintang ini.
BACA JUGA: 6 Destinasi Touring Sepeda Motor di Indonesia yang Seru dan Memacu Adrenalin
Saat ini jumlah anggota di grup WA utama sudah mencapai 250 pesepeda.
Pada saat Lintang terbentuk di WA, sebagian sudah saling mengenal, sebagian masih belum pernah bertemu muka.
Alhasil pembicaraan awal adalah perkenalan informal, dengan kemudian melakukan rencana gowes pertama sebagai ajang kopi darat.
Lalu apa saja, aktivitas yang dilakukan pada awal-awal grup gowes ini terbentuk? Ikutan artikel berikutnya, Minggu 12 Juni 2022 di Turisian.com. ***