TURISIAN.com – Pantiaw Khas Bangka menjadi pilihan favorit menyehatkan dengan cita rasa menggugah selera.
Sebenarnya, pantiaw muncul di saat masyarakat Bangka mencoba berinovasi dengan menciptakan makanan yang bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok.
Ditengah inovasi tersebut, terlahirlah pantiaw yang terbuat dari tepung sagu dan beras yang dibuat seperti cara mengolah mi.
Dikutip TURISIAN.com- dari Instagram @visitbangkabelitung_ pada Senin, 18 April 2022, masyarakat asli Kepulauan Bangka terus mempraktikan ide tersebut hingga pada akhirnya menghasilkan mi dengan warna, tekstur serta bahan yang berbeda.
BACA JUGA: 5 Tempat Kuliner di Kota Tasikmalaya Ini Paling Melegenda
Rahasia Dibalik Kelezatannya
Setelah direbus hingga matang, pantiaw dapat langsung dikonsumsi. Namun karena sebenarnya tiap helai dari mi pantiaw memiliki rasa yang cenderung hambar maka perlu diimbangi dengan siraman kuah yang kaya rasa.
Dikenal memiliki wilayah perairan yang luas, Kepulauan Bangka Berlitung memiliki keuntungan besar lewat kekayaan baharinya yang melimpah ruah, maka kuah ikan dipilih untuk menambah rasa pantiaw.
Proses membuat kuah untuk pantiaw terbilang cukup sederhana. Yakni dengan cara merebus kaldu ikan bersama dengan gilingan daging ikan yang dicampur dengan aneka rempah-rempah seperti lada, bawang merah, bawang putih, garam serta bumbu penyedap lainnya.
BACA JUGA: Mencicipi Pa’Piong, Kuliner Unik Khas Tana Toraja
Sungguh kolaborasi yang sempurna, perpaduan antara ikan pada pantiaw menjadikan makanan ini sebagai salah satu hidangan favorit bagi masyarakat Belitung.
Pantiaw yang sudah matang bisa disantap bersama dengan bawang goreng, seledri, kerupuk, kecap, perasan jeruk kunci dan sambal rawit untuk sensasi pedas.
Perpaduan rasa yang ringan dari kuah kaldu ikannya dijamin cocok di lidah siapa saja yang mencicipinya. Terlebih di saat sedang hujan, pantiaw kerap diburu untuk menghangatkan tenggorokan.
BACA JUGA: Warung MZD, Kuliner Serba Pedas Khas Garut, Mau Tau Rasanya?
Jenis Pantiaw
Kini sobat Turisian bisa mencicipi dua jenis pantiaw jika sedang berwisata ke Bangka Belitung. Yaitu, pantiaw gandum dan pantiaw beras yang dicampur dengan sedikit tambahan tepung kanji atau tepung sagu.
Sesuai dengan namanya, pantiaw beras menjadikan tepung beras sebagai bahan utamanya sementara pantai gandum terbuat dari bahan utama tepung gandum.
Pada umumnya, pantiaw gandum dijual di pasaran dalam bentuk serta ukuran tertentu yang biasa disebut cumpuk.
BACA JUGA: Shanaya Resort, Layaknya Rumah Peri Super Keren di Karangploso Malang
Di atas cumpuk mie akan ditaruh bumbu ikan yang telah ditumis terlebih dahulu sebelumnya bersama dengan bumbu lain yang telah disiapkan.
Ketika ingin menyantapnya, cukup letakkan pantiaw di dalam mangkuk kemudian disiram air hangat, setelah itu diaduk agar bumbu tercampur rata dan pantiaw gandum siap untuk dinikmati.
Kedai Pantiaw Legendaris
Dikutip dari kanal Youtube Asper TV, salah satu kedai pantiaw yang cukup legendaris di Kepulauan Bangka Belitung adalah Kedai Affan. Kedai ini sudah beroperasi selama lebih dari 30 tahun.
Semenjak pertama didirikan di tahun 1970-an, Kedai Affan selalu berusaha menyajikan pantiaw dengan cita rasa otentik khas Bangka.
Lokasinya, berada di Jalan Abdullah H Seman, Gabek Satu, Kecamatan Gabek, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Namun, wisatawan juga bisa mengunjungi Kedai Affan yang kini sudah tersebar di tiga cabang dengan di beberapa lokasi yang berbeda.
Kedai legendaris ini masih dikelola oleh sang pemilik alisnya Affan. Ia merupakan generasi ketiga, dirinya akan langsung melayani setiap pengunjung yang datang untuk mencicipi masakannya.
BACA JUGA: Bukit Jangkang Yogyakarta Sajikan Sunset Terbaik di Perbukitan Menoreh
Pantiaw olahannya dibuat sendiri dan bukan merupakan pantiaw instan. Maka lebih sehat jika dibandingkan dengan mi pada umumnya.
Kecuali hari Minggu, kedai miliknya beroperasi setiap hari Senin sampai dengan Sabtu mulai pukul 04.00 sore hingga 12.00 malam.
Cocok sekali bagi kalian yang ingin berwisata malam di Kepulauan Bangka Belitung, kuahnya yang hangat sangat serasi dengan semilir angin malam.
Selain pantiaw, Kedai Affan juga menyediakan aneka makanan khas lainnya seperti mi kuah ikan serta gado-gado.
Semangkuk kelezatan dari pantiaw kuah ikan dipatok sebesar Rp 13.000 per porsi, harga tersebut juga berlaku untuk mi kuah ikan serta satu porsi gado-gado.
Bagaimana, harga yang cukup terjangkau untuk semangkuk kelezatan yang menghangatkan bukan? ***