Tiga Kapal Pesiar Internasional Bersandar di Benoa, Momentum Bersejarah bagi Pariwisata Bali

Kapal Pesiar Internasional
Kapal pesiar Royal Caribbean Group yang siap bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali. (Dok.Pixabay.com)

TURISIAN.com – Pelabuhan Benoa, Bali, mencatatkan sejarah baru baru-baru ini saat tiga kapal pesiar internasional bersandar secara bersamaan di pelabuhan tersebut.

Tiga kapan pesiar tersebut diantaranta Silver Nova, Queen Elizabeth, dan Viking Sky.

Keberhasilan ini menegaskan posisi Benoa sebagai salah satu destinasi utama kapal pesiar di Indonesia.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi pencapaian ini sebagai lompatan besar.

Khususnya, dalam pengembangan sektor maritim dan pariwisata nasional.

“Ini bukti nyata bahwa Pelabuhan Benoa siap menjadi pusat wisata kapal pesiar,” ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

“Dengan infrastruktur yang terus berkembang, kita optimistis akan semakin banyak kapal pesiar yang menjadikan Benoa sebagai home port,” sambung Erick.

Ketiga kapal yang bersandar membawa ribuan wisatawan dan kru. Silver Nova, kapal sepanjang 244 meter, mengangkut 1.185 orang.

Sedangkan Queen Elizabeth, yang memiliki panjang 293 meter, membawa 2.927 penumpang serta kru.

Sementara itu, Viking Sky, dengan panjang 228 meter, menampung 1.311 orang.

BACA JUGA: Indonesia Kian Dilirik Kapal Pesiar Mewah, Pelabuhan Benoa Jadi Pintu Gerbang Wisata Bahari

Berkontribusi Besar

Kehadiran kapal-kapal raksasa ini memberikan dampak signifikan bagi industri pariwisata dan perekonomian Bali.

Erick menilai bahwa ribuan wisatawan yang turun dari kapal pesiar berkontribusi besar bagi sektor perhotelan, restoran, transportasi, serta ekonomi kreatif lokal.

“Sektor UMKM juga mendapat manfaat dengan meningkatnya permintaan produk-produk lokal,” kata Erick.

Berdasarkan data Pelindo Regional 3, pada 2024 terdapat 134 kunjungan kapal pesiar (cruise call), dan jumlah ini diproyeksikan meningkat menjadi 149 pada 2025.

Pelabuhan Benoa sendiri mencatatkan 56 kunjungan kapal pesiar sepanjang 2024.

Dengan tren ini, Erick optimistis Benoa akan memainkan peran strategis dalam industri pelayaran dan pariwisata nasional.

Ke depan, Pelabuhan Benoa terus berbenah untuk menyambut lebih banyak kapal pesiar internasional.

Erick juga menegaskan bahwa komitmen BUMN dalam mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto akan semakin memperkuat posisi Benoa.

Utamanya, sebagai pusat wisata kapal pesiar terkemuka di Asia Tenggara.

Infrastruktur yang terus diperbaiki dan layanan yang ditingkatkan menjadi kunci utama dalam mencapai target tersebut. ***

Pos terkait