TURISIAN.com – Kabupaten Bandung, Jawa Barat kini memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Fasilitas ini disediakan bagi komunitas UMKM.
Peresmian PLUT itu sendiri dilakukan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI Teten Masduki Senin 23 Oktober 2023.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin yang mendampingi Menteri Teten Masduki dalam kunjungan kerja di Kabupaten Bandung. PLUT Kabupaten Bandung ini menjadi PLUT keenam yang ada di Jabar.
Bey mengungkapkan, gedung PLUT yang dibangun dari APBN murni ini akan dihibahkan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota. Dan pengelolaannya akan dikerjasamakan dengan komunitas UMKM setempat.
BACA JUGA: 5 Tempat Wisata di Kabupaten Bandung Sajikan View yang Instagenik
“PLUT ini yang keenam di Jabar setelah Subang, Sukabumi, Tasikmalaya, Cianjur, dan Kuningan. Tentunya Pemprov sangat mendukung untuk yang seperti ini,” ujar Bey.
“Ini dari APBN murni, dihibahkan kepada pemkab. Pengelolan nanti diserahkan juga kepada komunitas, sesuai tadi arahan Pak Menteri Teten Masduki,” sambungnya.
Seperti Milik Cirebon
Bey menuturkan, pihaknya menargetkan PLUT ada di setiap kabupaten/kota di Jabar. Untuk itu, ia sangat mengapresiasi inisiasi PLUT mandiri seperti milik Cirebon.
Menurutnya, PLUT dapat membawa kualitas produk-produk UMKM naik kelas, termasuk dari pengemasannya.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Baru Trade Center Bandung Sambut Gembira Penutupan TikTok
“Ini produknya sudah bagus, tapi kemasannya kurang. Nah diharapkan nanti melalui coaching di sini bisa dibuatkan kemasan yang baru,” ujar Bey.
Selain PLUT, program Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendongkrak kualitas dan produktivitas UMKM adalah melalui rumah produksi bersama.
Salah satu target program rumah produksi adalah sentra kerajinan kulit di Garut.
Namun Bey menginginkan rumah produksi bersama ini juga dapat diterapkan untuk sentra sepatu Cibaduyut.
BACA JUGA: Libur Sekolah Bareng Keluarga, 5 Hotel di Bandung ini Bisa Jadi Pilihan
Ia akan segera meninjau langsung ke Cibaduyut untuk mulai merancang pembangunan rumah produksi bersama.
Diharapkan dengan adanya rumah produksi bersama di Cibaduyut ini kualitas hasil produksi sepatu di kawasan tersebut dapat bersaing di pasar internasional.
“Nanti kami akan meninjau ke sana karena baru Garut yang ada (rumah produksi bersama). Mungkin tahun depan mudah-mudahan bisa, supaya lebih baik lagi kualitasnya dan bisa bersaing secara global,” kata Bey. ***