TURISIAN.com – Dalam sorotan pariwisata global, Bali terus mengukir prestasi sebagai lokomotif pariwisata nasional.
Tidak kurang dari 40 persen kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bermuara di pantai Bali yang terkenal.
Namun, Tjok Bagus Pemayun, sosok berpengaruh di balik Dinas Pariwisata Provinsi Bali, memiliki visi lebih ambisius: menjadikan Bali sebagai hub unggul dalam memperkenalkan Ethnowellness Nusantara (ETNA) kepada dunia.
Dalam sebuah acara sosialisasi yang diadakan di Denpasar, Tjok Bagus Pemayun dengan penuh keyakinan menjelaskan konsep ETNA.
BACA JUGA: Wisatawan Yang Masuk Bali Bakal Dikenakan Pungutan Resmi, Ini Besarannya
Ia menggambarkan ETNA sebagai warisan kebugaran yang tersembunyi di antara berbagai etnis di seluruh Nusantara.
Mulai dari ramuan pijat yang menggoda, teknik urut turun-temurun, olahraga fisik yang membangkitkan semangat, hingga olah batin yang menenangkan jiwa.
Semua ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Nusantara.
Indonesia, seperti yang diungkapkan Tjok Bagus, adalah padang ragam ETNA yang tak ternilai harganya.
Setiap daerah memiliki kekayaan dan ciri khasnya sendiri, tak terkecuali Bali.
BACA JUGA: Healing ke Pantai Pandawa Bali, Ini Hotel Seharga 500-an yang Bisa Buat Staycation
Pariwisata Modern
Dalam semangat promosi, ia menyatakan bahwa Bali memiliki potensi besar untuk menjembatani pemahaman tentang ETNA kepada wisatawan dari mancanegara.
Dalam dunia pariwisata modern, wisatawan tidak sekadar mencari tempat yang aman dan nyaman, tetapi juga mengejar kesehatan dan kesejahteraan.
Ini di mana ETNA memainkan peran vitalnya. Tjok Bagus dengan tegas mengungkapkan bahwa ETNA dari berbagai daerah di Indonesia bisa pertama kali diperkenalkan melalui Bali.
Namun, sejatinya pengalaman yang lebih mendalam dapat dicari dengan mengunjungi daerah asal ETNA itu sendiri.
BACA JUGA: Senyapnya Wahana Ater Sport Flying Fish di Bali Setelah Tragedi Memilukan Itu
“Wisatawan tentu mencari pengalaman yang otentik, walaupun mereka bisa menemukannya di Bali,” Tjok Bagus, Senin 28 Agustus 2023.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penyerahan sertifikat kepada 17 peserta pelatihan ETNA.
Ethnowellness Nusantara juga terintegrasi dalam kebijakan pariwisata kesehatan (health tourism) Provinsi Bali.
Dalam kategori ini, terdapat dua segmen penting: wisata medis (medical tourism) dan wisata kesejahteraan (wellness tourism).
BACA JUGA: Masata Inisiasi Pembukaan Kembali Rute Penerbangan Palembang-Singapura
Bali, yang telah mengukuhkan diri sebagai merek pariwisata yang kuat, kini juga berusaha menjadi tuan rumah bagi pencinta kebugaran dengan menawarkan pengalaman spa terbaik yang sulit ditandingi.
Sementara itu, Jajang Gunawijaya, Ketua Indonesia Wellness Master Association (IWMA), sekaligus Ketua Panitia Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF), berbicara tentang ambisinya.
Ia mengungkapkan keinginannya untuk mengibarkan panji ETNA dari Bali.
Menurutnya, Bali memang adalah simbol pariwisata Indonesia yang mendunia, namun harus pula mampu menjadi pusat keunggulan dalam sektor pariwisata kebugaran.
BACA JUGA: Pantai Padang Galak Disesaki Ribuan Peserta Festival Layangan Bali
Wellness Tourism International Festival
Ethnowellness Nusantara juga diangkat sebagai bintang dalam Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) yang dijadwalkan pada bulan September 2023.
Event ini tentunya akan menjadi sorotan pariwisata global, dengan hadirnya beberapa negara yang akan ikut berpartisipasi.
Setelah edisi sebelumnya digelar secara daring selama pandemi COVID-19, IWTIF tahun ini akan menggabungkan kehadiran fisik dan virtual.
Dalam rangkaian seminar dan diskusi yang akan digelar di Jakarta dan Bali, para pelaku industri dan tokoh terkait akan menyuarakan pesan ETNA kepada dunia.
BACA JUGA: Pertunjukan Bali Agung, Tampilkan Keajaiban Bali Malui Musik dan Tari
Dibagian lain, Yulia Himawati, Ketua Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA), berharap semangat ini akan merembes hingga ke para terapis spa di Bali.
Dengan pengetahuan yang telah mereka peroleh dari pelatihan ETNA, ia berharap spa di Bali akan menjadi destinasi berkualitas yang merawat tubuh dan pikiran.
Dengan begitu, stigma negatif seputar spa akan segera terhapuskan. Dan Bali akan menjelma menjadi surga kebugaran yang tidak bisa diabaikan oleh siapa pun. ***