TURISIAN.com – Bagi yang menyukai ragam kuliner nusantara, makanan satu ini boleh di coba. Namanya hidangan nyale dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Makanan ini terbilang unik karena hadirnya hanya sekali dalam satu tahun.
Nyale merupakan hidangan spesial khas masyarakat setempat yang biasa dinikmati sekali dalam satu tahun, yakni pada Festival Bau Nyale yang tahun ini jatuh pada Februari.
“Saat waktunya tiba, masyarakat Lombok akan berbondong-bondong memburu Nyale di sejumlah pantai, salah satunya Pantai Seger Kuta,” kata peneliti Ilmu Kajian Budaya Universitas Pendidikan Mandalika Lalu Ari Irawan, Jumat 10 Februari 2023.
BACA JUGA: Pantai Seger Diserbu Ribuan Wisatawan, Rayakan Festival Bau Nyale 2023
Hidangan itu bisa unik karena sedikit berbeda dengan kuliner di Lombok pada umumnya. Nyale adalah bahasa lokal untuk hewan sejenis cacing laut.
Hidangan laut itu bisa diolah menjadi berbagai santapan. Warga lokal biasa menyajikan nyale dalam bentuk pepes, goreng, atau menjadi hidangan berkuah santan.
Bak sashimi ala Jepang, beberapa dari mereka juga senang nyale mentah.
Rasa nyale cukup unik, aromanya serupa dengan makanan laut pada umumnya. Tekstur nyale yang telah dimasak mirip pula seperti hati ayam, dibalut dengan bumbu rempah khas Lombok yang pedas dan lezat.
BACA JUGA: Air Terjun Segenter, Hidden Gem di Narmada Lombok Barat
Nyale bukan sekedar hidangan, masakan ini memiliki sejarah panjang yang berasal dari cerita legenda lokal “Putri Mandalika” yang dipercayai oleh masyarakat Lombok.
Putri Mandalika menceburkan diri ke laut akibat suatu permasalahan yang pernah ada pada masa kerajaan di Lombok. Konon setelah sang putri tenggelam di laut, muncul binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak, yang kini disebut sebagai Nyale.
Masyarakat Lombok percaya bahwa binatang itu adalah jelmaan Putri Mandalika. Keteika Festival Bau Nyale tiba, mereka akan berlomba-lomba mengambil binatang itu sebanyak-banyaknya.
Kemudian, akan diolah menjadi ragam hidangan sebagai simbol rasa cinta kasih. ***
Sumber: Antaranews