Showcase Talent Scouting Academy GameFest 2024, Jadi Stimulus Perkembangan Ekonomi Kreatif di Jabar

Showcase Talent Scouting Academy
Suasana pelaksanaan Showcase Talent Scouting Academy (TSA) GameFest di Gramedia Merdeka, Kota Bandung, pada Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024. (Foto: humas jabar)

TURISIAN.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar Showcase Talent Scouting Academy (TSA) GameFest, pada Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024.

Event ini terlaksana atas kerjasama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Gelaran,  Digital Talent Scholarship Talent Scouting Academy (DTS TSA), Agate Academy, Gramedia, dan Axioo,  ini berlangsung di Gramedia Merdeka, Kota Bandung.

Sementara itu, kegiatan ini sendiri ini menjadi puncak dari rangkaian program Digital Talent Scholarship-Talent Scouting Academy.

Dimana, yang telah dimulai sejak sesi game jam, pelatihan dengan mentor, hingga tahap pemolesan gim.

Sedangkan, pada gelaran ini, 10 tim terpilih mendapat kesempatan memamerkan karya mereka kepada publik.

Ajang ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung industri kreatif, khususnya pada subsektor aplikasi dan gim.

“Kita perlu mendorong potensi besar di industri gim Indonesia. Banyak sekali peluang di sektor ini. Jika kita lihat, gim kini menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif yang menyumbang hingga Rp31,2 triliun. Ini adalah kesempatan yang harus kita manfaatkan,” ujar Kepala BPSDM Kominfo RI, Hari Budiarto.

Pengembangan ekonomi kreatif

Sementara, Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Rispiaga, menambahkan bahwa acara ini selaras dengan program pengembangan ekonomi kreatif Disparbud Jawa Barat.

“Dari 14 subsektor yang berada di bawah pengembangan ekonomi kreatif, gim menjadi salah satu sektor yang kami dorong. Acara ini sejalan dengan visi kami dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Jawa Barat,” jelas Rispiaga.

Ia berharap, Showcase Talent Scouting Academy (TSA) GameFest dapat menjadi wadah bagi para pengembang gim lokal. Khususnya, untuk tumbuh sekaligus memperkuat ekosistem gim nasional.

“Harapan kami, para pengembang ini mampu konsisten dan terus mengembangkan industri gim yang masuk dalam sektor ekonomi kreatif. Pada akhirnya, kita ingin ekosistem gim di Indonesia semakin kaya dan kuat,” ujarnya.

CEO Agate Academy, Restya Astari, menjelaskan bahwa format baru dari program beasiswa industri gim ini bertujuan untuk memberikan pengalaman lebih komprehensif bagi para pelaku industri gim lokal.

“Biasanya kami hanya menggelar pelatihan dan inkubasi, tapi kini kami tambahkan showcase agar para peserta bisa mendapatkan umpan balik langsung dari publik,” kata Restya. ***

 

Pos terkait