Menteri Pariwisata Sandiaga Uno Sambangi Desa Wisata Wanurejo, Ini Tujuannya

Menteri Pariwisata
Menparekraf Sandiaga Uno menjajal membuat rengginang di UMKM Rengginang Bu Yatin yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Desa Wisata Wanurejo pada saat visitasi 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2024). Foto: Dok.Kemenparejkraf

TURISIAN.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sandiaga Salahuddin Uno, melanjutkan rangkaian visitasi ke 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Kali ini, Desa Wisata Wanurejo di Magelang, Jawa Tengah, menjadi tujuan kunjungannya.

Setibanya di Candi Pawon, Dusun Bronjolanan, Menteri Pariwisata Sandiaga disambut dengan tarian tradisional Kang Gareng.

Ia berkesempatan menjajal berbagai atraksi wisata yang ditawarkan desa ini.

Salah satu yang menarik adalah pengalaman membuat rengginang di UMKM Rengginang Bu Yatin. Salah satu oleh-oleh khas Wanurejo.

BACA JUGA: Desa Wisata Lawang Rebut Juara 1 ADWI 2023 Kategori Toilet

Sandiaga mengendarai VW menuju lokasi tersebut dan menyaksikan langsung proses pembuatan rengginang, camilan berbahan dasar beras ketan.

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke Balkondes Wanurejo. Di sepanjang perjalanan, panorama sawah berlatar belakang Bukit Menoreh dan Gunung Merapi memanjakan mata.

Keindahan alam ini menjadi daya tarik utama yang memukau setiap pengunjung.

Di Balkondes Wanurejo, Sandiaga disambut tarian Topeng Ireng yang mengisahkan tentang sejarah Wanurejo.

BACA JUGA: Kemenparekraf Dorong Tren Baru Sektor Pariwisata di 250 Desa Wisata Melalui Program ADWI

Di pendopo, ia melihat berbagai produk UMKM, mulai dari kerajinan, kuliner, hingga fesyen.

Tidak ketinggalan, Sandiaga turut menanam pohon kelengkeng di area paling barat Balkondes.

“Dari 6.016 desa wisata yang tergabung dalam Jadesta, Wanurejo memiliki banyak keunggulan. Saya melihat langsung mulai dari rengginang hingga ke Candi Pawon,” katanya.

“Saya berharap semua pihak dapat berkolaborasi untuk mendukung Wanurejo,” sambung Sandiaga setelah visitasi.

BACA JUGA: 22 Desa Wisata di Cirebon Ini Didorong masuk ADWI 2023

Sembilan Dusun

Sementera itu, keberhasilan Wanurejo sebagai desa wisata tak lepas dari kolaborasi kuat antara sembilan dusun yang menghadirkan ragam daya tarik wisata pedesaan.

Mulai dari penginapan, atraksi, kuliner, kerajinan tangan, hingga budaya. Semuanya terintegrasi dengan kearifan lokal sebagai dasar utama.

Desa ini menyediakan sekitar 63 homestay yang nyaman dengan harga terjangkau, sekitar Rp350.000 hingga Rp450.000 per malam.

“Saya canangkan Desa Wisata Wanurejo sebagai desa wisata terbaik Indonesia. Mudah-mudahan ini akan menjadi destinasi wisata kelas dunia, yang akan kita promosikan di kawasan Asia Tenggara dan mancanegara,” tambah Sandiaga.

BACA JUGA:Sandiaga Optimis Target 1.25 Miliar Wisatawan Domestik Tercapai

Desa Wisata Wanurejo terletak strategis sebagai pintu gerbang masuk ke kawasan Borobudur. Diapit oleh sungai Progo dan Sileng, desa ini berada di kaki Pegunungan Menoreh.

Untuk mencapai desa ini, pengunjung perlu menempuh perjalanan sekitar 1 jam 30 menit dari Yogyakarta International Airport (YIA).

Selain atraksi wisata yang telah dijajal oleh Sandiaga, pengunjung juga dapat menikmati wisata sejarah.

BACA JUGA: Bupati Wakatobi Bertekad Ciptakan Banyak Desa Wisata, Ada Dukungan Kemenparekraf

Seperti Masjid Kuno dengan beduk misterius peninggalan Pangeran Diponegoro, sumber air suci Umbul Tirta, dan makam Kyai Wanu.

Dalam kunjungan ini, Sandiaga didampingi oleh Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Kemenparekraf Ario Prawiseso, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Florida Pardosi.

Dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Agustin Perangin-angin. ***

Pos terkait